Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Taliban Ingin Jalin Hubungan dengan Berbagai Negara, Kecuali Israel

Kompas.com - 08/09/2021, 14:03 WIB
Danur Lambang Pristiandaru

Penulis

MOSKWA, KOMPAS.com – Setelah menduduki Kabul pada 15 Agustus lalu, Taliban menyatakan pihaknya siap menjalin hubungan dengan berbagai negara, termasuk Amerika Serikat (AS).

Pernyataan tersebut disampaikan Juru Bicara Taliban Suhail Shaheen kepada Sputnik News pada Selasa (7/9/2021).

Shaheen mengungkapkan, Taliban siap menjalin hubungan dengan Washington yang melayani kepentingan Afghanistan dan AS.

Baca juga: Joe Biden Yakin China Buat Pengaturan dengan Taliban

Selain itu, dia juga mengungkapkan kemungkinan keterlibatan AS dalam rekonstruksi negara itu.

“Dan jika mereka ingin berpartisipasi dalam rekonstruksi Afghanistan, mereka dipersilakan", kata Shaheen.

Selain itu, Shaheen menuturkan Taliban tetap ingin mempertahankan dialog dengan negara-negara tetangga Afghanistan.

Baca juga: Masuk DPO AS Paling Dicari, Sirajuddin Haqqani Jadi Menteri Dalam Negeri Afghanistan Era Taliban

Di sisi lain, Shaheen menegaskan bahwa Taliban tidak akan memiliki hubungan dengan Israel.

“Tentu saja, kami tidak akan memiliki hubungan dengan Israel. Kami ingin memiliki hubungan dengan negara lain, Israel tidak termasuk di antara negara-negara ini,” tutur Shaheen.

“Kami ingin memiliki hubungan dengan semua negara regional dan negara tetangga serta negara-negara Asia,” tambah Shaheen.

Sejak mayoritas pasukan asing meninggalkan Afghanistan, Taliban dengan cepat menduduki sejumlah wilayah negara tersebut.

Baca juga: Sosok Mullah Hasan Akhund, Pemimpin Sementara Afghanistan Era Taliban

Satu per satu, ibu kota provinsi di Afghanistan jatuh ke tangan Taliban. Hingga pucaknya, kelompok tersebut menduduki Kabul pada 15 Agustus.

Pada 30 Agustus, Kementerian Pertahanan AS mengumumkan selesainya penarikan pasukan AS dari Afghanistan dan akhir dari misi 20 tahunnya.

Sejak saat itu, bandara di Kabul berada di bawah kendali penuh Taliban.

Setelah Taliban menduduki Afghanistan, komunitas internasional masih ragu-ragu untuk menjalin hubungan dengan Taliban sebagai pemerintahan baru di negara itu.

Baca juga: Tokoh Kunci Taliban dalam Kabinet Kerja Rezim Pemerintahan Baru Afghanistan

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Terkini Lainnya

Mengenal Apa Itu Chloropicrin, Senjata Kimia yang AS Tuduh Rusia Pakai di Ukraina

Mengenal Apa Itu Chloropicrin, Senjata Kimia yang AS Tuduh Rusia Pakai di Ukraina

Global
Argentina Luncurkan Uang Kertas 10.000 Peso, Setara Rp 182.000

Argentina Luncurkan Uang Kertas 10.000 Peso, Setara Rp 182.000

Global
Majikan Ditemukan Meninggal, PRT Ini Sebut karena Bunuh Diri dan Diwarisi Rp 43,5 Miliar

Majikan Ditemukan Meninggal, PRT Ini Sebut karena Bunuh Diri dan Diwarisi Rp 43,5 Miliar

Global
Membaca Arah Kepemimpinan Korea Utara dari Lagu Propaganda Terbaru

Membaca Arah Kepemimpinan Korea Utara dari Lagu Propaganda Terbaru

Internasional
Apa Saja yang Perlu Diketahui dari Serangan Israel di Rafah?

Apa Saja yang Perlu Diketahui dari Serangan Israel di Rafah?

Global
AS Disebut Hentikan Pengiriman 3.500 Bom ke Israel karena Kekhawatiran akan Serangan ke Rafah

AS Disebut Hentikan Pengiriman 3.500 Bom ke Israel karena Kekhawatiran akan Serangan ke Rafah

Global
Rangkuman Hari Ke-804 Serangan Rusia ke Ukraina: Putin Dilantik untuk Periode Ke-5 | Ukraina Gagalkan Rencana Pembunuhan Zelensky

Rangkuman Hari Ke-804 Serangan Rusia ke Ukraina: Putin Dilantik untuk Periode Ke-5 | Ukraina Gagalkan Rencana Pembunuhan Zelensky

Global
Jepang Dinilai Joe Biden Xenofobia, Benarkah?

Jepang Dinilai Joe Biden Xenofobia, Benarkah?

Internasional
AS Optimistis Usulan Hamas Direvisi Lancarkan Gencatan Senjata di Gaza

AS Optimistis Usulan Hamas Direvisi Lancarkan Gencatan Senjata di Gaza

Global
6 Bulan Jelang Pilpres AS, Siapa Bakal Cawapres Trump?

6 Bulan Jelang Pilpres AS, Siapa Bakal Cawapres Trump?

Global
Kabinet Perang Israel Putuskan Lanjutkan Operasi di Rafah Gaza meski Dikecam Internasional

Kabinet Perang Israel Putuskan Lanjutkan Operasi di Rafah Gaza meski Dikecam Internasional

Global
Saat Protes Pro-Palestina oleh Mahasiswa Menyebar di Belanda, Jerman, Perancis, Swiss, dan Austria...

Saat Protes Pro-Palestina oleh Mahasiswa Menyebar di Belanda, Jerman, Perancis, Swiss, dan Austria...

Global
Israel Didesak Buka Kembali Penyeberangan Rafah Gaza, AS Ikut Bersuara

Israel Didesak Buka Kembali Penyeberangan Rafah Gaza, AS Ikut Bersuara

Global
[POPULER GLOBAL] Hamas Setujui Usulan Gencatan Senjata | Pielieshenko Tewas Bela Ukraina

[POPULER GLOBAL] Hamas Setujui Usulan Gencatan Senjata | Pielieshenko Tewas Bela Ukraina

Global
Ukraina Gagalkan Rencana Pembunuhan Zelensky yang Dirancang Rusia

Ukraina Gagalkan Rencana Pembunuhan Zelensky yang Dirancang Rusia

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com