WASHINGTON DC, KOMPAS.com – Presiden AS Joe Biden meyakini bahwa China akan mencoba membuat "pengaturan" dengan Taliban.
Pernyataan tersebut disampaikan Biden pada Selasa (7/9/2021) saat ditanya wartawan apakah dia khawatir China akan mendanai kelompok itu.
“China memiliki masalah nyata dengan Taliban. Jadi mereka akan mencoba membuat beberapa pengaturan dengan Taliban, saya yakin,” kata Biden sebagaimana dilansir Reuters.
Baca juga: Masuk DPO AS Paling Dicari, Sirajuddin Haqqani Jadi Menteri Dalam Negeri Afghanistan Era Taliban
“Seperti halnya Pakistan, seperti halnya Rusia, seperti halnya Iran. Mereka semua mencoba mencari tahu apa yang mereka lakukan sekarang,” sambung Biden.
Sebelumnya, AS dan negara-negara G7 sepat mengoordinasikan tanggapan mereka terhadap Taliban.
Washington bahkan memblokor akses Taliban ke aset Afghanistan yang sebagian besar dipegang oleh Federal Reserve New York.
Baca juga: Sosok Mullah Hasan Akhund, Pemimpin Sementara Afghanistan Era Taliban
Namun sejumlah ahli mengatakan, mayoritas pengaruh ekonomi yang menimpa Taliban saat ini akan hilang jika China, Rusia, atau negara lain memberikan dana kepada Taliban.
Sementara itu, pemegang presidensi G20 saat ini, Italia, mencoba untuk mengadakan pertemuan virtual di Afghanistan.
G20 merupakan kelompok negara G7 ditambah sejumlah negara lain termasuk China dan Rusia.
Sebelumnya, Menteri Luar Negeri China Wang Yi sempat melakukan pembicaraan melalui sambungan telepon dengan Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken pada 29 Agustus.
Baca juga: Tokoh Kunci Taliban dalam Kabinet Kerja Rezim Pemerintahan Baru Afghanistan
Dalam pembicaraan tersebut, Wang Yi meminta komunitas internasional untuk terlibat dengan Taliban dan membimbing mereka secara positif.
China belum secara resmi mengakui Taliban sebagai penguasa baru Afghanistan sejak kelompok tersebut menduduki Kabul pada 15 Agustus.
Tetapi pada Juli, Wang Yi sempat menyambut delegasi Taliban yang dipimpin Mullah Baradar saat berkunjung ke China.
Pada Selasa, Taliban mengumumkan bahwa Mullah Baradar ditunjuk sebagai wakil perdana menteri interim Afghanistan.
Baca juga: Lebih dari 1.000 Orang Terjebak di Bandara Afghanistan Tak Dapat Izin Terbang dari Taliban
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.