Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sosok Mullah Hasan Akhund, Pemimpin Sementara Afghanistan Era Taliban

Kompas.com - 08/09/2021, 10:14 WIB
Danur Lambang Pristiandaru

Penulis

Sumber Al Jazeera

KABUL, KOMPAS.com – Setelah merebut Kabul pada 15 Agustus, Taliban akhirnya mengumumkan daftar tokoh yang menjadi pemimpin pemerintahan baru Afghanistan.

Di antara nama tersebut, ada Mullah Mohammad Hasan Akhund yang menjadi Perdana Menteri interim Afghanistan di bawah kekuasaan Taliban kali ini.

Melansir Al Jazeera, Akhund adalah sosok senior di dalam Taliban dan merupakan kepala lama Rehbari Shura, alias dewan kepemimpinan, badan pembuat keputusan penting bagi kelompok itu.

Baca juga: Tokoh Kunci Taliban dalam Kabinet Kerja Rezim Pemerintahan Baru Afghanistan

Dia berasal dari Kandahar yang juga merupakan tempat kelahiran Taliban. Saat ini, Akhund diperkirakan berusia sekitar 60 tahun.

Ketika Taliban berkuasa di Afghanistan pada 1996-2001, Akhund sempat menjabat sebagai Menteri Luar Negeri Afghanistan.

Di akhir kekuasaan Taliban atas Afghanistan, Akhund terakhir kali mencicipi jabatan sebagai Wakil Perdana Menteri.

Selain itu, Akhund adalah sosok yang disegani karena dekat dengan pemimpin tertinggi Taliban sebelumnya, Mullah Mohammad Omar.

Baca juga: Lebih dari 1.000 Orang Terjebak di Bandara Afghanistan Tak Dapat Izin Terbang dari Taliban

Di komunitas internasional, Akhund masuk dalam daftar sanksi PBB. Dalam laporan sanksinya, PBB menggambarkan Akhund sebagai rekan dekat dan penasihat politik Omar.

Seorang sumber mengatakan kepada Reuters bahwa Akhund sangat dihormati di dalam kelompok tersebut, terutama oleh pemimpin tertinggi Taliban saat ini, Haibatullah Akhunzada.

Beberapa pengamat memandang Akhund lebih sebagai tokoh politik daripada tokoh agama.

Pandangan itu diperkuat melalui kendali Akhund atas Rehbari Shura yang juga memberinya hak suara dalam urusan militer.

Baca juga: Cerita Guru Afghanistan Bersumpah Terus Mengajar Meski Tahu Terancam Dibunuh Taliban

Dia memainkan peran kepemimpinan dan bimbingan yang penting dalam Rehbari Shura.

Rehbari Shura sendiri dibentuk setelah Taliban digulingkan dari kekuasaannya di Afghanistan akibat invasi militer pimpinan AS pada 2001.

Al Jazeera melaporkan, Akhund juga merupakan penulis dari beberapa karya tentang Islam.

Baca juga: Demo Afghanistan di Kabul, Taliban Lepas Tembakan untuk Bubarkan Massa

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Terkini Lainnya

Israel Dikhawatirkan Lakukan Serangan Darat Besar-besaran di Rafah

Israel Dikhawatirkan Lakukan Serangan Darat Besar-besaran di Rafah

Global
Wanita yang Dipenjara Setelah Laporkan Covid-19 di Wuhan pada 2020 Dibebaskan

Wanita yang Dipenjara Setelah Laporkan Covid-19 di Wuhan pada 2020 Dibebaskan

Global
Rusia Klaim Rebut 5 Desa dalam Pertempuran Sengit di Kharkiv

Rusia Klaim Rebut 5 Desa dalam Pertempuran Sengit di Kharkiv

Global
Di Balik Serangan Israel ke Rafah yang Bahkan Tak Bisa Dihalangi AS

Di Balik Serangan Israel ke Rafah yang Bahkan Tak Bisa Dihalangi AS

Global
Israel Perintahkan Warga Palestina Mengungsi dari Rafah

Israel Perintahkan Warga Palestina Mengungsi dari Rafah

Global
[UNIK GLOBAL] Majikan Bunuh Diri, PRT Diwarisi Rp 43,5 Miliar | Karyawan Nekat ke Italia demi Makan Pizza Padahal Besok Kerja

[UNIK GLOBAL] Majikan Bunuh Diri, PRT Diwarisi Rp 43,5 Miliar | Karyawan Nekat ke Italia demi Makan Pizza Padahal Besok Kerja

Global
Tak Ada yang Bicara Perubahan Iklim di Pemilu India, Apa Sebabnya?

Tak Ada yang Bicara Perubahan Iklim di Pemilu India, Apa Sebabnya?

Global
Di Texas, Orangtua Bisa Dipenjara Jika Tinggalkan Anak Sendirian dalam Rumah

Di Texas, Orangtua Bisa Dipenjara Jika Tinggalkan Anak Sendirian dalam Rumah

Global
Turkiye Setop Berbisnis dengan Israel, Pakar: Akan Sulitkan Ankara

Turkiye Setop Berbisnis dengan Israel, Pakar: Akan Sulitkan Ankara

Global
Tentara Israel Diserang Ratusan Lebah di Gaza Selatan

Tentara Israel Diserang Ratusan Lebah di Gaza Selatan

Global
Kritikan Paling Keras AS untuk Israel, Dituduh Mungkin Langgar Hukum Internasional

Kritikan Paling Keras AS untuk Israel, Dituduh Mungkin Langgar Hukum Internasional

Global
Ukraina Evakuasi Ratusan Orang dari Kharkiv Usai Serangan Rusia

Ukraina Evakuasi Ratusan Orang dari Kharkiv Usai Serangan Rusia

Global
Sekitar 300.000 Warga Palestina Dilaporkan Mengungsi dari Rafah Timur

Sekitar 300.000 Warga Palestina Dilaporkan Mengungsi dari Rafah Timur

Global
Pria Rusia Dituntut karena Mewarnai Rambutnya Kuning, Biru, dan Hijau

Pria Rusia Dituntut karena Mewarnai Rambutnya Kuning, Biru, dan Hijau

Global
Otoritas Cuaca AS Sebut Dampak Badai Matahari Kuat yang Hantam Bumi

Otoritas Cuaca AS Sebut Dampak Badai Matahari Kuat yang Hantam Bumi

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com