KABUL, KOMPAS.com - Universitas di Kabul hampir kosong pada hari pertama tahun ajaran baru Afghanistan, karena para profesor dan pelajar mematuhi aturan Taliban tentang jalannya belajar-mengajar di ruang kelas.
Taliban menjanjikan aturan yang lebih lunak daripada masa kekuasaan pertama mereka pada 1996-2001, ketika kebebasan perempuan di Afghanistan dibatasi ketat dan mereka dilarang mengenyam pendidikan tinggi.
Kali ini, Taliban berjanji perempuan akan diizinkan kuliah di universitas swasta, tetapi cara berpakaian dan pergerakannya diawasi ketat.
Baca juga: Taliban Rebut Lembah Panjshir, Jenderal Top Afghanistan Ikut Tewas
Mahasiswi hanya boleh kuliah jika mengenakan abaya dan niqab, lalu dipisah dari pria, atau setidaknya dibagi dengan tirai jika ada 15 mahasiswa atau kurang, kata Taliban.
“Mahasiswa kami tidak menerima ini dan kami harus menutup universitas,” kata Noor Ali Rahmani, direktur Universitas Gharjistan di Kabul yang kosong, Senin (6/9/2021).
"Siswa kami memakai jilbab, bukan niqab," tambahnya dikutip dari AFP.
Otoritas pendidikan Taliban mengeluarkan dokumen panjang pada Minggu (5/9/2021) yang menguraikan aturan di ruang kelas.
"Kami bilang kami tidak menerimanya karena itu akan sulit dilakukan," kata Rahmani kepada AFP.
"Kami juga bilang itu bukan Islam yang sebenarnya, bukan apa yang dikatakan Al Quran."
Mulai sekarang di perguruan tinggi dan universitas swasta, yang semakin banyak sejak kekuasaan pertama Taliban berakhir, perempuan hanya boleh diajar oleh sesama perempuan, atau "pria tua", dan menggunakan pintu masuk khusus perempuan.
Perempuan juga harus mengakhiri pelajaran lima menit lebih awal dari laki-laki untuk mencegah pembauran.
Sejauh ini, Taliban belum mengatakan apa-apa tentang universitas negeri.
Baca juga: Australia Tolak Beri Visa ke 100-an Mantan Satpam Kedubesnya di Afghanistan
Zuhra Bahman contohnya, yang menjalani program beasiswa untuk perempuan di Afghanistan, mengatakan di media sosial dia telah berbicara dengan beberapa teman sejawatnya.
"Mereka senang bisa kembali kuliah, meski berhijab," katanya.