Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Universitas di Kabul Nyaris Kosong Setelah Taliban Kuasai Afghanistan

Kompas.com - 07/09/2021, 15:11 WIB
Aditya Jaya Iswara

Penulis

Sumber AFP

"Taliban membuka universitas untuk perempuan adalah kemajuan penting. Ayo tetap berkuliah untuk menyepakati hak dan kebebasan lainnya."

Jalil Tadjlil, juru bicara Universitas Ibnu Sina di ibu kota, berujar bahwa pintu masuk terpisah sudah dibuat untuk laki-laki dan perempuan.

"Kami tidak memiliki wewenang untuk menerima atau menolak keputusan yang telah dijatuhkan," katanya kepada AFP.

Universitas itu di media sosial mengunggah foto mahasiswa dan mahasiswi yang dipisahkan oleh tirai.

Foto yang diunggah di Facebook oleh Departemen Ekonomi dan Manajemen menunjukkan, tirai abu-abu memisahkan enam mahasiswi yang mengenakan jilbab dan sepuluh mahasiswa, kemudian seorang dosen pria menulis di papan tulis.

Baca juga: Taliban Tuding Pemimpin Perlawanan Afghanistan Ahmad Massoud Kabur ke Turki

"Semuanya berubah"

Biasanya, koridor kampus pada hari pertama semester akan dipadati oleh mahasiswa yang mengejar ketinggalan setelah musim panas.

Tetapi pada Senin (6/9/2021), jumlah pelajar yang sangat sedikit di kampus-kampus Kabul, membuat para pendidik bertanya-tanya berapa banyak anak muda dan berbakat yang meninggalkan negara itu.

Rahmani mengatakan, hanya 10-20 persen dari 1.000 mahasiswa yang mendaftar tahun lalu datang ke Universitas Gharjistan pada Senin, meskipun tidak ada jadwal kelas.

Dia memperkirakan tak kurang dari 30 persen siswa meninggalkan Afghanistan setelah Taliban berkuasa lagi pada pertengahan Agustus.

"Kita harus melihat dulu apakah ada mahasiswa yang datang," katanya.

Reza Ramazan, guru ilmu komputer di universitas tersebut mengatakan, mahasiswi sangat berisiko ketika bepergian ke kampus.

"Ini bisa berbahaya di pos pemeriksaan," katanya. "Taliban dapat memeriksa telepon dan komputer mereka."

Lalu bagi mahasiswa ilmu komputer Amir Hussein (28), semuanya berubah total setelah pengambilalihan Taliban.

“Banyak siswa yang tidak tertarik lagi untuk belajar karena tidak tahu akan seperti apa masa depan mereka,” ujarnya.

"Kebanyakan dari mereka ingin meninggalkan Afghanistan."

Baca juga: Biden Ingin AS Berhenti Jadi Polisi Dunia setelah Keluar dari Afghanistan

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Sebelum Ebrahim Raisi, Ini Deretan Pemimpin Lain yang Tewas dalam Drama Penerbangan

Sebelum Ebrahim Raisi, Ini Deretan Pemimpin Lain yang Tewas dalam Drama Penerbangan

Global
Joe Biden Kecam ICC karena Berupaya Menangkap PM Israel

Joe Biden Kecam ICC karena Berupaya Menangkap PM Israel

Global
[POPULER GLOBAL] Presiden Iran Meninggal Kecelakaan | Kronologi Penemuan Helikopter Raisi

[POPULER GLOBAL] Presiden Iran Meninggal Kecelakaan | Kronologi Penemuan Helikopter Raisi

Global
China: Dinamika Politik Taiwan Tak Akan Ubah Kebijakan 'Satu China'

China: Dinamika Politik Taiwan Tak Akan Ubah Kebijakan "Satu China"

Global
Sejarah Orang Jawa di Kaledonia Baru, Negara yang Sedang Dilanda Kerusuhan

Sejarah Orang Jawa di Kaledonia Baru, Negara yang Sedang Dilanda Kerusuhan

Global
Ketika 706 Orang Bernama Kyle Berkumpul, tapi Gagal Pecahkan Rekor...

Ketika 706 Orang Bernama Kyle Berkumpul, tapi Gagal Pecahkan Rekor...

Global
Meski Alami Luka Bakar, Jenazah Presiden Iran Dapat Dikenali dan Tak Perlu Tes DNA

Meski Alami Luka Bakar, Jenazah Presiden Iran Dapat Dikenali dan Tak Perlu Tes DNA

Global
ICC Ancang-ancang Keluarkan Surat Perintah Penangkapan PM Israel dan Pemimpin Hamas

ICC Ancang-ancang Keluarkan Surat Perintah Penangkapan PM Israel dan Pemimpin Hamas

Global
Ukraina Jatuhkan 29 Drone Rusia dalam Semalam, Targetkan Barat, Tengah, dan Selatan

Ukraina Jatuhkan 29 Drone Rusia dalam Semalam, Targetkan Barat, Tengah, dan Selatan

Global
Hari Ini, Kondisi PM Slovakia Stabil dan Membaik

Hari Ini, Kondisi PM Slovakia Stabil dan Membaik

Global
Jasad Presiden Iran Ebrahim Raisi Ditemukan dan Dibawa ke Tabriz, Operasi Pencarian Diakhiri

Jasad Presiden Iran Ebrahim Raisi Ditemukan dan Dibawa ke Tabriz, Operasi Pencarian Diakhiri

Global
Penikaman di SD China, 2 Orang Tewas, 10 Lainnya Terluka

Penikaman di SD China, 2 Orang Tewas, 10 Lainnya Terluka

Global
Apa Tujuan Asli Putin Menginvasi Ukraina?

Apa Tujuan Asli Putin Menginvasi Ukraina?

Internasional
Hamas: Ebrahim Raisi, Sosok Terhormat Pendukung Palestina

Hamas: Ebrahim Raisi, Sosok Terhormat Pendukung Palestina

Global
ISIS Serang Wisatawan Asing di Afghanistan, Sektor Pariwisata Terguncang

ISIS Serang Wisatawan Asing di Afghanistan, Sektor Pariwisata Terguncang

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com