"Taliban membuka universitas untuk perempuan adalah kemajuan penting. Ayo tetap berkuliah untuk menyepakati hak dan kebebasan lainnya."
Jalil Tadjlil, juru bicara Universitas Ibnu Sina di ibu kota, berujar bahwa pintu masuk terpisah sudah dibuat untuk laki-laki dan perempuan.
"Kami tidak memiliki wewenang untuk menerima atau menolak keputusan yang telah dijatuhkan," katanya kepada AFP.
Universitas itu di media sosial mengunggah foto mahasiswa dan mahasiswi yang dipisahkan oleh tirai.
Foto yang diunggah di Facebook oleh Departemen Ekonomi dan Manajemen menunjukkan, tirai abu-abu memisahkan enam mahasiswi yang mengenakan jilbab dan sepuluh mahasiswa, kemudian seorang dosen pria menulis di papan tulis.
Baca juga: Taliban Tuding Pemimpin Perlawanan Afghanistan Ahmad Massoud Kabur ke Turki
Biasanya, koridor kampus pada hari pertama semester akan dipadati oleh mahasiswa yang mengejar ketinggalan setelah musim panas.
Tetapi pada Senin (6/9/2021), jumlah pelajar yang sangat sedikit di kampus-kampus Kabul, membuat para pendidik bertanya-tanya berapa banyak anak muda dan berbakat yang meninggalkan negara itu.
Rahmani mengatakan, hanya 10-20 persen dari 1.000 mahasiswa yang mendaftar tahun lalu datang ke Universitas Gharjistan pada Senin, meskipun tidak ada jadwal kelas.
Dia memperkirakan tak kurang dari 30 persen siswa meninggalkan Afghanistan setelah Taliban berkuasa lagi pada pertengahan Agustus.
"Kita harus melihat dulu apakah ada mahasiswa yang datang," katanya.
Reza Ramazan, guru ilmu komputer di universitas tersebut mengatakan, mahasiswi sangat berisiko ketika bepergian ke kampus.
"Ini bisa berbahaya di pos pemeriksaan," katanya. "Taliban dapat memeriksa telepon dan komputer mereka."
Lalu bagi mahasiswa ilmu komputer Amir Hussein (28), semuanya berubah total setelah pengambilalihan Taliban.
“Banyak siswa yang tidak tertarik lagi untuk belajar karena tidak tahu akan seperti apa masa depan mereka,” ujarnya.
"Kebanyakan dari mereka ingin meninggalkan Afghanistan."
Baca juga: Biden Ingin AS Berhenti Jadi Polisi Dunia setelah Keluar dari Afghanistan
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.