Dompet Bitcoin El Salvador Gangguan, Presiden Sarankan Restart Aplikasi

SAN SALVADOR, KOMPAS.com – Presiden El Salvador Nayib Bukele turun tangan mengawasi penanganan ganggun aplikasi dompet digital bitcoin yang diluncurkan negara tersebut, Chivo, pada Rabu (8/9/2021).

Dia meminta warganya yang mengalami kesulitan dan gangguan mengenai Chivo agar melapor di akun Twitter-nya.

Bahkan, Bukele menyarankan warganya yang untuk menutup dan me-restart aplikasi Chiveo kalau dompet digital tersebut tidak responsif.

Baca juga: Pemerintah El Salvador Bagi-bagi Bitcoin Gratis untuk Warganya

Melansir Reuters, Bukele secara aktif mengunggah pesan di Twitter selama 36 jam terakhir yang berkaitan dengan Chivo, termasuk cara mengunduh dompet digital tersebut.

Pada Selasa (7/9/2021) malam waktu setempat, Bukele mengatakan bahwa dompet digital tersebut terdiskoneksi karena sedang ditingkatkan untuk mengatasi masalah yang muncul.

"Kami berharap besok akan jauh lebih baik," tulisnya di Twitter pada Selasa malam waktu setempat.

Baca juga: Pro-Kontra Rakyat El Salvador Usai Bitcoin Jadi Alat Pembayaran Sah

Peluncuran aplikasi ini tampaknya telah membuat heboh di El Salvador, sebagian mungkin karena pemerintah menjanjikan bitcoin senilai 30 dollar AS bagi warga yang mengunduh dan melakukan registrasi.

Di App Store edisi El Salvador, Chivo adalah aplikasi keuangan yang paling banyak diunduh pada Rabu.

El Salvador pada Selasa secara resmi menjadi negara pertama di dunia yang mengadopsi bitcoin sebagai mata uang nasional.

Baca juga: El Salvador Borong Bitcoin Sebelum Disahkan Jadi Mata Uang Nasional

Sebelumnya, pada Senin (6/9/2021) Presiden El Salvador Nayib Bukele mengumumkan bahwa pemerintahnya membeli bitcoin sebanyak 200 BTC.

Pada penetapan mata uang kripto tersebut sebagai mata uang nasional pada Selasa, El Salvador membeli bitcoin lagi sebanyak 150 BTC.

Sehingga, melansir CNN Business, El Salvador saat ini memiliki bitcoin dengan total 550 BTC.

Baca juga: Profil Pemimpin Dunia: Nayib Bukele, Presiden El Salvador

Melalui undang-undang yang menetapkan bitcoin sebagai alat pembayaran yang sah di negara tersebut, tertulis bahwa semua "agen ekonomi" harus menerima mata uang kripto itu sebagai bentuk pembayaran.

Undang-undang tersebut juga mengatakan bahwa pembayaran pajak dapat dilakukan dalam bitcoin.

Namun, sejumlah organisasi sosial telah meminta pemerintah Salvador untuk mencabut undang-undang tersebut.

Pasalnya, sebagian besar di antara mereka mereka takut akan volatilitas ekstrem dari mata uang kripto.

Baca juga: Kisah Perang Sepak Bola: Honduras vs El Salvador Bertempur Usai Kualifikasi Piala Dunia 1970