KOMPAS.com - Pemimpin tertinggi Korea Utara Kim Il Sung resmi mendeklarasikan Republik Demokratik Korea Utara (Korut) pada 9 September 1948.
Kalau merunut sejarah, tentu Korut tak langsung bisa mendeklarasikan kemerdekaannya begitu saja.
Dikutip Britannica, sejak tahun 1910, semenanjung Korea dikuasai Jepang. Pasca-Jepang menyerah pada sekutu dan Perang Dunia II berakhir, momentum itu pun tiba.
Baca juga: Sosok Kim Il Sung, Pendiri Korea Utara di Mata Teman Sekampungnya
Semenanjung Korea jatuh ke tangan sekutu dan dibagi dua. Bagian selatan di bawah kekuasaan AS, sedangkan bagian Utara dikuasai Uni Soviet.
Pada 1948, wilayah selatan mendeklarasikan berdirinya Republic of Korea yang dipimpim Syngman Rhee, sosok anti-komunis.
Sementara di wilayah utara, Uni Soviet memilih gerilyawan muda komunis yakni Kim Il Sung mendeklarasikan berdirinya Democratic People’s Republic of Korea (DPRK).
Dukungan penuh dari Uni Soviet, membuat Kim Il Sung memegang kekuatan politik yang kuat.
Ini memperkokoh posisinya sebagai pemimpin partai komunis Chosun. Pada 1946, partai tersebut dibentuk kembali sebagai Partai Buruh Korea Utara.
Baca juga: Mao Zedong: Tokoh Besar Sejarah China Modern dan Ahli Teori Komunis
Partai ini memperkokoh landasan Korut sebagai negara komunis lewat nasionalisasi tanah pertanian.
Upaya membangun negara sendiri di Korea Utara mulai berlangsung ketika wilayah tersebut masih diduduki Uni Soviet.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.