Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Korea Selatan Kembangkan Rudal Balistik dengan Jangkauan Seluruh Wilayah Korea Utara

Kompas.com - 04/09/2021, 08:27 WIB
Shintaloka Pradita Sicca

Penulis

Sumber Al Jazeera

SEOUL, KOMPAS.com - Korea Selatan sedang dalam tahap akhir pengembangan rudal balistik permukaan-ke-permukaan yang dilaporkan sekuat hulu ledak nuklir taktis.

Menurut laporan yang diterbitkan pada Kamis (2/8/2021), senjata baru Korea Selatan dapat membawa hulu ledak hingga 3 ton dengan jangkauan penerbangan 350 hingga 400 km.

Rudal balistik permukaan-ke-permukaan Korea Selatan dirancang untuk menghancurkan fasilitas dan pangkalan rudal bawah tanah, untuk secara efektif meniadakan rudal balistik nuklir dan antarbenua (ICBM) sebelum diluncurkan, seperti yang dilansir dari Al Jazeera pada Jumat (3/9/2021).

Laporan itu mengatakan bahwa senjata rudal itu juga dapat mencapai seluruh wilayah Korea Utara jika ditembakkan dari sekitar perbatasan antar-Korea.

Baca juga: Hari Ini dalam Sejarah: Uji Coba Nuklir Terdahsyat Korea Utara

Proyek Korea Selatan ini berlanjut setelah AS mencabut penuh pembatasan pengembangan rudal.

“Kami akan mengembangkan rudal yang lebih kuat, jarak jauh, serta lebih tepat untuk melakukan pencegahan dan mencapai keamanan dan perdamaian di Semenanjung Korea,” kata pemerintah Korea Selatan dalam sebuah pernyataan.

Dalam cetak biru pertahanan Korea Selatan untuk 2022 hingga 2026, Kementerian Pertahanan mengatakan akan mengembangkan rudal baru “dengan kekuatan destruktif yang ditingkatkan secara signifikan”, meningkatkan sistem pertahanan rudal, dan menyebarkan pencegat baru terhadap artileri jarak jauh.

Rudal itu akan menjadi yang terbaru dalam perlombaan rudal konvensional antara kedua Korea yang berselisih.

Baca juga: Korea Utara Tampak Memulai Kembali Operasi Reaktor Penghasil Senjata Nuklir

Adu senjata berbahaya

Pada 2020, Korea Selatan mengumumkan peluncuran rudal balistik jarak pendek (SRBM) Hyunmoo-4 yang dapat membawa hulu ledak 2 ton. Hyunmoo-4 adalah rudal terbesar Korea Selatan.

Sementara pada Maret, Korea Utara menguji SRBM yang dikatakan dapat mengirimkan muatan 2,5 ton.

“Menyusul penghentian pembatasan, kami akan melakukan pencegahan terhadap potensi ancaman dan meningkatkan kemampuan serangan terhadap target utama,” kata Kementerian Pertahanan Korea Selatan.

Para analis, diplomat, dan pejabat militer mengatakan bahwa sebelum dekade ini berakhir, Asia akan dipenuhi dengan rudal konvensional yang terbang lebih jauh dan lebih cepat, menghantam lebih keras, dan lebih canggih dari sebelumnya, perubahan yang mencolok dan berbahaya dari beberapa tahun terakhir.

Baca juga: Menhan AS: Rudal Balistik Korea Utara Ancaman bagi Washington

Secara keseluruhan, cetak biru pertahanan Korea Selatan menyerukan pengeluaran 315,2 triliun won (Rp 3.900 triliun) dalam 5 tahun ke depan, peningkatan rata-rata 5,8 persen dari tahun ke tahun, karena terus meningkatkan pertahanannya di tengah ancaman dari Pyongyang.

Pada Jumat (3/9/2021), sebuah laporan Badan Energi Atom Internasional mengatakan telah mendeteksi indikasi "sangat meresahkan" bahwa reaktor nuklir utama di kompleks utama Yongbyon Korea Utara telah beroperasi sejak Juli.

Kementerian pertahanan Korea Selatan mengatakan bahwa untuk “menghentikan provokasi dari jarak jauh”, negaranya akan “secara tajam meningkatkan jumlah pencegat yang menargetkan rudal jarak menengah dan jarak jauh”.

Baca juga: China Ancam Jadikan Australia Target Rudal Balistik jika Ikut Campur Taiwan

Korea Selatan berusaha untuk mengembangkan sistem pencegatnya sendiri serupa Iron Dome Israel.

Untuk lebih mendeteksi ancaman semacam itu di Semenanjung Korea, militer Korea Selatan akan mengerahkan tambahan sistem radar peringatan dini terhadap rudal dan memperkuat kemampuan pengawasannya.

Rencana pertahanan juga berusaha untuk memperluas kehadiran Seoul di luar angkasa dengan tujuan untuk menyebarkan sistem radar baru untuk memantau objek luar angkasa pada awal 2030-an.

Sementara itu, Angkatan Lautnya juga berencana untuk membangun lebih banyak kapal selam berbobot 3.000 ton atau lebih besar untuk menggantikan fregat yang sudah tua dengan kemampuan operasional dan kemampuan tempur yang lebih baik.

Baca juga: Korea Utara Luncurkan 2 Rudal Balistik Ke Laut Timur

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber Al Jazeera
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Mahkamah Internasional Perintahkan Israel Pastikan Bantuan Kemanusiaan Sampai Gaza 

Mahkamah Internasional Perintahkan Israel Pastikan Bantuan Kemanusiaan Sampai Gaza 

Global
[POPULER GLOBAL] Korban Suplemen di Jepang Bertambah | Padmarajan 238 Kali Kalah di Pemilu

[POPULER GLOBAL] Korban Suplemen di Jepang Bertambah | Padmarajan 238 Kali Kalah di Pemilu

Global
Atas Usul Indonesia, UNESCO Akui Idul Fitri dan Idul Adha Jadi Hari Besar Keagamaan

Atas Usul Indonesia, UNESCO Akui Idul Fitri dan Idul Adha Jadi Hari Besar Keagamaan

Global
Dampak Penembakan Konser Moskwa, Etnis Tajik Alami Rasialisme di Rusia

Dampak Penembakan Konser Moskwa, Etnis Tajik Alami Rasialisme di Rusia

Global
Putin Tak Berencana Kunjungi Keluarga Korban Penembakan Konser Moskwa

Putin Tak Berencana Kunjungi Keluarga Korban Penembakan Konser Moskwa

Global
WHO Soroti Peningkatan Cyberbullying, Pengaruhi 1 dari 6 Anak Sekolah

WHO Soroti Peningkatan Cyberbullying, Pengaruhi 1 dari 6 Anak Sekolah

Global
TikTok Larang Influencer Australia Promosikan Produk Kantong Nikotin

TikTok Larang Influencer Australia Promosikan Produk Kantong Nikotin

Global
Otoritas Palestina Umumkan Kabinet Baru, Respons Seruan Reformasi

Otoritas Palestina Umumkan Kabinet Baru, Respons Seruan Reformasi

Global
Kisah Kota Emas Gordion di Turkiye dan Legenda Raja Midas

Kisah Kota Emas Gordion di Turkiye dan Legenda Raja Midas

Global
Penembakan Massal Konser Moskwa, Apakah Band Picnic Sengaja Jadi Sasaran?

Penembakan Massal Konser Moskwa, Apakah Band Picnic Sengaja Jadi Sasaran?

Global
AS Abstain dalam Resolusi DK PBB soal Gaza, Hubungan dengan Israel Retak?

AS Abstain dalam Resolusi DK PBB soal Gaza, Hubungan dengan Israel Retak?

Global
Pesan Paskah Raja Charles III Setelah Didiagnosis Kanker

Pesan Paskah Raja Charles III Setelah Didiagnosis Kanker

Global
Interpol Ungkap Fakta Jaringan Global Perdagangan Manusia di Asia Tenggara

Interpol Ungkap Fakta Jaringan Global Perdagangan Manusia di Asia Tenggara

Global
Ukraina Jatuhkan 26 Drone Rusia dalam Semalam

Ukraina Jatuhkan 26 Drone Rusia dalam Semalam

Global
Jembatan Baltimore Runtuh, Apa Penyebab Pastinya dan Siapa Bertanggung Jawab?

Jembatan Baltimore Runtuh, Apa Penyebab Pastinya dan Siapa Bertanggung Jawab?

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com