Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pro-Kontra Rakyat El Salvador Usai Bitcoin Jadi Alat Pembayaran Sah

Kompas.com - 09/09/2021, 12:54 WIB
Aditya Jaya Iswara

Penulis

Sumber AFP

SAN SALVADOR, KOMPAS.com - Rakyat El Salvador terpecah dalam pro dan kontra mengenai bitcoin yang jadi alat pembayaran sah di negara itu.

Pada Rabu (8/9/2021) sejumlah orang tampak mengantre di puluhan ATM bitcoin yang disediakan di seluruh negeri, setelah El Salvador melegalkan bitcoin sebagai alat transaksi.

Beberapa orang mengantre karena ingin tahu, sedangkan yang lainnya berharap dompet digital Chivo buatan Pemerintah El Salvador untuk mengakses bitcoin, bisa memudahkan pengiriman uang dari luar negeri, atau setidaknya membuat biayanya jadi lebih murah.

Baca juga: El Salvador Borong Bitcoin Sebelum Disahkan Jadi Mata Uang Nasional

Ada yang tertarik dengan bonus pendaftaran 30 dollar AS (Rp 428.000), tetapi banyak juga yang tidak tahu apa itu mata uang kripto.

"Saya ingin melihat bagaimana, apa itu... Mereka bilang akan ada rekening, dompetnya," kata Alvaro Garcia (47) yang bekerja sebagai pemuat barang di pasar.

"Syukurlah mereka memberi kami 30 dollar AS ini... Saya harap ini akan menjadi hal yang baik dan kami akan mendapat manfaat," katanya tentang eksperimen kontroversial pemerintah tersebut.

Pada Selasa (7/9/2021), negara berpenduduk 6,6 juta orang ini menjadi yang pertama mengadopsi bitcoin sebagai alat pembayaran sah bersama dollar AS, mata uang resmi di sana selama 20 tahun.

Namun, peluncurannya menemui kendala pada hari pertama, karena aplikasi Chivo mogok dan bitcoin sempat kehilangan sekitar 17 persen nilainya.

Garcia adalah salah satu dari puluhan orang yang mengantre di ATM Chivo di ibu kota San Salvador. Seorang petugas membantunya mengunduh aplikasi ke ponselnya.

ATM-nya bisa dipakai untuk menyetor atau menarik uang tunai, dalam dollar, dan melakukan transfer bitcoin.

Dalam dialek Salvador, Chivo berarti "keren".

Baca juga: El Salvador Jadi Negara Pertama yang Resmi Menerima Pembayaran Bitcoin

Alasan Pemerintah El Salvador sahkan bitcoin

Pekerja pemerintah menunggu pembukaan ATM Chivo, dompet digital untuk setor tarik mata uang kripto, setelah bitcoin dilegalkan sebagai alat pembayaran di El Salvador, Selasa (7/9/2021). Mulai hari itu semua bisnis di El Salvador harus bisa menerima pembayaran dengan bitcoin, kecuali bagi yang tidak mampu secara teknologi.AP PHOTO/SALVADOR MELENDEZ Pekerja pemerintah menunggu pembukaan ATM Chivo, dompet digital untuk setor tarik mata uang kripto, setelah bitcoin dilegalkan sebagai alat pembayaran di El Salvador, Selasa (7/9/2021). Mulai hari itu semua bisnis di El Salvador harus bisa menerima pembayaran dengan bitcoin, kecuali bagi yang tidak mampu secara teknologi.
Chivo hanya akan tersedia untuk orang-orang dengan KTP El Salvador, baik di dalam maupun luar negeri.

Pemerintah mengatakan, proyek itu akan memberi banyak warga El Salvador akses ke layanan bank untuk pertama kalinya, dan berharap dapat memangkas jutaan biaya pengiriman uang, yang mencapai seperlima PDB negara itu.

Menurut Menteri Ekonomi El Salvador, Maria Luisa Hayem, melakukan pembayaran atau transfer dengan Chivo tidak akan dikenakan bea admin.

"Ini penting untuk inklusi keuangan," katanya.

Halaman:

Terkini Lainnya

Gencatan Senjata di Gaza Masih Bergantung Israel

Gencatan Senjata di Gaza Masih Bergantung Israel

Global
Balita Ini Sebut Ada Monster di Dinding Kamar, Ternyata Sarang 50.000 Lebah

Balita Ini Sebut Ada Monster di Dinding Kamar, Ternyata Sarang 50.000 Lebah

Global
Serang Wilayah Ukraina, Pesawat Tempur Rusia Ditembak Jatuh

Serang Wilayah Ukraina, Pesawat Tempur Rusia Ditembak Jatuh

Global
Remaja 16 Tahun di Australia Ditembak di Tempat setelah Lakukan Serangan Pisau

Remaja 16 Tahun di Australia Ditembak di Tempat setelah Lakukan Serangan Pisau

Global
Sempat Jadi Korban AI, Warren Buffett Beri Pesan Serius

Sempat Jadi Korban AI, Warren Buffett Beri Pesan Serius

Global
Kompetisi Band Metal Kembali Digelar di Jeddah

Kompetisi Band Metal Kembali Digelar di Jeddah

Global
Di KTT OKI Gambia, Menlu Retno: Negara Anggota OKI Berutang Kemerdekaan kepada Rakyat Palestina

Di KTT OKI Gambia, Menlu Retno: Negara Anggota OKI Berutang Kemerdekaan kepada Rakyat Palestina

Global
Warga Palestina Berharap Perang Berakhir, Tapi Pesimis Gencatan Senjata Cepat Terwujud

Warga Palestina Berharap Perang Berakhir, Tapi Pesimis Gencatan Senjata Cepat Terwujud

Global
Politikus Muslim Sadiq Khan Menang Pemilihan Wali Kota London untuk Kali Ketiga

Politikus Muslim Sadiq Khan Menang Pemilihan Wali Kota London untuk Kali Ketiga

Global
Hamas Tuntut Gencatan Senjata Abadi, Israel: Itu Menghambat Proses Negosiasi

Hamas Tuntut Gencatan Senjata Abadi, Israel: Itu Menghambat Proses Negosiasi

Global
Makna di Balik Lagu Pop Propaganda Korea Utara yang Ternyata banyak Disukai Pengguna TikTok

Makna di Balik Lagu Pop Propaganda Korea Utara yang Ternyata banyak Disukai Pengguna TikTok

Global
Rangkuman Hari Ke-801 Serangan Rusia ke Ukraina: Rusia Resmi Buru Zelensky | Ukraina Tembak Sukhoi Su-25

Rangkuman Hari Ke-801 Serangan Rusia ke Ukraina: Rusia Resmi Buru Zelensky | Ukraina Tembak Sukhoi Su-25

Global
China Luncurkan Chang'e-6 ke Sisi Jauh Bulan, Ini Misinya

China Luncurkan Chang'e-6 ke Sisi Jauh Bulan, Ini Misinya

Global
Rangkuman Terjadinya Protes Pro-Palestina oleh Mahasiswa di 8 Negara

Rangkuman Terjadinya Protes Pro-Palestina oleh Mahasiswa di 8 Negara

Global
Rusia Masukkan Presiden Zelensky ke Dalam Daftar Orang yang Diburu

Rusia Masukkan Presiden Zelensky ke Dalam Daftar Orang yang Diburu

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com