Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Seorang Eks Profesor Disidang karena Kirim Surat Ancaman ke Dirinya Sendiri

Kompas.com - 25/07/2021, 19:13 WIB
Ardi Priyatno Utomo

Penulis

Sumber Newsweek

SYDNEY, KOMPAS.com - Seorang mantan profesor di Australia diadili setelah dia mengirim surat ancaman ke dirinya sendiri pada 2019.

The Guardian juga melaporkan, mantan guru besar bernama Dianne Jolley mencabik pakaian dan mengirim celana dalamnya sendiri untuk meyakinkan penipuannya.

News.com.au melaporkan, awalnya Jolley menerima sepucuk surat mengerikan pada 31 Juli 2019, saat dia masih menjabat di Universitas Teknologi Sydney.

Baca juga: PM India Dapat Surat Ancaman Pembunuhan, Polisi Sebut Perbuatan Iseng

Pihak kampus memasang pengaman senilai 127.000 dollar Australia (Rp 1,3 miliar) untuk memastikan keamanan si profesor.

Uang itu dihabiskan untuk memasang CCTV di rumah dan kantornya, serta menyewa pengawal yang mengantarnya setiap hari.

Dalam surat ancaman yang diterima oleh media "Negeri Kanguru", salah satunya berbunyi "Engkau mencabik masa depan kami, akan kami cabik juga dirimu".

Surat yang lain menyatakan Jolley tidak aman, karena "si pelaku" terus mengawasi dan tahu mengenai gerak-geriknya.

Jolley mengeklaim, sejumlah barangnya dicuri, seperti sepasang celana dalam yang kemudian dikirim bersama suratnya.

Kasus tersebut mulai terang setelah sidik jari si mantan guru besar ditemukan dalam salah satu surat ancaman.

Baca juga: Kirim Surat Ancaman Pembunuhan kepada Menteri, Pria Swedia Dipenjara 8 Tahun

Dua surat tersebut mengeklaim bahwa Jolley berusaha menghentikan jurusan pengobatan tradisional China.

Pengirim surat itu mengeklaim dirinya sebagai salah satu sivitas akademika yang marah, dan dimanfaatkan Jolley untuk meraih simpati.

Dilansir Newsweek Jumat (23/7/2021), Jolley mendorong insentif berbasis kinerja hingga 40.000 dollar Australia dengan menutup jurusan yang dianggap tak layak.

Setelah berdiskusi selama tiga hari, para juri sepakat Jolley bersalah atas 10 dakwaan menyebarkan informasi yang membuat publik takut.

Baca juga: Dua Teror Terjadi di Poso, Ada Surat Ancaman untuk Polisi

Kemudian Jolley juga diputus bersalah atas dakwaan menyebabkan kerugian finansial atas suatu institusi.

Jolley sendiir mengakui dia mengirim surat ancaman setelah salah satu CCTV merekamnya pada 2019, dan punya alasan mengapa dia melakukannya.

Dia mengungkapkan dia sengaja mengirim surat tersebut supaya dipecat. Tetapi, dia membantah menjadi pengirim surat ancaman lainnya.

Meski begitu, penyidik menemukan bukti sidik jari pada celana dalam dan surat yang dikirim ke dirinya sendiri.

Baca juga: Surat Ancaman Bom di Toilet Pesawat, Seorang Penumpang Dibekuk Polisi

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Israel Dikhawatirkan Lakukan Serangan Darat Besar-besaran di Rafah

Israel Dikhawatirkan Lakukan Serangan Darat Besar-besaran di Rafah

Global
Wanita yang Dipenjara Setelah Laporkan Covid-19 di Wuhan pada 2020 Dibebaskan

Wanita yang Dipenjara Setelah Laporkan Covid-19 di Wuhan pada 2020 Dibebaskan

Global
Rusia Klaim Rebut 5 Desa dalam Pertempuran Sengit di Kharkiv

Rusia Klaim Rebut 5 Desa dalam Pertempuran Sengit di Kharkiv

Global
Di Balik Serangan Israel ke Rafah yang Bahkan Tak Bisa Dihalangi AS

Di Balik Serangan Israel ke Rafah yang Bahkan Tak Bisa Dihalangi AS

Global
Israel Perintahkan Warga Palestina Mengungsi dari Rafah

Israel Perintahkan Warga Palestina Mengungsi dari Rafah

Global
[UNIK GLOBAL] Majikan Bunuh Diri, PRT Diwarisi Rp 43,5 Miliar | Karyawan Nekat ke Italia demi Makan Pizza Padahal Besok Kerja

[UNIK GLOBAL] Majikan Bunuh Diri, PRT Diwarisi Rp 43,5 Miliar | Karyawan Nekat ke Italia demi Makan Pizza Padahal Besok Kerja

Global
Tak Ada yang Bicara Perubahan Iklim di Pemilu India, Apa Sebabnya?

Tak Ada yang Bicara Perubahan Iklim di Pemilu India, Apa Sebabnya?

Global
Di Texas, Orangtua Bisa Dipenjara Jika Tinggalkan Anak Sendirian dalam Rumah

Di Texas, Orangtua Bisa Dipenjara Jika Tinggalkan Anak Sendirian dalam Rumah

Global
Turkiye Setop Berbisnis dengan Israel, Pakar: Akan Sulitkan Ankara

Turkiye Setop Berbisnis dengan Israel, Pakar: Akan Sulitkan Ankara

Global
Tentara Israel Diserang Ratusan Lebah di Gaza Selatan

Tentara Israel Diserang Ratusan Lebah di Gaza Selatan

Global
Kritikan Paling Keras AS untuk Israel, Dituduh Mungkin Langgar Hukum Internasional

Kritikan Paling Keras AS untuk Israel, Dituduh Mungkin Langgar Hukum Internasional

Global
Ukraina Evakuasi Ratusan Orang dari Kharkiv Usai Serangan Rusia

Ukraina Evakuasi Ratusan Orang dari Kharkiv Usai Serangan Rusia

Global
Sekitar 300.000 Warga Palestina Dilaporkan Mengungsi dari Rafah Timur

Sekitar 300.000 Warga Palestina Dilaporkan Mengungsi dari Rafah Timur

Global
Pria Rusia Dituntut karena Mewarnai Rambutnya Kuning, Biru, dan Hijau

Pria Rusia Dituntut karena Mewarnai Rambutnya Kuning, Biru, dan Hijau

Global
Otoritas Cuaca AS Sebut Dampak Badai Matahari Kuat yang Hantam Bumi

Otoritas Cuaca AS Sebut Dampak Badai Matahari Kuat yang Hantam Bumi

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com