Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Seorang Eks Profesor Disidang karena Kirim Surat Ancaman ke Dirinya Sendiri

The Guardian juga melaporkan, mantan guru besar bernama Dianne Jolley mencabik pakaian dan mengirim celana dalamnya sendiri untuk meyakinkan penipuannya.

News.com.au melaporkan, awalnya Jolley menerima sepucuk surat mengerikan pada 31 Juli 2019, saat dia masih menjabat di Universitas Teknologi Sydney.

Pihak kampus memasang pengaman senilai 127.000 dollar Australia (Rp 1,3 miliar) untuk memastikan keamanan si profesor.

Uang itu dihabiskan untuk memasang CCTV di rumah dan kantornya, serta menyewa pengawal yang mengantarnya setiap hari.

Dalam surat ancaman yang diterima oleh media "Negeri Kanguru", salah satunya berbunyi "Engkau mencabik masa depan kami, akan kami cabik juga dirimu".

Surat yang lain menyatakan Jolley tidak aman, karena "si pelaku" terus mengawasi dan tahu mengenai gerak-geriknya.

Jolley mengeklaim, sejumlah barangnya dicuri, seperti sepasang celana dalam yang kemudian dikirim bersama suratnya.

Kasus tersebut mulai terang setelah sidik jari si mantan guru besar ditemukan dalam salah satu surat ancaman.

Dua surat tersebut mengeklaim bahwa Jolley berusaha menghentikan jurusan pengobatan tradisional China.

Pengirim surat itu mengeklaim dirinya sebagai salah satu sivitas akademika yang marah, dan dimanfaatkan Jolley untuk meraih simpati.

Dilansir Newsweek Jumat (23/7/2021), Jolley mendorong insentif berbasis kinerja hingga 40.000 dollar Australia dengan menutup jurusan yang dianggap tak layak.

Setelah berdiskusi selama tiga hari, para juri sepakat Jolley bersalah atas 10 dakwaan menyebarkan informasi yang membuat publik takut.

Kemudian Jolley juga diputus bersalah atas dakwaan menyebabkan kerugian finansial atas suatu institusi.

Jolley sendiir mengakui dia mengirim surat ancaman setelah salah satu CCTV merekamnya pada 2019, dan punya alasan mengapa dia melakukannya.

Dia mengungkapkan dia sengaja mengirim surat tersebut supaya dipecat. Tetapi, dia membantah menjadi pengirim surat ancaman lainnya.

Meski begitu, penyidik menemukan bukti sidik jari pada celana dalam dan surat yang dikirim ke dirinya sendiri.

https://www.kompas.com/global/read/2021/07/25/191348070/seorang-eks-profesor-disidang-karena-kirim-surat-ancaman-ke-dirinya

Terkini Lainnya

Mobil Berkecepatan Tinggi Tabrak Gerbang Gedung Putih, Sopir Tewas

Mobil Berkecepatan Tinggi Tabrak Gerbang Gedung Putih, Sopir Tewas

Global
Puluhan Ribu Warga Israel Demo Minta Sandera Segera Dipulangkan

Puluhan Ribu Warga Israel Demo Minta Sandera Segera Dipulangkan

Global
Serangan Roket dan Drone Rusia, 2 Warga Ukraina Tewas

Serangan Roket dan Drone Rusia, 2 Warga Ukraina Tewas

Global
Gencatan Senjata di Gaza Masih Bergantung Israel

Gencatan Senjata di Gaza Masih Bergantung Israel

Global
Balita Ini Sebut Ada Monster di Dinding Kamar, Ternyata Sarang 50.000 Lebah

Balita Ini Sebut Ada Monster di Dinding Kamar, Ternyata Sarang 50.000 Lebah

Global
Serang Wilayah Ukraina, Pesawat Tempur Rusia Ditembak Jatuh

Serang Wilayah Ukraina, Pesawat Tempur Rusia Ditembak Jatuh

Global
Remaja 16 Tahun di Australia Ditembak di Tempat setelah Lakukan Serangan Pisau

Remaja 16 Tahun di Australia Ditembak di Tempat setelah Lakukan Serangan Pisau

Global
Sempat Jadi Korban AI, Warren Buffett Beri Pesan Serius

Sempat Jadi Korban AI, Warren Buffett Beri Pesan Serius

Global
Kompetisi Band Metal Kembali Digelar di Jeddah

Kompetisi Band Metal Kembali Digelar di Jeddah

Global
Di KTT OKI Gambia, Menlu Retno: Negara Anggota OKI Berutang Kemerdekaan kepada Rakyat Palestina

Di KTT OKI Gambia, Menlu Retno: Negara Anggota OKI Berutang Kemerdekaan kepada Rakyat Palestina

Global
Warga Palestina Berharap Perang Berakhir, Tapi Pesimis Gencatan Senjata Cepat Terwujud

Warga Palestina Berharap Perang Berakhir, Tapi Pesimis Gencatan Senjata Cepat Terwujud

Global
Politikus Muslim Sadiq Khan Menang Pemilihan Wali Kota London untuk Kali Ketiga

Politikus Muslim Sadiq Khan Menang Pemilihan Wali Kota London untuk Kali Ketiga

Global
Hamas Tuntut Gencatan Senjata Abadi, Israel: Itu Menghambat Proses Negosiasi

Hamas Tuntut Gencatan Senjata Abadi, Israel: Itu Menghambat Proses Negosiasi

Global
Makna di Balik Lagu Pop Propaganda Korea Utara yang Ternyata banyak Disukai Pengguna TikTok

Makna di Balik Lagu Pop Propaganda Korea Utara yang Ternyata banyak Disukai Pengguna TikTok

Global
Rangkuman Hari Ke-801 Serangan Rusia ke Ukraina: Rusia Resmi Buru Zelensky | Ukraina Tembak Sukhoi Su-25

Rangkuman Hari Ke-801 Serangan Rusia ke Ukraina: Rusia Resmi Buru Zelensky | Ukraina Tembak Sukhoi Su-25

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke