Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Belum Dibuka, Olimpiade Tokyo Sudah Diguncang 4 Skandal Panitia

Kompas.com - 22/07/2021, 17:49 WIB
Aditya Jaya Iswara

Penulis

TOKYO, KOMPAS.com - Meski upacara pembukaan belum digelar, Olimpiade Tokyo 2020 sudah diguncang empat skandal panitianya.

Deretan skandal ini menyangkut dipecatnya direktur upacara pembukaan, hingga presidennya sendiri yang mundur karena komentar seksis.

Melansir berbagai sumber, berikut adalah empat skandal Olimpiade Tokyo di kalangan panitia.

Baca juga: Benarkah Olimpiade Tokyo Digelar karena Tekanan IOC? Ini Jawaban PM Jepang

1. Komentar seksis Presiden Olimpiade

Dalam foto bertanggal 28 Januari 2021, Presiden Komite Panitia Olimpiade dan Paralimpiade Tokyo 2020, Yoshiro Mori, berbicara ke media setelah konferensi video dengan Presiden Komite Olimpiae Internasional (IOC), Thomas Bach di Tokyo, Jepang. Mori mengundurkan diri setelah mengatakan bahwa perempuan terlalu banyak omong.AP PHOTO/Takashi Aoyama Dalam foto bertanggal 28 Januari 2021, Presiden Komite Panitia Olimpiade dan Paralimpiade Tokyo 2020, Yoshiro Mori, berbicara ke media setelah konferensi video dengan Presiden Komite Olimpiae Internasional (IOC), Thomas Bach di Tokyo, Jepang. Mori mengundurkan diri setelah mengatakan bahwa perempuan terlalu banyak omong.
Skandal pertama yang mengguncang Olimpiade Tokyo 2020 adalah komentar seksis presidennya sendiri, Yoshiro Mori.

Berdasarkan laporan Fuji News Network pada Kamis (10/2/2021), Mori kemudian mundur setelah ketahuan berkata "perempuan terlalu banyak omong".

Ucapan kontroversial itu keluar saat pertemuan dewan Komite Olimpiade Tokyp di pekan pertama Februari.

Eks Perdana Menteri Jepang periode 2000-2001 tersebut kemudian meminta maaf atas ucapannya, tetapi kecaman publik makin membesar.

Tagar "Mori mundurlah" langsung menjadi trending di Twitter "Negeri Sakura" beberapa menit setelah komentar itu terlontar.

Dalam suatu wawancara, Mori mengakui komentarnya muncul berkaca dari pengalamannya dengan istri, putri, dan cucunya.

Meski begitu, dia mengakui bahwa perkataannya tidak pantas dan tak sesuai dengan semangat Olimpiade.

Posisi Mori kemudian digantikan Seiko Hashimoto, peraih medali perunggu Olimpiade cabor speed skating

Namun Inside The Games mewartakan, Hashimoto juga pernah tersandung kasus dugaan pelecehan seksual di Olimpiade Musim Dingin Sochi 2014.

Baca juga: Sebut Perempuan Terlalu Banyak Omong, Presiden Olimpiade Tokyo 2020 Mundur

2. Kepala tim kreatif sebut pelawak perempuan "Olympig"

Direktur Eksekutif Kreatif Olimpiade dan Paralimpiade Tokyo, Hiroshi Sasaki, berbicara dalam konferensi pers dalam pesta pembukaan dan penutupan di Tokyo pada 31 Juli 2018.AFP PHOTO/KAZUHIRO NOGI Direktur Eksekutif Kreatif Olimpiade dan Paralimpiade Tokyo, Hiroshi Sasaki, berbicara dalam konferensi pers dalam pesta pembukaan dan penutupan di Tokyo pada 31 Juli 2018.
Skandal Olimpiade Tokyo yang kedua adalah komentar kepala tim kreatif Hiroshi Sasaki, yang menyebut seorang pelawak perempuan sebagai "Olympig" atau babi Olimpiade.

Pelawak yang diejek adalah Naomi Watanabe. Dia berbadan gemuk, dan Sasaki berkata wanita itu bisa mengenakan telinga babi di upacara pembukaan.

Sasaki kemudian meminta maaf lalu mundur dari posisinya, serta mengakui apa yang dia ucapkan ke Watanabe merupakan penghinaan besar.

Halaman:
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

WHO: Penggunaan Alkohol dan Vape di Kalangan Remaja Mengkhawatirkan

WHO: Penggunaan Alkohol dan Vape di Kalangan Remaja Mengkhawatirkan

Global
Kunjungan Blinken ke Beijing, AS Prihatin China Seolah Dukung Perang Rusia

Kunjungan Blinken ke Beijing, AS Prihatin China Seolah Dukung Perang Rusia

Global
Rusia Serang Jalur Kereta Api Ukraina, Ini Tujuannya

Rusia Serang Jalur Kereta Api Ukraina, Ini Tujuannya

Global
AS Berhasil Halau Serangan Rudal dan Drone Houthi di Teluk Aden

AS Berhasil Halau Serangan Rudal dan Drone Houthi di Teluk Aden

Global
Petinggi Hamas Sebut Kelompoknya akan Letakkan Senjata Jika Palestina Merdeka

Petinggi Hamas Sebut Kelompoknya akan Letakkan Senjata Jika Palestina Merdeka

Global
Inggris Beri Ukraina Rudal Tua Canggih, Begini Dampaknya Jika Serang Rusia

Inggris Beri Ukraina Rudal Tua Canggih, Begini Dampaknya Jika Serang Rusia

Global
Siapa Saja yang Berkuasa di Wilayah Palestina Sekarang?

Siapa Saja yang Berkuasa di Wilayah Palestina Sekarang?

Internasional
Ikut Pendaftaran Wajib Militer, Ratu Kecantikan Transgender Thailand Kejutkan Tentara

Ikut Pendaftaran Wajib Militer, Ratu Kecantikan Transgender Thailand Kejutkan Tentara

Global
Presiden Ukraina Kecam Risiko Nuklir Rusia karena Mengancam Bencana Radiasi

Presiden Ukraina Kecam Risiko Nuklir Rusia karena Mengancam Bencana Radiasi

Global
Jelang Olimpiade 2024, Penjara di Paris Makin Penuh

Jelang Olimpiade 2024, Penjara di Paris Makin Penuh

Global
Polisi Diduga Pakai Peluru Karet Saat Amankan Protes Pro-Palestina Mahasiswa Georgia

Polisi Diduga Pakai Peluru Karet Saat Amankan Protes Pro-Palestina Mahasiswa Georgia

Global
Pemilu India: Pencoblosan Fase Kedua Digelar Hari Ini di Tengah Ancaman Gelombang Panas

Pemilu India: Pencoblosan Fase Kedua Digelar Hari Ini di Tengah Ancaman Gelombang Panas

Global
Kim Jong Un: Peluncur Roket Teknologi Baru, Perkuat Artileri Korut

Kim Jong Un: Peluncur Roket Teknologi Baru, Perkuat Artileri Korut

Global
Anggota DPR AS Ini Gabung Aksi Protes Pro-Palestina di Columbia University

Anggota DPR AS Ini Gabung Aksi Protes Pro-Palestina di Columbia University

Global
Ditipu Agen Penyalur Tenaga Kerja, Sejumlah Warga India Jadi Terlibat Perang Rusia-Ukraina

Ditipu Agen Penyalur Tenaga Kerja, Sejumlah Warga India Jadi Terlibat Perang Rusia-Ukraina

Internasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com