Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ribuan Warga Kuba Turun ke Jalan Berdemo Menentang Pemerintahnya

Kompas.com - 12/07/2021, 15:50 WIB
Ardi Priyatno Utomo

Penulis

Sumber BBC

HAVANA, KOMPAS.com - Ribuan warga Kuba turun ke jalan, dan berdemonstrasi menentang pemerintahan komunis, dalam aksi terbesar beberapa dekade terakhir.

Ribuan orang itu berunjuk rasa di sejumlah kota, termasuk Havana sambil membawa spanduk bertuliskan "Hancurlah pemerintahan diktator".

Merespons aksi unjuk rasa itu, polisi menggunakan semprotan merica. Bahkan, ada yang memukuli demonstran.

Baca juga: Dampak Badai Elsa Meluas, Kuba Evakuasi 180.000 Warga

Demonstrasi itu terjadi karena publik Kuba marah dengan ekonomi negara Karibia tersebut terus anjlok.

Kemarahan publik makin menjadi setelah pemerintah melarang kebebasan sipil, dan dianggap tidak becus menangani pandemi Covid-19.

Dengan kasus infeksi yang terus meningkat dalam beberapa hari, masyarakat meminta agar pemerintah mempercepat program vaksinasi.

Tahun lalu, ekonomi negara dilaporkan anjlok 11 persen. Penurunan terburuk selama tiga dekade terakhir.

Ekonomi yang kolaps tersebut selain disebabkan wabah Covid-19, juga karena sanksi AS yang diterapkan saat pemerintahan Donald Trump.

Aksi itu direspons kelompok pro-pemerintah juga dengan menggelar aksi, setelah presiden meminta mereka mempertahankan revolusi.

Presiden Miguel Diaz-Canel mengeklaim, demonstrasi itu didalangi oleh AS yang ingin mengganggu stabilitas Kuba.

Dia menjanjikan "respons revolusioner" atas pergerakan massa itu, sehingga ditanggapi diplomat AS untuk Amerika Latin.

Dalam kicauannya di Twitter dilansir BBC Senin (12/7/2021), Julie Chung mengaku khawatir atas adanya seruan "pergi berperang" di Kuba.

"Kami mendukung hak rakyat Kuba untuk berorasi secara damai. Kami menyerukan supaya pihak-pihak terkait tak melakukan kekerasan," tegasnya.

Baca juga: Cetak Sejarah, China Jadi Konsumen Terbesar Cerutu Kuba

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com