YEREVAN, KOMPAS.com - Perdana Menteri Armenia mengkonfirmasi bahwa ia akan mundur dari jabatan pada April untuk memungkinkan pemilihan parlemen lebih awal.
Melansir English Alarabiya pada Minggu (28/3/2021), Nikol Pashinyan telah menghadapi protes berminggu-minggu yang menyerukan penggulingannya, setelah kekalahan perang Armenia-Azerbaijan pada 2020.
Baca juga: Krisis Armenia Usai Kalah Perang, Ribuan Massa Demo Tuntut PM Mundur
Dalam langkah untuk meredakan krisis politik, Pashinyan dua pekan lalu mengumumkan bahwa pemilihan awal akan diadakan pada 20 Juni.
Di bawah hukum Armenia, pemilihan umum seperti itu dapat diadakan setelah perdana menteri mengundurkan diri dan parlemen gagal dua kali untuk memilih kandidat perdana menteri yang baru.
Baca juga: Armenia Masih Krisis Pasca-Perang, Presiden Berani Tolak Perintah PM
"Saya akan mengundurkan diri pada April, bukan untuk meninggalkan kekuasaan, tetapi untuk mengadakan pemilihan parlemen lebih awal. Saya akan terus bertindak sebagai perdana menteri,” ujar Pashinyan.
Armenia telah dicengkeram oleh ketegangan politik setelah menderita kekalahan yang memalukan pada 2020 dalam konflik bersenjata dengan Azerbaijan atas Nagorno-Karabakh.
Baca juga: PM Armenia Tuding Militer Berusaha Melakukan Kudeta Menggulingkan Dirinya
Wilayah itu terletak di dalam Azerbaijan, tapi dikendalikan oleh separatis yang didukung Armenia selama lebih dari 25 tahun.
Pashinyan menandatangani kesepakatan damai pada November yang menyerahkan sebagian Nagorno-Karabakh dan sebagian besar wilayah yang dikuasai Armenia kepada Azerbaijan.
Baca juga: Setelah Gencatan Senjata, Azerbaijan-Armenia Bentuk Kelompok Kerja dengan Rusia
Dia membela langkah itu sebagai satu-satunya cara untuk mencegah Azerbaijan merebut seluruh wilayah.
Pashinyan dapat mempertahankan dukungan publik yang signifikan, meskipun kalah dalam perang di Nagorno-Karabakh, mana kala ribuan orang berkumpul untuk mendukung tekanan yang dipimpin oposisi atas pengunduran dirinya.
Baca juga: Sergapan Armenia Tewaskan 1 Tentara Azerbaijan di Dekat Nagorno-Karabakh
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.