Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dilanda Krisis Politik, PM Armenia Konfirmasi April Akan Mengundurkan Diri

Kompas.com - 29/03/2021, 08:45 WIB
Shintaloka Pradita Sicca

Penulis

Sumber Alarabiya

YEREVAN, KOMPAS.com - Perdana Menteri Armenia mengkonfirmasi bahwa ia akan mundur dari jabatan pada April untuk memungkinkan pemilihan parlemen lebih awal.

Melansir English Alarabiya pada Minggu (28/3/2021), Nikol Pashinyan telah menghadapi protes berminggu-minggu yang menyerukan penggulingannya, setelah kekalahan perang Armenia-Azerbaijan pada 2020.

Baca juga: Krisis Armenia Usai Kalah Perang, Ribuan Massa Demo Tuntut PM Mundur

Dalam langkah untuk meredakan krisis politik, Pashinyan dua pekan lalu mengumumkan bahwa pemilihan awal akan diadakan pada 20 Juni.

Di bawah hukum Armenia, pemilihan umum seperti itu dapat diadakan setelah perdana menteri mengundurkan diri dan parlemen gagal dua kali untuk memilih kandidat perdana menteri yang baru.

Baca juga: Armenia Masih Krisis Pasca-Perang, Presiden Berani Tolak Perintah PM

"Saya akan mengundurkan diri pada April, bukan untuk meninggalkan kekuasaan, tetapi untuk mengadakan pemilihan parlemen lebih awal. Saya akan terus bertindak sebagai perdana menteri,” ujar Pashinyan.

Armenia telah dicengkeram oleh ketegangan politik setelah menderita kekalahan yang memalukan pada 2020 dalam konflik bersenjata dengan Azerbaijan atas Nagorno-Karabakh.

Baca juga: PM Armenia Tuding Militer Berusaha Melakukan Kudeta Menggulingkan Dirinya

Wilayah itu terletak di dalam Azerbaijan, tapi dikendalikan oleh separatis yang didukung Armenia selama lebih dari 25 tahun.

Pashinyan menandatangani kesepakatan damai pada November yang menyerahkan sebagian Nagorno-Karabakh dan sebagian besar wilayah yang dikuasai Armenia kepada Azerbaijan.

Baca juga: Setelah Gencatan Senjata, Azerbaijan-Armenia Bentuk Kelompok Kerja dengan Rusia

Dia membela langkah itu sebagai satu-satunya cara untuk mencegah Azerbaijan merebut seluruh wilayah.

Pashinyan dapat mempertahankan dukungan publik yang signifikan, meskipun kalah dalam perang di Nagorno-Karabakh, mana kala ribuan orang berkumpul untuk mendukung tekanan yang dipimpin oposisi atas pengunduran dirinya.

Baca juga: Sergapan Armenia Tewaskan 1 Tentara Azerbaijan di Dekat Nagorno-Karabakh

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Putin Usul Gantikan Menhan Sergei Shoigu dengan Ekonom Sipil

Putin Usul Gantikan Menhan Sergei Shoigu dengan Ekonom Sipil

Global
[KABAR DUNIA SEPEKAN] Israel Serang Rafah | Serangan Drone Terjauh Ukraina

[KABAR DUNIA SEPEKAN] Israel Serang Rafah | Serangan Drone Terjauh Ukraina

Global
Perang di Gaza, Jumlah Korban Tewas Capai 35.000 Orang

Perang di Gaza, Jumlah Korban Tewas Capai 35.000 Orang

Global
143 Orang Tewas akibat Banjir di Brasil, 125 Lainnya Masih Hilang

143 Orang Tewas akibat Banjir di Brasil, 125 Lainnya Masih Hilang

Global
Serangan Ukraina di Belgorod Rusia, 9 Orang Terluka

Serangan Ukraina di Belgorod Rusia, 9 Orang Terluka

Global
Inggris Selidiki Klaim Hamas Terkait Seorang Sandera Terbunuh di Gaza

Inggris Selidiki Klaim Hamas Terkait Seorang Sandera Terbunuh di Gaza

Global
Serangan Drone Ukraina Sebabkan Kebakaran di Kilang Minyak Volgograd Rusia

Serangan Drone Ukraina Sebabkan Kebakaran di Kilang Minyak Volgograd Rusia

Global
PBB Serukan Gencatan Senjata di Gaza Segera, Perang Harus Dihentikan

PBB Serukan Gencatan Senjata di Gaza Segera, Perang Harus Dihentikan

Global
Pendaki Nepal, Kami Rita Sherpa, Klaim Rekor 29 Kali ke Puncak Everest

Pendaki Nepal, Kami Rita Sherpa, Klaim Rekor 29 Kali ke Puncak Everest

Global
4.073 Orang Dievakuasi dari Kharkiv Ukraina akibat Serangan Rusia

4.073 Orang Dievakuasi dari Kharkiv Ukraina akibat Serangan Rusia

Global
Macron Harap Kylian Mbappe Bisa Bela Perancis di Olimpiade 2024

Macron Harap Kylian Mbappe Bisa Bela Perancis di Olimpiade 2024

Global
Swiss Juara Kontes Lagu Eurovision 2024 di Tengah Demo Gaza

Swiss Juara Kontes Lagu Eurovision 2024 di Tengah Demo Gaza

Global
Korsel Sebut Peretas Korea Utara Curi Data Komputer Pengadilan Selama 2 Tahun

Korsel Sebut Peretas Korea Utara Curi Data Komputer Pengadilan Selama 2 Tahun

Global
Rangkuman Hari Ke-808 Serangan Rusia ke Ukraina: Bala Bantuan untuk Kharkiv | AS Prediksi Serangan Terbaru Rusia

Rangkuman Hari Ke-808 Serangan Rusia ke Ukraina: Bala Bantuan untuk Kharkiv | AS Prediksi Serangan Terbaru Rusia

Global
Biden: Gencatan Senjata dengan Israel Bisa Terjadi Secepatnya jika Hamas Bebaskan Sandera

Biden: Gencatan Senjata dengan Israel Bisa Terjadi Secepatnya jika Hamas Bebaskan Sandera

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com