Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Setelah Gencatan Senjata, Azerbaijan-Armenia Bentuk Kelompok Kerja dengan Rusia

Kompas.com - 31/01/2021, 17:25 WIB
Danur Lambang Pristiandaru

Penulis

Sumber Yeni Safak

MOSKWA, KOMPAS.com – Kelompok kerja trilateral antara Rusia, Azerbaijan, dan Armenia di Nagorno-Karabakh mengadakan pertemuan pertamanya di Moskwa pada Sabtu (30/1/2021).

Pertemuan itu dipimpin oleh wakil perdana menteri dari masing-masing tiga negara, menurut pernyataan Pemerintah Rusia.

Dilansir dari Yeni Safak, ketiga belah pihak sepakat untuk membentuk subkelompok ahli yang terkait dengan kereta api dan transportasi antar-moda.

Baca juga: Sergapan Armenia Tewaskan 1 Tentara Azerbaijan di Dekat Nagorno-Karabakh

“Termasuk (membahas) keamanan perbatasan, sanitasi, veteriner, fitosanitasi, dan jenis pengawasan lainnya,” tulis pernyataan itu.

Tim yang terdiri dari para kelompok ahli akan dibentuk pada 2 Februari dan tim tersebut akan mengadakan pertemuan pertamanya pada 5 Februari.

Kelompok kerja trilateral dijadwalkan untuk mengadakan pertemuan berikutnya di Moskwa dengan tanggal yang akan ditentukan oleh ketua bersama pada waktunya.

Baca juga: Pantau Gencatan Senjata di Nagorno-Karabakh, Rusia dan Turki Resmikan Joint Centre

Apa yang terjadi di Nagorno-Karabakh?

Hubungan antara Armenia dan Azerbaijan telah tegang sejak 1991, ketika militer Armenia menduduki Nagorno-Karabakh setelah keruntuhan Uni Soviet.

Bentrokan terbaru antara dua bekas wilayah Uni Soviet tersebut meletus pada 27 September 2020.

Kedua belah pihak melanggar gencatan senjata dan saling menuduh sebagai pihak yang memulai serangan.

Pertempuran antara Azerbaijan dan Armenia berlangsung selama enam pekan. Azerbaijan berhasil merebut beberapa kota di wilayah Nagorno-Karabakh.

Baca juga: Kisah Perang Armenia-Azerbaijan 1990-an dan Awal Sengketa Nagorno-Karabakh

Setidaknya 2.802 tentara Azerbaijam gugur. Ada klaim berbeda tentang jumlah korban di pihak Armenia, yang menurut sumber dan pejabat, bisa mencapai 5.000 orang.

Kedua negara lantas menandatangani gencatan senjata yang ditengahi Rusia pada 10 November 2020 untuk mengakhiri pertempuran dan bekerja menuju resolusi yang komprehensif.

Sebuah joint centre antara Turki dan Rusia mulai beroperasi pada Sabtu untuk memantau gencatan senjata. Joint centre tersebut diisi oleh 60 tentara Rusia dan 60 Turki.

Pada 11 Januari, para pemimpin Rusia, Azerbaijan, dan Armenia menandatangani pakta untuk mengembangkan hubungan ekonomi dan infrastruktur yang menguntungkan seluruh wilayah.

Pakta tersebut termasuk membentuk kelompok kerja trilateral di Nagorno-Karabakh.

Baca juga: Ranjau Meledak di Nagorno-Karabakh, 1 Tentara Rusia Tewas

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Serangan Ukraina di Belgorod Rusia, 9 Orang Terluka

Serangan Ukraina di Belgorod Rusia, 9 Orang Terluka

Global
Inggris Selidiki Klaim Hamas Terkait Seorang Sandera Terbunuh di Gaza

Inggris Selidiki Klaim Hamas Terkait Seorang Sandera Terbunuh di Gaza

Global
Serangan Drone Ukraina Sebabkan Kebakaran di Kilang Minyak Volgograd Rusia

Serangan Drone Ukraina Sebabkan Kebakaran di Kilang Minyak Volgograd Rusia

Global
PBB Serukan Gencatan Senjata di Gaza Segera, Perang Harus Dihentikan

PBB Serukan Gencatan Senjata di Gaza Segera, Perang Harus Dihentikan

Global
Pendaki Nepal, Kami Rita Sherpa, Klaim Rekor 29 Kali ke Puncak Everest

Pendaki Nepal, Kami Rita Sherpa, Klaim Rekor 29 Kali ke Puncak Everest

Global
4.073 Orang Dievakuasi dari Kharkiv Ukraina akibat Serangan Rusia

4.073 Orang Dievakuasi dari Kharkiv Ukraina akibat Serangan Rusia

Global
Macron Harap Kylian Mbappe Bisa Bela Perancis di Olimpiade 2024

Macron Harap Kylian Mbappe Bisa Bela Perancis di Olimpiade 2024

Global
Swiss Juara Kontes Lagu Eurovision 2024 di Tengah Demo Gaza

Swiss Juara Kontes Lagu Eurovision 2024 di Tengah Demo Gaza

Global
Korsel Sebut Peretas Korea Utara Curi Data Komputer Pengadilan Selama 2 Tahun

Korsel Sebut Peretas Korea Utara Curi Data Komputer Pengadilan Selama 2 Tahun

Global
Rangkuman Hari Ke-808 Serangan Rusia ke Ukraina: Bala Bantuan untuk Kharkiv | AS Prediksi Serangan Terbaru Rusia

Rangkuman Hari Ke-808 Serangan Rusia ke Ukraina: Bala Bantuan untuk Kharkiv | AS Prediksi Serangan Terbaru Rusia

Global
Biden: Gencatan Senjata dengan Israel Bisa Terjadi Secepatnya jika Hamas Bebaskan Sandera

Biden: Gencatan Senjata dengan Israel Bisa Terjadi Secepatnya jika Hamas Bebaskan Sandera

Global
Israel Dikhawatirkan Lakukan Serangan Darat Besar-besaran di Rafah

Israel Dikhawatirkan Lakukan Serangan Darat Besar-besaran di Rafah

Global
Wanita yang Dipenjara Setelah Laporkan Covid-19 di Wuhan pada 2020 Dibebaskan

Wanita yang Dipenjara Setelah Laporkan Covid-19 di Wuhan pada 2020 Dibebaskan

Global
Rusia Klaim Rebut 5 Desa dalam Pertempuran Sengit di Kharkiv

Rusia Klaim Rebut 5 Desa dalam Pertempuran Sengit di Kharkiv

Global
Di Balik Serangan Israel ke Rafah yang Bahkan Tak Bisa Dihalangi AS

Di Balik Serangan Israel ke Rafah yang Bahkan Tak Bisa Dihalangi AS

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com