Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pantau Gencatan Senjata di Nagorno-Karabakh, Rusia dan Turki Resmikan Joint Centre

Kompas.com - 30/01/2021, 19:08 WIB
Danur Lambang Pristiandaru

Penulis

Sumber Reuters

BAKU, KOMPAS.com – Rusia dan Turki membuka joint centre untuk mengamati gencatan senjata di Nagorno-Karabakh.

Hal itu diutarakan oleh Kementerian Pertahanan Azerbaijan pada Sabtu (30/1/2021) sebagaimana dilansir dari Reuters.

Joint centre tersebut, yang sebelumnya telah disepakati kedua negara pada November 2020, secara resmi dibuka di wilayah Agdam Azerbaijan pada Sabtu.

Baca juga: Sergapan Armenia Tewaskan 1 Tentara Azerbaijan di Dekat Nagorno-Karabakh

Kementerian Pertahanan Azerbaijan mengatakan, lokasi tersebut akan dikelola oleh hingga 60 prajurit masing-masing dari Turki dan dari Rusia.

Setelah bertempur selama enam pekan, Azerbaijan dan Armenia menandatangani gencatan senjata terkait wilayah Nagorno-Karabakh yang ditengahi Rusia.

Nagorno-Karabakh diakui secara internasional sebagai bagian dari Azerbaijan tetapi sebagian besar dihuni oleh etnik Armenia.

Baca juga: Kisah Perang Armenia-Azerbaijan 1990-an dan Awal Sengketa Nagorno-Karabakh

Turki mengatakan pada Jumat (29/1/2021) bahwa satu jenderal Turki dan 38 personel akan bekerja di joint centre tersebut.

Kementerian Pertahanan Rusia, dikutip oleh Interfax, mengatakan bahwa pemantauan gencatan senjata akan dilakukan melalui penggunaan pesawat nirawak (UAV).

Selain itu, mereka akan melakukan evaluasi data yang diterima dari sumber lain.

Baca juga: Ranjau Meledak di Nagorno-Karabakh, 1 Tentara Rusia Tewas

Turki mendukung Azerbaijan atas Nagorno-Karabakh, dan mengkritik ketua bersama OSCE yang disebut Minsk Group karena tidak menyelesaikan konflik berkepanjangan dalam beberapa dekade mediasi.

Minsk Group dipimpin oleh Amerika Serikat (AS), Perancis, dan Rusia.

Baca juga: Azerbaijan-Armenia Adu Tembak Lagi di Nagorno-Karabakh, 4 Tentara Tewas

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Perang di Gaza, Jumlah Korban Tewas Capai 35.000 Orang

Perang di Gaza, Jumlah Korban Tewas Capai 35.000 Orang

Global
143 Orang Tewas akibat Banjir di Brasil, 125 Lainnya Masih Hilang

143 Orang Tewas akibat Banjir di Brasil, 125 Lainnya Masih Hilang

Global
Serangan Ukraina di Belgorod Rusia, 9 Orang Terluka

Serangan Ukraina di Belgorod Rusia, 9 Orang Terluka

Global
Inggris Selidiki Klaim Hamas Terkait Seorang Sandera Terbunuh di Gaza

Inggris Selidiki Klaim Hamas Terkait Seorang Sandera Terbunuh di Gaza

Global
Serangan Drone Ukraina Sebabkan Kebakaran di Kilang Minyak Volgograd Rusia

Serangan Drone Ukraina Sebabkan Kebakaran di Kilang Minyak Volgograd Rusia

Global
PBB Serukan Gencatan Senjata di Gaza Segera, Perang Harus Dihentikan

PBB Serukan Gencatan Senjata di Gaza Segera, Perang Harus Dihentikan

Global
Pendaki Nepal, Kami Rita Sherpa, Klaim Rekor 29 Kali ke Puncak Everest

Pendaki Nepal, Kami Rita Sherpa, Klaim Rekor 29 Kali ke Puncak Everest

Global
4.073 Orang Dievakuasi dari Kharkiv Ukraina akibat Serangan Rusia

4.073 Orang Dievakuasi dari Kharkiv Ukraina akibat Serangan Rusia

Global
Macron Harap Kylian Mbappe Bisa Bela Perancis di Olimpiade 2024

Macron Harap Kylian Mbappe Bisa Bela Perancis di Olimpiade 2024

Global
Swiss Juara Kontes Lagu Eurovision 2024 di Tengah Demo Gaza

Swiss Juara Kontes Lagu Eurovision 2024 di Tengah Demo Gaza

Global
Korsel Sebut Peretas Korea Utara Curi Data Komputer Pengadilan Selama 2 Tahun

Korsel Sebut Peretas Korea Utara Curi Data Komputer Pengadilan Selama 2 Tahun

Global
Rangkuman Hari Ke-808 Serangan Rusia ke Ukraina: Bala Bantuan untuk Kharkiv | AS Prediksi Serangan Terbaru Rusia

Rangkuman Hari Ke-808 Serangan Rusia ke Ukraina: Bala Bantuan untuk Kharkiv | AS Prediksi Serangan Terbaru Rusia

Global
Biden: Gencatan Senjata dengan Israel Bisa Terjadi Secepatnya jika Hamas Bebaskan Sandera

Biden: Gencatan Senjata dengan Israel Bisa Terjadi Secepatnya jika Hamas Bebaskan Sandera

Global
Israel Dikhawatirkan Lakukan Serangan Darat Besar-besaran di Rafah

Israel Dikhawatirkan Lakukan Serangan Darat Besar-besaran di Rafah

Global
Wanita yang Dipenjara Setelah Laporkan Covid-19 di Wuhan pada 2020 Dibebaskan

Wanita yang Dipenjara Setelah Laporkan Covid-19 di Wuhan pada 2020 Dibebaskan

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com