Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Fasilitas Pemakaman Bekukan Jenazah karena Kematian akibat Covid-19 Membeludak

Kompas.com - 30/01/2021, 18:16 WIB
Bernadette Aderi Puspaningrum

Penulis

Sumber CNN

CALIFORNIA, KOMPAS.com - Pemakaman terbesar di Amerika Serikat (AS) terpaksa harus memesan unit pendingin untuk menampung jenazah, yang kebanyakan adalah korban virus Covid-19.

Rose Hills Memorial Park and Mortuary di California Selatan adalah pemakaman terbesar di Amerika Utara dengan luas 1.400 hektar dan delapan lokasi.

Namun sejak masa liburan, jumlah kematian terkait Covid-19 di wilayah itu telah mendorong kapasitas pemakaman ke tingkat maksimum.

Keluarga yang berduka harus menunggu sebulan untuk layanan pemakaman. Oleh karena itu, pemakaman harus memesan unit pendingin untuk menampung jenazah.

"Rumah sakit benar-benar terkena dampak. Kamar mayat mereka terisi penuh," kata Patrick Monroe, presiden dan CEO Rose Hills, mengutip CNN pada Jumat (29/1/2021).

"Tujuan kami adalah, ketika sebuah keluarga menelepon, kami akan selalu bisa mengatakan: Ya, kami bisa pergi. Kami bisa pergi menjemput orang yang Anda cintai."

Baca juga: Kasus Covid-19 Semakin Meningkat, Di Irak Upacara Pemakaman Beralih ke Facebook

Pembekuan jenazah adalah adaptasi terbaru yang dilakukan Rose Hills, yang terletak di timur Los Angeles, dalam menghadapi Covid-19.

Pemakaman tersebut telah mendirikan tenda untuk mengadakan kunjungan luar ruangan dan layanan pemakaman di seluruh taman peringatannya.

Hal itu dilakukan sebagai penyesuaian atas larangan pemakaman dalam ruangan oleh Departemen Kesehatan Masyarakat Kabupaten Los Angeles, selama masa pandemi.

Mereka juga menawarkan layanan streaming langsung. Jadi keluarga tetap bisa mengantar orang yang dicintainya, tanpa melanggar ketentuan protokol kesehatan.

Bagi keluarga yang ingin menunggu hingga larangan dicabut, Rose Hills untuk sementara waktu menguburkan jenazah orang yang mereka cintai.

Setelah permintaan layanan melonjak pasca-Thanksgiving, fasilitas pemakaman berjuang untuk memenuhi permintaan. Biasanya waktu tunggu untuk layanan di Rose Hills adalah satu minggu. Sekarang, keluarga menunggu hingga lima minggu.

"Orang-orang sangat pengertian dengan keterbatasan yang ada saat ini," kata Monroe.

Baca juga: Pekerja Medis Rusia Perlihatkan Jenazah Korban Covid-19 Bertumpuk

Dalam banyak kasus karena pembatasan kunjungan rumah sakit, keluarga tidak dapat mengunjungi orang yang mereka cintai di hari-hari terakhir mereka.

“Mereka tetap ingin melakukan hal-hal tradisional,” ujarnya. "Mereka ingin dimakamkan."

Halaman:
Baca tentang
Sumber CNN
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Atas Usul Indonesia, UNESCO Akui Idul Fitri dan Idul Adha Jadi Hari Besar Keagamaan

Atas Usul Indonesia, UNESCO Akui Idul Fitri dan Idul Adha Jadi Hari Besar Keagamaan

Global
Dampak Penembakan Konser Moskwa, Etnis Tajik Alami Rasialisme di Rusia

Dampak Penembakan Konser Moskwa, Etnis Tajik Alami Rasialisme di Rusia

Global
Putin Tak Berencana Kunjungi Keluarga Korban Penembakan Konser Moskwa

Putin Tak Berencana Kunjungi Keluarga Korban Penembakan Konser Moskwa

Global
WHO Soroti Peningkatan Cyberbullying, Pengaruhi 1 dari 6 Anak Sekolah

WHO Soroti Peningkatan Cyberbullying, Pengaruhi 1 dari 6 Anak Sekolah

Global
TikTok Larang Influencer Australia Promosikan Produk Kantong Nikotin

TikTok Larang Influencer Australia Promosikan Produk Kantong Nikotin

Global
Otoritas Palestina Umumkan Kabinet Baru, Respons Seruan Reformasi

Otoritas Palestina Umumkan Kabinet Baru, Respons Seruan Reformasi

Global
Kisah Kota Emas Gordion di Turkiye dan Legenda Raja Midas

Kisah Kota Emas Gordion di Turkiye dan Legenda Raja Midas

Global
Penembakan Massal Konser Moskwa, Apakah Band Picnic Sengaja Jadi Sasaran?

Penembakan Massal Konser Moskwa, Apakah Band Picnic Sengaja Jadi Sasaran?

Global
AS Abstain dalam Resolusi DK PBB soal Gaza, Hubungan dengan Israel Retak?

AS Abstain dalam Resolusi DK PBB soal Gaza, Hubungan dengan Israel Retak?

Global
Pesan Paskah Raja Charles III Setelah Didiagnosis Kanker

Pesan Paskah Raja Charles III Setelah Didiagnosis Kanker

Global
Interpol Ungkap Fakta Jaringan Global Perdagangan Manusia di Asia Tenggara

Interpol Ungkap Fakta Jaringan Global Perdagangan Manusia di Asia Tenggara

Global
Ukraina Jatuhkan 26 Drone Rusia dalam Semalam

Ukraina Jatuhkan 26 Drone Rusia dalam Semalam

Global
Jembatan Baltimore Runtuh, Apa Penyebab Pastinya dan Siapa Bertanggung Jawab?

Jembatan Baltimore Runtuh, Apa Penyebab Pastinya dan Siapa Bertanggung Jawab?

Global
Kisah Padmarajan, Orang India yang Kalah 238 Kali di Pemilu, Pantang Menyerah dan Akan Maju Lagi

Kisah Padmarajan, Orang India yang Kalah 238 Kali di Pemilu, Pantang Menyerah dan Akan Maju Lagi

Global
Apakah Resolusi PBB tentang Gencatan Senjata di Gaza Mengikat Israel?

Apakah Resolusi PBB tentang Gencatan Senjata di Gaza Mengikat Israel?

Internasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com