Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Obama Ingin Punya Grup Chat dengan Pemimpin Dunia, Ini Daftar Anggotanya

Kompas.com - 13/03/2021, 11:55 WIB
Bernadette Aderi Puspaningrum

Penulis

 WASHINGTON DC, KOMPAS.com - Mantan Presiden Amerika Serikat (AS) Barack Obama mengungkapkan harapannya jika ada sarana komunikasi antar pemimpin dunia, berupa grup chat.

Grup chat yang ideal baginya berisi para pemimpin dunia akan mencakup Paus Fransiskus, Dalai Lama, Kanselir Jerman Angela Merkel, dan mantan Perdana Menteri India Manmohan Singh.

"Dalai Lama, saya menyukai orang itu, Paus Francis juga orang yang benar-benar baik," kata Obama dalam wawancara dengan Skimm melansir Business Insider pada Jumat (12/3/2021).

Obama juga mengatakan mungkin akan memasukkan Ratu Elizabeth II. Pemimpin Monarki itu disebut punya selera humor yang unik, tidak seperti yang dipikirkan kebanyakan orang.

Obama bertemu dengan Dalai Lama, pemimpin spiritual Buddha Tibet, beberapa kali selama dan setelah kepresidenannya.

Pertemuan itu antara lain saat menyambutnya di Gedung Putih pada 2015. Pada 2016 keduanya juga bertemu untuk mengungkapkan keberatan kepada pemerintah China. Dalai Lama saat itu tinggal di pengasingan di India.

Baca juga: Obama Blak-blakan Cerita Pernah Tinju Teman SMP gara-gara Ini...

Pertemuan dengan Pemimpin Gereja Katolik Roma juga dilakukan di Gedung Putih pada 2015. Dalam kunjungan ke Washington DC saat itu, Paus menyampaikan pidato yang terbilang langka dilakukan dalam sesi gabungan dengan Kongres AS.

"Saya baru saja menyampaikan Anda (reporter) semua berperilaku jauh lebih baik dari biasanya," canda Obama kepada media Gedung Putih di Oval Office sambil duduk di samping Paus saat itu.

Obama juga memiliki hubungan diplomatik yang erat dengan Merkel. Keduanya berbagi pendekatan yang sama dalam berbagai masalah, dengan watak lebih tenang dan bijak.

Hal itu berbeda dengan hubungan yang lebih tegang antara Merkel dengan mantan Presiden ke-45 AS Donald Trump.

Selama masa kepresidenan Obama, AS dan Jerman bekerja sama dalam masalah global yang penting. Diantaranya terkait isu aneksasi Krimea oleh Rusia, menangani ISIS dan krisis pengungsi, dan memulihkan diri dari krisis keuangan global.

"Anda telah menjadi mitra tepercaya di seluruh masa kepresidenan saya - lebih lama dari pemimpin dunia mana pun - dan saya menghargai penilaian Anda," ungkap Obama kepada Merkel pada April 2016 menjelang akhir masa kepresidenannya.

"Saya berterima kasih atas komitmen Anda pada aliansi dan pada nilai-nilai serta hak asasi manusia yang kita perjuangkan. Dan saya berterima kasih atas persahabatan pribadi kami."

Baca juga: Barack dan Michelle Obama Umumkan 6 Proyek Baru dengan Netflix

Selain itu, Obama juga menjalankan "hubungan khusus" antara AS dengan Keluarga Kerajaan.

Pada 2009, Obama menghadiahkan Ratu sebuah iPod dengan rekaman video sejarah dari kunjungan sebelumnya ke AS sejak 1950-an. Di dalamnya juga ada pidato pengukuhannya pada 2009 dan pidato 2008 di Konvensi Nasional Demokrat.

Dalam memoar Michelle Obama pada 2018 "Becoming," mantan Ibu AS itu menceritakan secara tidak sengaja sudah melanggar protokol kerajaan dengan merangkul ratu, untuk mengungkapan kasih sayang dan dukungan.

Dia berkata, bagaimanapun, bahwa Yang Mulia tidak tampak tersinggung dan membalas isyarat itu kembali.

Baca juga: Obama Marah Sebut Penyerbuan Gedung Capitol Hasil Kebohongan Donald Trump

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com