JENEWA, KOMPAS.com - Setidaknya 3.000 perawat meninggal akibat Covid-19, selama penyakit dari virus corona jenis baru itu menjadi pandemi dalam setahun terakhir.
Angka itu diumumkan federasi perawat global pada Kamis (11/3/2021), dikutip Kompas.com dari AFP.
Tepat satu tahun sejak Badan Kesehatan Dunia (WHO) pertama kali mengumumkan Covid-19 sebagai pandemi, Dewan Perawat Internasional (ICN) menyatakan kelelahan dan stres.
Akibatnya, jutaan perawat berencana keluar dari profesinya.
Baca juga: Karena Pandemi Aktris Bollywood Jadi Perawat, Terinfeksi Covid-19 Lalu Kena Stroke
Lalu ICN memperingatkan, semakin berkurangnya perawat berpengalaman dapat membuat rumah sakit kewalahan menangani pasien penyakit-penyakit lain, setelah pandemi Covid-19 selesai.
Namun, jumlah perawat meninggal ini hanya dikumpulkan dari 60 negara. Angka yang sebenarnya mungkin lebih besar, kata federasi tersebut.
Kepala eksekutif ICN Howard Catton berkata, para perawat mengalami trauma massal selama pandemi, yang dipicu oleh kelelahan fisik serta mental.
"Mereka mencapai titik di mana sudah memberikan semua yang mereka mampu," terangnya kepada wartawan.
Catton melanjutkan, dari total 27 juta perawat di seluruh dunia, jumlahnya diperkirakan bakal berkurang 6 juta selama pandemi, dan 4 juta lainnya akan pensiun pada 2030.
Baca juga: Cerita Perawat Terlibat Tabrakan Beruntun 130 Mobil dan Tetap Berangkat Kerja
Dalam sebuah laporan ICN mengatakan, pandemi dapat memicu eksodus massal dari profesi keperawatan sejak paruh kedua 2021.
Jumlah perawat bisa berkurang hingga 13 juta secara global, tambahnya.
"Kita bisa berada di tepi jurang," kata Catton, mengingat butuh 3-4 tahun untuk melatih perawat pemula.
Ia pun mengatakan, perawat berada dalam pos terdepan yang sama dengan para pembuat vaksin, dan setelah pandemi usai akan mencetak sejarah yang sama.
Baca juga: Hari Ini dalam Sejarah: WHO Tetapkan Covid-19 sebagai Pandemi Global
Akan tetapi, begitu pandemi berlalu tugas perawat belum berakhir. Mereka tetap harus mengurus pasien dengan penyakit-penyakit lainnya yang sudah mengantre, dan diperparah dengan kemungkinan kekurangan staf.
ICN yang didirikan pada 1899 adalah induk dari 130 asosiasi keperawatan nasional.
Mereka mendesak pemerintah berinvestasi dalam melatih lebih banyak perawat baru guna mengatasi kekurangan secara global.
ICN juga meminta kenaikan upah agar staf medis sekarang mau bertahan, guna menjaga kestabilan sistem kesehatan di masa depan.
Baca juga: Bagaimana Perawatan Bus Pariwisata Selama Masa Pandemi?
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.