Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kasus Turun 25 Persen Seminggu, Inggris Klaim Perpanjangan Jeda Dosis Kedua Vaksin Covid-19 Selamatkan Banyak Nyawa

Kompas.com - 08/02/2021, 19:21 WIB
Bernadette Aderi Puspaningrum

Penulis

Sumber Daily Mail

LONDON, KOMPAS.com - Data yang dikumpulkan pada peluncuran pertama vaksin Covid-19 membenarkan keputusan Pemerintah Inggris untuk menunda dosis kedua dari tuga menjadi 12 minggu.

Profesor Anthony Harnden, dari komite gabungan untuk vaksinasi dan imunisasi Inggris, mengatakan mereka yang sudah diberikan suntikan mengalami tingkat perlindungan yang tinggi sejak dosis pertama diberikan.

Data juga menunjukkan tingkat infeksi pada mereka yang berusia di atas 80 tahun telah menurun dalam sebulan terakhir. Secara resmi data tersebut akan dipublikasikan minggu ini oleh Public Health England.

Penurunan itu, menurutnya bisa terjadi karena jumlah orang yang diberi dosis vaksin meningkat di atas 11 juta.

Kepada Sunday Times, dia pun menyatakan peluncuran vaksin Covid-19 di Inggris adalah sebuah kesuksesan.

“Strategi Pemerintah memperpanjang interval antara dua dosis berarti kami telah mampu melindungi lebih banyak orang dan tidak diragukan lagi menyelamatkan lebih banyak nyawa,” katanya mengutip Daily Mail.

Baca juga: Mutasi Virus Mengancam, Inggris Akan Tambah Dosis Ketiga Vaksin Covid-19

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) merekomendasikan agar dosis kedua vaksin Pfizer ditunda maksimal hanya enam minggu, sedangkan Badan Obat-obatan Eropa mengatakan seharusnya hanya tiga minggu.

Minggu lalu, Perdana Menteri Inggris Boris Johnson memuji NHS atas upaya “kolosalnya” memvaksinasi 10 juta orang Inggris melawan Covid-19.

Menghormati pencapaian itu dalam konferensi pers di Downing Street, Johnson berterima kasih kepada semua orang yang terlibat dalam peluncuran vaksin, mulai dari ilmuwan, pengemudi pengiriman, hingga apoteker.

"Dan berkat usaha mereka, yang paling kolosal dalam sejarah Pelayanan Kesehatan Nasional kita, kita hari ini telah melewati tonggak sejarah itu," kata Perdana Menteri yang menjabat sejak 2019 itu.

Dengan menyuntik rata-rata 400.000 orang setiap hari, Inggris berada di jalur yang tepat untuk mencapai targetnya. Yaitu untuk memberikan dosis vaksin pertama kepada 14 juta orang Inggris yang paling rentan pada 15 Februari.

Dengan meredanya kasus dan kematian serta peluncuran vaksin yang melonjak lebih cepat dari jadwal tersebut, Johnson dikatakan mulai meningkatkan persiapan inokulasi bagi anak-anak.

Mereka diharapkan bisa kembali ke ruang kelas mulai 8 Maret. 

Baca juga: Wanita di Singapura Tak Sengaja Dapat 5 Dosis Vaksin Covid-19 Buatan Pfizer

Kasus anjlok 25 persen

Kasus virus Covid-19 Inggris anjlok hingga 25 persen minggu lalu, sementara kematian harian terkait Covid-19 turun lebih dari sepertiga.

Pada Minggu (7/2/2021), rincian data yang diterbitkan oleh Departemen Kesehatan Inggris menunjukkan 15.845 kasus harian baru tercatat di Inggris, turun 25 persen dari 21.088 kasus harian seminggu sebelumnya.

Halaman:
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Perang di Gaza, Jumlah Korban Tewas Capai 35.000 Orang

Perang di Gaza, Jumlah Korban Tewas Capai 35.000 Orang

Global
143 Orang Tewas akibat Banjir di Brasil, 125 Lainnya Masih Hilang

143 Orang Tewas akibat Banjir di Brasil, 125 Lainnya Masih Hilang

Global
Serangan Ukraina di Belgorod Rusia, 9 Orang Terluka

Serangan Ukraina di Belgorod Rusia, 9 Orang Terluka

Global
Inggris Selidiki Klaim Hamas Terkait Seorang Sandera Terbunuh di Gaza

Inggris Selidiki Klaim Hamas Terkait Seorang Sandera Terbunuh di Gaza

Global
Serangan Drone Ukraina Sebabkan Kebakaran di Kilang Minyak Volgograd Rusia

Serangan Drone Ukraina Sebabkan Kebakaran di Kilang Minyak Volgograd Rusia

Global
PBB Serukan Gencatan Senjata di Gaza Segera, Perang Harus Dihentikan

PBB Serukan Gencatan Senjata di Gaza Segera, Perang Harus Dihentikan

Global
Pendaki Nepal, Kami Rita Sherpa, Klaim Rekor 29 Kali ke Puncak Everest

Pendaki Nepal, Kami Rita Sherpa, Klaim Rekor 29 Kali ke Puncak Everest

Global
4.073 Orang Dievakuasi dari Kharkiv Ukraina akibat Serangan Rusia

4.073 Orang Dievakuasi dari Kharkiv Ukraina akibat Serangan Rusia

Global
Macron Harap Kylian Mbappe Bisa Bela Perancis di Olimpiade 2024

Macron Harap Kylian Mbappe Bisa Bela Perancis di Olimpiade 2024

Global
Swiss Juara Kontes Lagu Eurovision 2024 di Tengah Demo Gaza

Swiss Juara Kontes Lagu Eurovision 2024 di Tengah Demo Gaza

Global
Korsel Sebut Peretas Korea Utara Curi Data Komputer Pengadilan Selama 2 Tahun

Korsel Sebut Peretas Korea Utara Curi Data Komputer Pengadilan Selama 2 Tahun

Global
Rangkuman Hari Ke-808 Serangan Rusia ke Ukraina: Bala Bantuan untuk Kharkiv | AS Prediksi Serangan Terbaru Rusia

Rangkuman Hari Ke-808 Serangan Rusia ke Ukraina: Bala Bantuan untuk Kharkiv | AS Prediksi Serangan Terbaru Rusia

Global
Biden: Gencatan Senjata dengan Israel Bisa Terjadi Secepatnya jika Hamas Bebaskan Sandera

Biden: Gencatan Senjata dengan Israel Bisa Terjadi Secepatnya jika Hamas Bebaskan Sandera

Global
Israel Dikhawatirkan Lakukan Serangan Darat Besar-besaran di Rafah

Israel Dikhawatirkan Lakukan Serangan Darat Besar-besaran di Rafah

Global
Wanita yang Dipenjara Setelah Laporkan Covid-19 di Wuhan pada 2020 Dibebaskan

Wanita yang Dipenjara Setelah Laporkan Covid-19 di Wuhan pada 2020 Dibebaskan

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com