Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

PM Netanyahu Hadiri Sidang Dugaan Korupsi terhadapnya Jelang Pemilu Israel

Kompas.com - 08/02/2021, 17:57 WIB
Miranti Kencana Wirawan

Penulis

Sumber AFP

TEL AVIV, KOMPAS.com - Sidang dugaan korupsi yang melibatkan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu akhirnya digelar pada Senin (8/2/2021) menjelang pemilihan umum.

PM Netanyahu secara resmi menghadapi tuduhan terhadapnya setelah persidangannya memasuki fase intensif 6 pekan sebelum dia menghadapi pemilihan ulang.

Melansir kantor berita AFP, Netanyahu tahun lalu dituduh melakukan korupsi, menerima hadiah yang tidak pantas dan meloloskan bantuan untuk tokoh media dengan imbalan liputan yang positif.

Pemimpin yang telah berusia 71 tahun itu mengecam tuduhan terhadapnya sebagai sesuatu yang dibuat-buat.

Sidang tuduhan terhadap Netanyahu kerap ditunda beberapa kali karena aturan pembatasan di tengah pandemi virus corona.

Baca juga: Benjamin Netanyahu Janjikan Seorang Muslim Arab-Israel Jadi Menterinya, jika Menang Pemilu

Jadwal persidangan terhadapnya kini dapat memaksa Netanyahu untuk hadir di pengadilan beberapa kali dalam sepekan, ketika dia tengah berkampanye jelang pemilihan keempat Israel dalam waktu kurang dari 2 tahun yang akan digelar pada 23 Maret.

Ketika Netanyahu terakhir kali muncul di pengadilan sembilan bulan lalu, dia baru saja mendapatkan kemenangan politik.

Dia membentuk pemerintahan koalisi dengan saingan pemilihannya Benny Gantz, menyusul tiga suara yang tidak meyakinkan.

Tetapi koalisi yang penuh kekuatan itu terbukti berumur pendek dan runtuh pada bulan Desember, dengan Gantz melabel Netanyahu sebagai orang yang tidak jujur.

Tidak jelas apakah kejadian itu akan merusak peluang pemilihan ulang Netanyahu pada bulan Maret.

Baca juga: Aksi Protes Masih Berlanjut di Israel, Tuntut PM Benjamin Netanyahu Mundur

Sementara itu, ketua parlemen Israel dan loyalis Netanyahu, Yariv Levin bersikeras bahwa pengadilan harus "menunda" fase persidangan yang akan datang.

Dia juga menambahkan bahwa sekarang akan membantu campur tangan secara nyata dalam pemilihan, seperti dikutip media sayap kanan Israel Hayom, pada Minggu.

Levin menuduh bahwa tidak adil bagi jaksa penuntut untuk mempresentasikan kasus sang PM selama kampanye pemilihan, sementara bantahan pembela dijadwalkan setelah hari pemilihan.

Beberapa jajak pendapat baru-baru ini menunjukkan bahwa Likud, partai sayap kanan Netanyahu tetap menjadi partai terkuat dengan selisih yang nyaman.

Akan tetapi masih jauh dari kepastian bahwa dia akan dapat membentuk mayoritas 61 kursi dengan sekutu konservatif dan religiusnya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com