WASHINGTON DC, KOMPAS.com - Pemerintahan Presiden AS Joe Biden dilaporkan tidak tahu di mana 20 juta vaksin Covid-19 yang disimpan.
Badan Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) disebut sudah mengirimkan sekitar 50 juta dosis vaksin ke seluruh negara bagian.
Namun sampai saat ini, kurang dari 31,1 juta dosis vaksin yang sudah disuntikkan ke tenaga kesehatan maupun daftar prioritas.
Baca juga: Pemerintah Thailand Perintahkan Oposisi Hapus Video Kritik Soal Vaksin Covid-19
Media AS Politico memberitakan, pemerintah negara bagian diminta untuk menyelidiki ke mana dosis vaksin Covid-19 yang lain.
Selain itu, pemerintahan Biden juga ikut membantu demi menemukan 20 juta vaksin virus corona yang tersisa.
Washington menduga, sekitar 10 persen atau dua juta dosis tidak ditemukan karena kelalaian dalam pelaporan dari negara bagian.
Artinya, bisa saja vaksin itu masih berada di gudang, lemari pendingin, maupun lokasi transit antara pemerintah federal dan negara bagian.
Dilansir New York Post Minggu (31/1/2021), pemerintah AS sudah dikritik karena tak bisa menjelaskan dengan pasti berapa dosis yang mereka punyai.
Gedung Putih masih menyalahkan pendahulunya, Donald Trump, di mana pemberian dosis vaksin dianggap yang terburuk.
Dengan 20 juta dosis yang menghilang, ambisi Biden meninokulasi 100 juta orang dalam 100 hari pertama pemerintahannya.
"Seperti kata Mike Tyson: Setiap orang punya rencana hingga mereka dipukul di mulutnya," kata seorang sumber yang memahami masalah itu.
Sumber itu menerangkan, pemerintahan Joe Biden jelas punya rencana dan kompeten di bidangnya. "Tapi begitu Anda duduk di kursi itu (presiden), segalanya jadi berat."
Julie Morita, anggota transisi Biden bersikeras mereka tidak mendapat akses data vaksin dari pemerintahan Trump.
Dia menuturkan, mereka merencanakan kebijakan dengan asumsi lebih banyak informasi bakal tersedia saat berada di Gedung Putih.
Baca juga: Afrika Selatan Pesan 20 Juta Dosis Vaksin Pfizer
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.