YERUSALEM, KOMPAS.com - Israel telah setuju mengirimkan 5.000 dosis vaksin Covid-19 untuk warga Palestina, untuk memvaksin mereka para pekerja medis yang berjuang di garis depan, ungkap Menteri Pertahanan Israel Benny Gantz, Minggu (31/1/2021).
Melansir Associated Press (AP), inilah kali pertama Israel mengonfirmasi pengiriman vaksin kepada orang-orang Palestina yang tertinggal jauh di belakang warga Israel yang telah divaksinasi besar-besaran.
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) telah mengungkapkan keprihatinan mereka tentang ketimpangan antara Israel dan Palestina yang tinggal di wilayah yang diduduki Israel di Tepi Barat dan Jalur Gaza.
Baca juga: Pekan Depan Israel Mulai Vaksinasi Lawan Covid-19, Palestina Gigit Jari
Para pakar kelompok HAM PBB juga mengatakan bahwa Israel sudah sepantasnya bertanggung jawab terhadap warga Palestina di wilayah tersebut.
Israel mengatakan bahwa di bawah perjanjian damai sementara yang diraih pada tahun 1990, pihak mereka tidak bertanggung jawab apa pun soal Palestina. Dan mereka juga tidak menerima permintaan bantuan apa pun.
Sementara itu kantor Gantz pada Minggu pagi mengatakan bahwa pengiriman vaksin telah disetujui. Masih belum diketahui seperti apa ke depannya, juga belum ada komentar dari otoritas Palestina.
Baca juga: Raja Yordania Desak Israel untuk Vaksinasi Warga Palestina
Israel adalah satu dari negara yang memimpin vaksinasi di dunia setelah melakukan teken dengan perusahaan obat raksasa internasional Pfizer dan Moderna.
Kementerian Kesehatan Israel mengatakan hampir 1/3 dari 9,3 juta warga Israel telah menerima dosis vaksin Covid-19 perama mereka, sementara sekitar 1,7 juta warga telah menerima dosis kedua.
Kampanye vaksinasi itu juga melibatkan mereka warga Arab-Israel dan Palestina yang tinggal di wilayah aneksasi di Yerusalem Timur.
Baca juga: Vaksinasi Covid-19 di Tepi Barat dan Gaza, Tanggung Jawab Israel atau Otoritas Palestina?
Akan tetapi, warga Palestina yang tinggal di Tepi Barat, di bawah pemerintahan otonomi Otoritas Palestina dan mereka yang tinggal di bawah kekuasaan Hamas di Jalur Gaza tidak termasuk.
Otoritas Palestina telah mencoba mendapatkan dosis vaksin melalui program WHO yang dikenal dengan COVAX.
Namun, program yang bertujuan untuk memberikan vaksin pada negara-negara yang membutuhkan itu telah berjalan lambat.
Baca juga: Tahanan Palestina Dapat Vaksin Covid-19 di Penjara Israel
Ketimpangan tersebut mencerminkan ketidaksetaraan global dalam akses terhadap vaksin, karena negara-negara kaya menyedot sebagian besar dosis, membuat negara-negara yang lebih miskin semakin tertinggal dalam memerangi kesehatan publik dan efek ekonomi dari pandemi.
Sulitnya akses tersebut juga membuat permasalahn baru di dalam konflik Timur Tengah yang sudah berlangsung selama beberapa dekade.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.