Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Raja Yordania Desak Israel untuk Vaksinasi Warga Palestina

Kompas.com - 29/01/2021, 06:26 WIB
Miranti Kencana Wirawan

Penulis

Sumber AFP

RAMALLAH, KOMPAS.com - Raja Yordania Abdullah II pada Kamis (28/1/2021) mengatakan bahwa kegagalan Israel memvaksin warga Palestina yang berada di bawah pendudukan mereka di Tepi Barat dan di Jalur Gaza adalah suatu hal yang kontraproduktif bagi negara Yahudi itu.

"Israel telah meluncurkan vaksin dengan sangat sukses namun tidak dengan Palestina," ujar Abdullah dikutip AFP pada Forum Ekonomi Dunia tahunan di Davos, Swiss.

"Anda tidak dapat memvaksinasi satu bagian dari masyarakat Anda sementara yang lain tidak dan berpikir bahwa Anda akan aman," katanya melalui konferensi video. "Itu adalah pelajaran nomor satu yang diajarkan Covid-19 kepada kita."

Baca juga: Vaksinasi Covid-19 di Tepi Barat dan Gaza, Tanggung Jawab Israel atau Otoritas Palestina?

Israel telah meluncurkan program vaksinasi sebulan lalu. Sejak itu, hampir 2,8 juta dari sembilan juta penduduknya telah menerima suntikan pertama, dengan setengah dari jumlah itu sudah mendapatkan dosis kedua juga.

Dan meskipun pemukim Yahudi di Tepi Barat yang diduduki sedang diinokulasi, warga Palestina tidak. Hal itu memicu kritik tajam dari kelompok hak asasi manusia dan Palestina sendiri.

Awal bulan ini, Organisasi Pembebasan Palestina mendesak komunitas internasional "untuk meminta pertanggungjawaban Israel" dan memastikan bahwa mereka memberikan vaksin kepada semua warga Palestina yang tinggal di bawah pendudukan Israel.

Baca juga: Pekan Depan Israel Mulai Vaksinasi Lawan Covid-19, Palestina Gigit Jari

Abdullah mengatakan pada Kamis bahwa virus corona baru "tidak peduli dengan perbatasan, orang kaya atau orang miskin atau siapa pun."

“Kita harus melihat fungsi dan tantangan yang ada di depan kita, untuk dapat saling berkomunikasi dan menyadari bahwa kita adalah satu dunia, satu desa kecil,” kata Raja Yordania itu.

Sekitar 2,8 juta orang Palestina hidup di bawah pendudukan Israel di Tepi Barat sementara dua juta orang terkepung di Jalur Gaza yang miskin dan diblokade oleh Israel.

Baca juga: Tahanan Palestina Dapat Vaksin Covid-19 di Penjara Israel

Pada pertengahan Januari, di bawah tekanan dari kelompok-kelompok hak asasi, Layanan Penjara Israel mengatakan mereka telah mulai memvaksinasi semua tahanannya, termasuk sekitar 4.400 orang Palestina yang ditahan di penjara.

Yordania, yang merupakan rumah bagi pengungsi Palestina, Suriah dan Irak, meluncurkan kampanye vaksinasi sendiri awal bulan ini.

Pihak Yordania berharap dapat memberikan vaksin gratis kepada seperempat dari 10 juta penduduk negara itu, termasuk penduduk asing.

Baca juga: Duta Besar AS di PBB Dukung Palestina Jadi Negara Berdaulat

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Rangkuman Hari Ke-807 Serangan Rusia ke Ukraina: Putin Angkat Lagi Mikhail Mishustin | AS Pasok Ukraina Rp 6,4 Triliun

Rangkuman Hari Ke-807 Serangan Rusia ke Ukraina: Putin Angkat Lagi Mikhail Mishustin | AS Pasok Ukraina Rp 6,4 Triliun

Global
ICC Didesak Keluarkan Surat Perintah Penangkapan Netanyahu

ICC Didesak Keluarkan Surat Perintah Penangkapan Netanyahu

Global
143 Negara Dukung Palestina Jadi Anggota PBB, AS dan Israel Menolak

143 Negara Dukung Palestina Jadi Anggota PBB, AS dan Israel Menolak

Global
AS Akui Penggunaan Senjata oleh Israel di Gaza Telah Langgar Hukum Internasional

AS Akui Penggunaan Senjata oleh Israel di Gaza Telah Langgar Hukum Internasional

Global
[POPULER GLOBAL] Netanyahu Tanggapi Ancaman Biden | Pembicaraan Gencatan Senjata Gaza Gagal

[POPULER GLOBAL] Netanyahu Tanggapi Ancaman Biden | Pembicaraan Gencatan Senjata Gaza Gagal

Global
Saat Dokter Jantung Ladeni Warganet yang Sebut Non-Perokok sebagai Pecundang...

Saat Dokter Jantung Ladeni Warganet yang Sebut Non-Perokok sebagai Pecundang...

Global
Agungkan Budaya Gila Kerja, Petinggi Mesin Pencari Terbesar China Malah Blunder

Agungkan Budaya Gila Kerja, Petinggi Mesin Pencari Terbesar China Malah Blunder

Global
Karyawan Ini Nekat Terbang Sebentar ke Italia demi Makan Pizza, Padahal Besok Kerja

Karyawan Ini Nekat Terbang Sebentar ke Italia demi Makan Pizza, Padahal Besok Kerja

Global
Warga Israel Bakar Kompleks Gedung UNRWA di Yerusalem Timur

Warga Israel Bakar Kompleks Gedung UNRWA di Yerusalem Timur

Global
100.000 Orang Terpaksa Tinggalkan Rafah Gaza di Bawah Ancaman Serangan Darat Israel

100.000 Orang Terpaksa Tinggalkan Rafah Gaza di Bawah Ancaman Serangan Darat Israel

Global
Jeda Pengiriman Senjata AS Tak Berdampak, Israel Terus Gempur Rafah

Jeda Pengiriman Senjata AS Tak Berdampak, Israel Terus Gempur Rafah

Global
Kontestan Israel Lolos ke Final Kontes Lagu Eurovision, Tuai Kecaman

Kontestan Israel Lolos ke Final Kontes Lagu Eurovision, Tuai Kecaman

Global
Selama 2024, Heatstroke di Thailand Sebabkan 61 Kematian

Selama 2024, Heatstroke di Thailand Sebabkan 61 Kematian

Global
Mesir Ungkap Kunci Hamas dan Israel jika Ingin Capai Kesepakatan Gencatan Senjata Gaza

Mesir Ungkap Kunci Hamas dan Israel jika Ingin Capai Kesepakatan Gencatan Senjata Gaza

Global
Perundingan Gencatan Senjata Gaza di Kairo Berakhir Tanpa Kesepakatan

Perundingan Gencatan Senjata Gaza di Kairo Berakhir Tanpa Kesepakatan

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com