Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Facebook Hapus Unggahan dan Tangguhkan Chatbot Perdana Menteri Israel, Apa Alasannya?

Kompas.com - 26/01/2021, 17:57 WIB
Bernadette Aderi Puspaningrum

Penulis

Sumber BBC

TEL AVIV, KOMPAS.com - Facebook telah menghapus sebuah postingan dan menangguhkan chatbot di halaman akun media sosial milik Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu.

Melansir BBC pada Senin (25/1/2021), tindakan itu dilakukan karena Netanyahu disebut sudah melanggar kebijakan perusahaan raksasa milik Amerika Serikat (AS) tersebut.

Akun tersebut telah meminta para pengikutnya untuk memberikan rincian teman atau kerabat berusia 60 atau lebih, yang belum menerima vaksinasi virus corona.

Dikatakan, Netanyahu mungkin akan menghubungi mereka untuk meyakinkan mereka untuk menerima vaksin.

Facebook Israel mengatakan permintaan itu melanggar kebijakan perusahaan terkait data medis pribadi.

Baca juga: Vaksin Seperempat Penduduknya, Israel Lanjutkan Inokulasi Remaja

"Sesuai dengan kebijakan privasi kami, kami tidak mengizinkan konten yang membagikan atau meminta informasi medis orang," katanya.

Media lokal mengatakan chatbot (alat olah pesan langsung di mana jawaban ditangani oleh komputer dan bukan manusia) milik akun PM Israel itu akan ditangguhkan selama seminggu.

Itu telah mengirimkan permintaan ke pengikut, dan pengajuan banding juga muncul di postingan di halaman.

Ini bukan pertama kalinya akun Facebook Netanyahu bermasalah karena melanggar peraturan. Menjelang dan selama pemilu pada September 2017, chatbot tersebut ditangguhkan dua kali.

Pertama karena unggahan yang menurut raksasa media sosial itu, sebagai ujaran kebencian. Saat itu unggahannya memperingatkan "orang Arab yang ingin menghancurkan kita semua."

Kedua karena "melanggar hukum pemilu lokal terkait "mempublikasikan jajak pendapat setelah pemungutan suara sedang berlangsung.”

Baca juga: Israel Ekstradisi Wanita Penjahat Seksual terhadap Anak ke Australia

Partai Likud Netanyahu ketika itu mengatakan Perdana Menteri tidak ada hubungannya dengan unggahan tersebut.

Kontroversi terbaru muncul ketika Israel terus maju dengan program vaksinasi. Negara ini menjadi yang tercepat di dunia dalam menginokulasi warganya, dan kini memperluas kampanye vaksinasi ke anak usia 16-18 tahun.

"Lebih dari seperempat dari sembilan juta penduduknya telah menerima setidaknya satu dosis vaksin Pfizer sejak 19 Desember,” menurut Kementerian Kesehatan Israel.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com