WASHINGTON DC, KOMPAS.com - Pentagon menyatakan, mereka menunda memberikan vaksin Covid-19 ke teroris Guantanamo buntut kemarahan dari publik AS.
Kepastian itu disampaikan juru bicara Kementerian Pertahanan AS John Kirby, dalam kicauannya di Twitter Sabtu (30/1/2021).
"Saat ini, belum ada tahanan Guantanamo yang divaksin. Kami menunda rencana itu karena fokus dalam perlindungan pasukan kami," ucap Kirby.
Terletak di Kuba, pangkalan yang dikelola Angkatan laut AS itu menampung sosok yang dianggap teroris oleh Pentagon.
Termasuk di antaranya adalah figur top Al-Qaeda, serta otak dari serangan 11 September 2001 (9/11), Khalid Sheikh Mohammed.
Pada awal pekan ini, Pentagon sempat mengungkapkan rencana untuk memberikan vaksin Covid-19 kepada para tahanan.
Dilansir AFP, rencana itu langsung mendapat penolakan keras dari sejumlah politisi, termasuk pimpinan Partai Republik Kevin McCarthy.
Dalam twit-nya, McCarthy menyindir Presiden Joe Biden sudah mencanangkan untuk memvaksinasi warga AS sejak hari pertama menjabat.
"Tetapi, saya tidak diberi tahu kalau rencananya adalah memberikan vaksin kepada para teroris sebelum rakyatnya sendiri," sindirnya.
Koleganya, anggota Kongres dari New York Elise Stefanik menuturkan, dia tak bisa menerima kalau teroris di Guantanamo lebih diprioritaskan.
Saat ini, "Negeri Uncle Sam" menjadi negara yang paling terdampak dengan mencatatkan hampir 26 juta kasus Covid-19, dan 436.000 kematian.
Dalam kampanyenya, Presiden Biden berjanji bakal menginokulasi setidaknya 100 juta warga dalam 100 hari pertama.
Namun, pemerintahannya dihadapkan pada sejumlah rintangan, di antaranya adalah kurangnya vaksin dan kendala teknis bagi warga yang mendaftar.
Baca juga: Saat Megawati Tolak Permintaan Bush Ekstradisi Ba’asyir ke Guantanamo
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.