Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Afrika Selatan Akhirnya Terima Kloter Pertama Vaksin Covid-19

Kompas.com - 02/02/2021, 11:18 WIB
Bernadette Aderi Puspaningrum

Penulis

Sumber Reuters

JOHANNESBURG, KOMPAS.com - Afrika Selatan akhirnya menerima kloter pertama vaksin Covid-19 pada Senin (1/2/2021).

Ramaphosa dan pejabat tinggi lainnya berada di bandara internasional OR Tambo untuk menerima 1 juta suntikan vaksin AstraZeneca. Vaksin ini diproduksi oleh Serum Institute of India (SII).

Presiden Afrika Selatan Cyril Ramaphosa menyambut kedatangan vaksin Covid-19 ini.

Vaksin diharapkan dapat "membalikkan keadaan" negara yang terguncang hebat akibat mutasi virus corona yang khusus berkembang di wilayahnya.

“Kedatangan vaksin ini memberikan harapan untuk kita dapat membalikkan keadaan dari penyakit yang telah menyebabkan begitu banyak kerusakan dan kesulitan di negara kita dan di seluruh dunia,” kata Ramaphosa mengutip Reuters.

Suntikan pertama akan diberikan kepada petugas kesehatan setelah pengujian batch selesai. Kelompok prioritas ini mengalami tekanan berat setelah gelombang kedua infeksi menerjang pada pengujung tahun lalu.

Tenaga kesehatan Afrika Selatan telah mengkritik pemerintah karena tidak mengamankan pasokan lebih cepat.

Baca juga: Pemerintah Thailand Perintahkan Oposisi Hapus Video Kritik Soal Vaksin Covid-19

Afrika Selatan telah mencatat infeksi dan kematian Covid-19 terbanyak di benua Afrika. Tercatat ada lebih dari 1,4 juta kasus dan lebih dari 44.000 kematian hingga saat ini.

Sejak akhir tahun lalu, negara ini telah memerangi varian virus yang lebih menular bernama 501Y.V2. Mutasi virus covid-19 ini juga telah terdeteksi di negara-negara di Eropa, Amerika, dan Asia.

Suntikan yang tiba pada Senin akan diperiksa kira-kira 10 hingga 14 hari sebelum inokulasi dapat dimulai.

SII akan mengirimkan 500.000 dosis lagi akhir bulan ini.

Namun negara ini masih memerlukan lebih banyak dosis untuk menutupi kebutuhan 1,25 juta pekerja kesehatan Afrika Selatan. Apalagi vaksin AstraZeneca/Universitas Oxford juga harus diberikan dalam dua dosis.

Para pejabat mengatakan negara itu telah mendapatkan lebih dari 50 juta dosis vaksin.

Jumlah itu didapat melalui negosiasi bilateral dengan perusahaan farmasi, skema distribusi vaksin Covax, yang dipimpin bersama oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) dan badan pengaturan Uni Afrika.

Itu hampir cukup untuk memvaksinasi targetnya pada 40 juta orang, atau dua pertiga dari populasi, tahun ini. Sebab porsi yang cukup besar dari suntikan yang diharapkan akan diterima adalah dari vaksin Johnson & Johnson, yang diberikan dalam satu dosis. 

Baca juga: Pemerintahan Biden Disebut Tidak Tahu di Mana 20 Juta Dosis Vaksin Covid-19

Halaman:
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com