Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jerman Akan Larang WNA Masuk meski Bawa Tes Negatif Covid-19

Kompas.com - 30/01/2021, 10:59 WIB
Miranti Kencana Wirawan

Penulis

BERLIN, KOMPAS.com - Jerman pada Jumat (29/1/2021) mengumumkan rencananya menutup kedatangan perjalanan dari beberapa negara termasuk Inggris dan Irlandia dalam upaya penghentian penularan virus corona termasuk varian baru. 

Melansir The New York Times, Menteri Dalam Negeri Jerman Horst Seehofer pada Kamis mengatakan, "Hal ini bertujuan menghentikan masuknya infeksi virus."

Di bawah larangan perjalanan baru itu, yang juga melarang pengunjung dari Portugal, Brasil, Afrika Selatan, Lesotho, dan Eswatini, warga Jerman boleh kembali pulang, tetapi tidak dengan warga negara lain meski membawa hasil pemeriksaan Covid-19 negatif.

Baca juga: Jerman: Vaksin AstraZeneca Tidak Cukup Efektif untuk Usia 65 Tahun ke Atas

Meski beberapa varian infeksi virus ditemukan di Jerman, termasuk varian B.1.1.7 di rumah sakit Berlin yang kemudian kota itu telah dikunci, otoritas kesehatan masih yakin virus varian tersebut dapat menular dan membawa infeksi baru.

Peraturan itu akan berlaku selama akhir pekan dan akan diberlakukan hingga setidaknya 17 Februari mendatang.

Aturan tersebut menyusul penghentian sementara perjalanan untuk semua pengunjung yang datang dari Inggris dan Afrika Selatan, yang sempat dicabut beberapa hari setelah diberlakukan.

Baca juga: Pasien Covid-19 Membeludak di Portugal, Jerman Kirim Bantuan Tenaga Ahli

Adapun semua perjalanan non-esensial (tidak penting) tetap tidak disarankan.

Aturan baru juga melarang perusahaan transportasi baik maskapai penerbangan, operator kereta api dan bus, serta layanan feri, membawa hampir semua non-penduduk Jerman ke Jerman.

Pengecualian akan dibuat untuk petugas kesehatan atau mereka yang harus melakukan perjalanan karena alasan kemanusiaan yang mendesak.

Baca juga: Varian Baru Virus Corona Asal Brasil Terdeteksi di Jerman

Setelah lebih dari enam minggu penguncian yang ketat, di mana restoran, bar, toko yang tidak penting, dan sebagian besar sekolah ditutup, Jerman mulai menunjukkan hanya sedikit peningkatan dalam jumlah kasus infeksi hariannya.

Pada Kamis, otoritas kesehatan melaporkan sebanyak 14.022 infeksi dalam periode 24 jam, hampir 4.000 lebih sedikit dari jumlah yang terdaftar satu pekan sebelumnya.

Baca juga: Varian Baru Covid-19 Ditemukan di Bavaria, Jerman

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Perang di Gaza, Jumlah Korban Tewas Capai 35.000 Orang

Perang di Gaza, Jumlah Korban Tewas Capai 35.000 Orang

Global
143 Orang Tewas akibat Banjir di Brasil, 125 Lainnya Masih Hilang

143 Orang Tewas akibat Banjir di Brasil, 125 Lainnya Masih Hilang

Global
Serangan Ukraina di Belgorod Rusia, 9 Orang Terluka

Serangan Ukraina di Belgorod Rusia, 9 Orang Terluka

Global
Inggris Selidiki Klaim Hamas Terkait Seorang Sandera Terbunuh di Gaza

Inggris Selidiki Klaim Hamas Terkait Seorang Sandera Terbunuh di Gaza

Global
Serangan Drone Ukraina Sebabkan Kebakaran di Kilang Minyak Volgograd Rusia

Serangan Drone Ukraina Sebabkan Kebakaran di Kilang Minyak Volgograd Rusia

Global
PBB Serukan Gencatan Senjata di Gaza Segera, Perang Harus Dihentikan

PBB Serukan Gencatan Senjata di Gaza Segera, Perang Harus Dihentikan

Global
Pendaki Nepal, Kami Rita Sherpa, Klaim Rekor 29 Kali ke Puncak Everest

Pendaki Nepal, Kami Rita Sherpa, Klaim Rekor 29 Kali ke Puncak Everest

Global
4.073 Orang Dievakuasi dari Kharkiv Ukraina akibat Serangan Rusia

4.073 Orang Dievakuasi dari Kharkiv Ukraina akibat Serangan Rusia

Global
Macron Harap Kylian Mbappe Bisa Bela Perancis di Olimpiade 2024

Macron Harap Kylian Mbappe Bisa Bela Perancis di Olimpiade 2024

Global
Swiss Juara Kontes Lagu Eurovision 2024 di Tengah Demo Gaza

Swiss Juara Kontes Lagu Eurovision 2024 di Tengah Demo Gaza

Global
Korsel Sebut Peretas Korea Utara Curi Data Komputer Pengadilan Selama 2 Tahun

Korsel Sebut Peretas Korea Utara Curi Data Komputer Pengadilan Selama 2 Tahun

Global
Rangkuman Hari Ke-808 Serangan Rusia ke Ukraina: Bala Bantuan untuk Kharkiv | AS Prediksi Serangan Terbaru Rusia

Rangkuman Hari Ke-808 Serangan Rusia ke Ukraina: Bala Bantuan untuk Kharkiv | AS Prediksi Serangan Terbaru Rusia

Global
Biden: Gencatan Senjata dengan Israel Bisa Terjadi Secepatnya jika Hamas Bebaskan Sandera

Biden: Gencatan Senjata dengan Israel Bisa Terjadi Secepatnya jika Hamas Bebaskan Sandera

Global
Israel Dikhawatirkan Lakukan Serangan Darat Besar-besaran di Rafah

Israel Dikhawatirkan Lakukan Serangan Darat Besar-besaran di Rafah

Global
Wanita yang Dipenjara Setelah Laporkan Covid-19 di Wuhan pada 2020 Dibebaskan

Wanita yang Dipenjara Setelah Laporkan Covid-19 di Wuhan pada 2020 Dibebaskan

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com