WILMINGTON, KOMPAS.com – Presiden terpilih Amerika Serikat (AS) Joe Biden kembali melancarkan kritik pedas terhadap sosok yang akan segera digantikannya, petahana Donald Trump.
Dalam konferensi pers Senin (28/12/2020) seperti dikutip The Guardian, Biden mengecam pemerintahan Presiden Trump yang menghalang-halangi proses transisi kepresidenan.
Kecaman khususnya ditujukan kepada pejabat Kementerian Pertahanan AS, atau kerap disebut Pentagon.
Baca juga: Pemimpin Militer AS bersiap jika Trump Gunakan Cara Ini untuk Jegal Biden
“Sejumlah kementerian sejauh ini memfasilitasi proses transisi yang mulus. Namun ada juga kementerian lain, khususnya Pentagon, yang mempersulit transisi. Pentagon dan Kantor Anggaran Negara memberikan begitu banyak kesulitan kepada tim keamanan nasional saya.” tutur Biden.
Politisi gaek berusia 78 tahun itu melanjutkan, tim keamanan nasionalnya tidak kunjung menerima seluruh informasi yang penting. Misal sampai saat ini Biden tidak mengetahui bagaimanakah pengaturan anggaran di Pentagon.
Adapun Pentagon secara mendadak awal bulan ini menghentikan proses transisi yang telah dilakukan dengan tim keamanan nasional Biden tanpa alasan yang jelas.
Pejabat Pentagon berkilah bahwa pertemuan ditunda hingga Januari atas kesepakatan bersama. Namun hal ini dibantah oleh tim transisi Biden.
Pentagon juga menyampaikan telah melakukan 163 wawancara dan memberikan 181 informasi yang diminta. Biden menyebut hal ini tidak benar karena pejabat Kemenhan jelas menolak memberikan informasi yang telah diminta.
Biden juga mencerca kehancuran parah yang dialami oleh Pentagon dan kementerian lain seperti Kementerian Luar Negeri dan Kementerian Keamanan Nasional sejak Trump berkuasa.
“Kementerian-kementerian ini mengalami krisis staf, krisis kapasitas, dan krisis moral. Ini sangat mengancam upaya untuk melindungi warga Amerika.” suami Jill Biden itu menyebut.
Trump sendiri sampai saat ini tidak kunjung mengakui kekalahannya, 18 hari menjelang meninggalkan Gedung Putih. Padahal mengakui kekalahan adalah tradisi penting dalam ratusan tahun demokrasi "Negeri Uncle Sam".
Presiden 74 tahun itu terus menebar kebohongan dan teori konspirasi melalui Twitternya, bahwa dialah pemenang pilpres yang sesungguhnya dan telah terjadi kecurangan berskala besar yang merugikannya.
Trump juga tidak menunjukan itikad untuk menelepon apalagi mengundang Biden ke Gedung Putih. Taipan real estat ini juga tidak berencana menghadiri pelantikan suksesornya itu pada 20 Januari 2021.
Baca juga: Serangan Siber Hantam AS Bertubi-tubi, Joe Biden Kecam Donald Trump
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.