Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sepakat Berdamai, Maroko dan Israel Bahas Kerja Sama Industri

Kompas.com - 29/12/2020, 16:16 WIB
Danur Lambang Pristiandaru

Penulis

Sumber Yeni Safak

RABAT, KOMPAS.com – Maroko dan Israel pada Senin (28/12/2020) membahas prospek kerja sama industri dan kemitraan di lima sektor penting.

Kabar tersebut disampaikan oleh Menteri Perindustrian Maroko Moulay Hafid Elalamy sebagaimana dilansir dari Yeni Safak.

"Pagi ini, saya melakukan diskusi jarak jauh dengan mitra kami dari Israel, Amir Peretz, tentang prospek kerjasama industri bilateral," tulis Elalamy di Twitter.

Baca juga: Setelah Maroko, AS Lobi Negara Muslim di Asia Buat Berdamai Dengan Israel

Elalamy menambahkan, kelima sektor tersebut meliputi tekstil, industri makanan, penelitian terapan di industri, teknologi hijau, dan energi terbarukan.

Sebelumnya, Maroko dan Israel sepakat untuk menormalisasi hubungan diplomatik yang diumumkan awal Desember.

Kesepakatan tersebut ditengahi oleh Amerika Serikat (AS), sama seperti kesepakatan-kesepakatan lain antara beberapa negara Arab dengan Israel.

Baca juga: Lewat Telepon, PM Israel Undang Raja Maroko Mohammed VI Berkunjung ke Negaranya

Sebagai bagian dari kesepakatan itu, AS bakal mengakui kedaulatan Maroko atas wilayah Sahara Barat.

Sahara Barat merupakan wilayah sengketa di mana Maroko dan sebuah pergerakan bernama Front Polisario yang didukung Aljazair saling mengeklaim atas wilayah itu.

Maroko mengatakan, langkah tersebut bukan normalisasi melainkan pemulihan hubungan resmi yang dimulai sejak 1993 tetapi ditangguhkan pada 2002.

Baca juga: Setelah Maroko, Bhutan Jalin Hubungan Diplomatik dengan Israel

Maroko menjadi negara Arab keempat pada tahun ini yang menormalkan hubungan diplomatik dengan Israel setelah Uni Emirat Arab (UAE), Bahrain, dan Sudan.

Jauh sebelum itu, Yordania dan Mesir telah menjalin hubungan diplomatik dengan Israel.

Yordania menjalin hubungan diplomatik dengan Israel pada 1994 dan sedangkan Mesir menormalisasi hubungan dengan Israel pada 1979.

Di sisi lain, Palestina serta banyak negara lain, mengkritik normalisasi hubungan diplomatik tersebut dan menganggap perjanjian itu sebagai perjanjian damai.

Baca juga: AS Jual Senjata Rp 14 Triliun kepada Maroko Sehari Setelah Normalisasi dengan Israel

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com