Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Muncul Rencana Darurat Militer hingga Angkat Ahli Teori Konspirasi untuk Lawan Biden, Trump Disebut "Sudah Gila"

Kompas.com - 21/12/2020, 12:02 WIB
Shintaloka Pradita Sicca

Penulis

WASHINGTON DC, KOMPAS.com - Senator asal Utah dari Partai Republik, Mitt Romney menyebut Presiden Donald Trump "sudah gila" karena serangkaian tindakannya dalam upaya menggagalkan kemenangan Biden menjelang pelantikan presiden AS.

Tinggal menghitung hari waktu menuju 20 Januari 2020, pelantikan Joe Biden menjadi presiden AS, tetapi beredar laporan Trump akan mengumumkan darurat militer di negara bagian medan pertempuran pilpres dan menunjuk ahli teori konspirasi sebagai penasihat khusus untuk lawan Joe Biden.

"Sangat menyedihkan" serta "gila dan gila", kata Mitt Romney pada Minggu (20/12/2020).

Baca juga: Masih Enggan Akui Biden Menang, Trump Ajak Demo Besar pada Januari

"Dia meninggalkan Washington dengan serangkaian teori konspirasi dan hal-hal yang sangat gila dan gila, sehingga orang menggelengkan kepala bertanya-tanya apa yang terjadi di dunia ini terhadap pria ini (Trump)," kata senator Republik Utah itu.

Joe Biden memenangkan pemilihan 3 November dengan 306-232 di electoral college dan memimpin dengan lebih dari 7 juta suara dalam pemilu.

Meskipun demikian, Trump meluncurkan skema aneh untuk tetap menjabat, didorong oleh sekutu, seperti mantan penasihat keamanan nasional Michael Flynn, yang dimaafkan Trump setelah berbohong kepada FBI.

Kemudian, Rudy Giuliani, mantan wali kota New York dan sekarang pengacara pribadi presiden.

Baca juga: Kepala Operasional Vaksin Trump Akui Kesalahannya Soal Distribusi

Selama pertemuan pada Jumat (18/12/2020) di Gedung Putih, Trump membahas izin keamanan untuk Sidney Powell, seorang pengacara konspirasi yang dicabut dari tim hukum kampanye Trump, seperti yang dilansir Kompas.com dari The Guardian pada Minggu (20/12/2020).

Kabar ini pertama kali dilaporkan oleh New York Times, sebelum menyebar secara luas ke media lainnya.

Namun, masih simpang siur apakah Trump benar-benar akan berusaha untuk menempatkan Powell sebagai penasihat khusus, posisi yang biasanya ditunjuk oleh Jaksa Agung AS, bukan presiden.

Banyak Partai Republik, mulai dari jaksa agung William Barr hingga gubernur serta pejabat negara, yang berulang kali mengatakan tidak ada bukti penipuan pemilih yang dituduhkan Trump dalam pilpres AS.

"Itu (menggalkan pelantikan Biden) tidak akan terjadi. Itu tidak akan berhasil," kata Romney kepada CNN.

Baca juga: Putri Qassem Soleimani: Joe Biden dan Donald Trump Sama Saja

"Dan saya mengerti bahwa presiden sedang mencoba mencari cara untuk mendapatkan hasil yang berbeda dari yang disampaikan oleh rakyat Amerika, tetapi itu sangat menyedihkan dalam banyak hal dan memalukan," lanjutnya.

“Bab terakhir ini (pemerintahannya) mendorong tentang apa dia akan dikenal," ucapnya.

Kampanye Trump dan sekutunya telah mengajukan sekitar 50 tuntutan hukum yang menuduh penipuan pemungutan suara, yang saat ini hampir semuanya telah gagal.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Bus Terjun ke Jurang di Afrika Selatan, 45 Orang Tewas, Hanya Gadis 8 Tahun yang Selamat

Bus Terjun ke Jurang di Afrika Selatan, 45 Orang Tewas, Hanya Gadis 8 Tahun yang Selamat

Global
Rusia Klaim Punya Bukti Pelaku Penembakan Konser Moskwa Terkait dengan Ukraina

Rusia Klaim Punya Bukti Pelaku Penembakan Konser Moskwa Terkait dengan Ukraina

Global
Mahkamah Internasional Perintahkan Israel Pastikan Bantuan Kemanusiaan Sampai Gaza 

Mahkamah Internasional Perintahkan Israel Pastikan Bantuan Kemanusiaan Sampai Gaza 

Global
[POPULER GLOBAL] Korban Suplemen di Jepang Bertambah | Padmarajan 238 Kali Kalah di Pemilu

[POPULER GLOBAL] Korban Suplemen di Jepang Bertambah | Padmarajan 238 Kali Kalah di Pemilu

Global
Atas Usul Indonesia, UNESCO Akui Idul Fitri dan Idul Adha Jadi Hari Besar Keagamaan

Atas Usul Indonesia, UNESCO Akui Idul Fitri dan Idul Adha Jadi Hari Besar Keagamaan

Global
Dampak Penembakan Konser Moskwa, Etnis Tajik Alami Rasialisme di Rusia

Dampak Penembakan Konser Moskwa, Etnis Tajik Alami Rasialisme di Rusia

Global
Putin Tak Berencana Kunjungi Keluarga Korban Penembakan Konser Moskwa

Putin Tak Berencana Kunjungi Keluarga Korban Penembakan Konser Moskwa

Global
WHO Soroti Peningkatan Cyberbullying, Pengaruhi 1 dari 6 Anak Sekolah

WHO Soroti Peningkatan Cyberbullying, Pengaruhi 1 dari 6 Anak Sekolah

Global
TikTok Larang Influencer Australia Promosikan Produk Kantong Nikotin

TikTok Larang Influencer Australia Promosikan Produk Kantong Nikotin

Global
Otoritas Palestina Umumkan Kabinet Baru, Respons Seruan Reformasi

Otoritas Palestina Umumkan Kabinet Baru, Respons Seruan Reformasi

Global
Kisah Kota Emas Gordion di Turkiye dan Legenda Raja Midas

Kisah Kota Emas Gordion di Turkiye dan Legenda Raja Midas

Global
Penembakan Massal Konser Moskwa, Apakah Band Picnic Sengaja Jadi Sasaran?

Penembakan Massal Konser Moskwa, Apakah Band Picnic Sengaja Jadi Sasaran?

Global
AS Abstain dalam Resolusi DK PBB soal Gaza, Hubungan dengan Israel Retak?

AS Abstain dalam Resolusi DK PBB soal Gaza, Hubungan dengan Israel Retak?

Global
Pesan Paskah Raja Charles III Setelah Didiagnosis Kanker

Pesan Paskah Raja Charles III Setelah Didiagnosis Kanker

Global
Interpol Ungkap Fakta Jaringan Global Perdagangan Manusia di Asia Tenggara

Interpol Ungkap Fakta Jaringan Global Perdagangan Manusia di Asia Tenggara

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com