Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pemimpin Militer AS bersiap jika Trump Gunakan Cara Ini untuk Jegal Biden

Kompas.com - 27/12/2020, 14:41 WIB
Ardi Priyatno Utomo

Penulis

Sumber Daily Mail

WASHINGTON DC, KOMPAS.com - Para pemimpin militer AS menyatakan, mereka sudah bersiap jika Presiden Donald Trump menerapkan darurat sebagai usaha menjegal lawannya, Joe Biden.

Sebagai pemenang dalam Pilpres AS 3 November lalu, Biden bakal diambil sumpahnya sebagai presiden ke-46 pada 20 Januari nanti.

Namun, Trump yang enggan mengaku kalah masih terus menggugat hasil pemilu, dengan ketakutan muncul dia bakal menggunakan kekerasan untuk membatalkan hasilnya.

Baca juga: Trump Sebut Vaksin Covid-19 Sebagai Keajaiban Natal

Kepada Newsweek, enam sumber militer mengungkapkan diskusi kini tengah dilakukan secara tertutup membahas jika si petahana menggunakan cara nekat untuk menjegal Biden.

Salah satu sumber menuturkan, sangat tipis kemungkinan para komandan AS sampai terlibat dalam usaha membalikkan Pilpres AS.

Yang mereka takutkan adalah jika pasukan terpaksa dilibatkan untuk memadamkan kekacauan bisa timbul karena presiden berusia 74 tahun itu.

Si sumber menyoroti skenario bagaimana Trump bisa mengerahkan milisi swasta dan paramiliter yang setia kepadanya untuk membuat kekacauan di Washington DC.

"Saya sudah mengabdi selama 40 tahun, dan saya tidak pernah melihat bagaimana diskusi membahas skenario itu bisa begitu intens," kata si sumber.

Sumber lain yang adalah mantan hakim agung menuturkan, karena wabah virus corona saat ini Trump mempunyai kuasa untuk menerapkan keadaan darurat.

Baca juga: Muncul Rencana Darurat Militer hingga Angkat Ahli Teori Konspirasi untuk Lawan Biden, Trump Disebut Sudah Gila

Pada Maret, dia mengumumkan status darurat berdasarkan UU Layanan Kesehatan Publik, UU Stafford, dan UU Kedaruratan Nasional.

Tiga UU ini memang tidak membuat Trump bisa mengumumkan darurat militer. Namun, banyak kalangan meyakini karena ketiga UU itu, si presiden merasa dirinya di atas hukum.

Pendapat si mantan hakim diperkuat oleh keterangan eks staf dewan keamanan nasional mengenai potensi manuver pamungkas yang dilakukan petahana.

Sumber itu mengungkapkan, Trump bukanlah pengacara dan tak memerhatikan detil hukum. Tapi, dia jelas menikmati segala potensi kepresidenan yang dilimpahkan kepadanya.

Meski begitu, semua sumber sepakat sang presiden tidak mendapatkan cukup dukungan dari para jenderal jika sampai bermanuver menggagalkan Biden.

Mereka juga menegaskan meski ada prajurit dari rangking bawah yang mendukungnya, jumlahnya takkan cukup untuk menciptakan kekacauan.

Baca juga: Trump Ingin Namanya Diabadikan Jadi Nama Bandara

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Di Balik Serangan Israel ke Rafah yang Bahkan Tak Bisa Dihalangi AS

Di Balik Serangan Israel ke Rafah yang Bahkan Tak Bisa Dihalangi AS

Global
Israel Perintahkan Warga Palestina Mengungsi dari Rafah

Israel Perintahkan Warga Palestina Mengungsi dari Rafah

Global
[UNIK GLOBAL] Majikan Bunuh Diri, PRT Diwarisi Rp 43,5 Miliar | Karyawan Nekat ke Italia demi Makan Pizza Padahal Besok Kerja

[UNIK GLOBAL] Majikan Bunuh Diri, PRT Diwarisi Rp 43,5 Miliar | Karyawan Nekat ke Italia demi Makan Pizza Padahal Besok Kerja

Global
Tak Ada yang Bicara Perubahan Iklim di Pemilu India, Apa Sebabnya?

Tak Ada yang Bicara Perubahan Iklim di Pemilu India, Apa Sebabnya?

Global
Di Texas, Orangtua Bisa Dipenjara Jika Tinggalkan Anak Sendirian dalam Rumah

Di Texas, Orangtua Bisa Dipenjara Jika Tinggalkan Anak Sendirian dalam Rumah

Global
Turkiye Setop Berbisnis dengan Israel, Pakar: Akan Sulitkan Ankara

Turkiye Setop Berbisnis dengan Israel, Pakar: Akan Sulitkan Ankara

Global
Tentara Israel Diserang Ratusan Lebah di Gaza Selatan

Tentara Israel Diserang Ratusan Lebah di Gaza Selatan

Global
Kritikan Paling Keras AS untuk Israel, Dituduh Mungkin Langgar Hukum Internasional

Kritikan Paling Keras AS untuk Israel, Dituduh Mungkin Langgar Hukum Internasional

Global
Ukraina Evakuasi Ratusan Orang dari Kharkiv Usai Serangan Rusia

Ukraina Evakuasi Ratusan Orang dari Kharkiv Usai Serangan Rusia

Global
Sekitar 300.000 Warga Palestina Dilaporkan Mengungsi dari Rafah Timur

Sekitar 300.000 Warga Palestina Dilaporkan Mengungsi dari Rafah Timur

Global
Pria Rusia Dituntut karena Mewarnai Rambutnya Kuning, Biru, dan Hijau

Pria Rusia Dituntut karena Mewarnai Rambutnya Kuning, Biru, dan Hijau

Global
Otoritas Cuaca AS Sebut Dampak Badai Matahari Kuat yang Hantam Bumi

Otoritas Cuaca AS Sebut Dampak Badai Matahari Kuat yang Hantam Bumi

Global
Tabrakan 2 Kereta di Argentina, 57 Orang Dilarikan ke Rumah Sakit

Tabrakan 2 Kereta di Argentina, 57 Orang Dilarikan ke Rumah Sakit

Global
Inggris Cabut Visa Mahasiswa Pro-Palestina yang Protes Perang Gaza

Inggris Cabut Visa Mahasiswa Pro-Palestina yang Protes Perang Gaza

Global
3 Warisan Dokumenter Indonesia Masuk Daftar Memori Dunia UNESCO

3 Warisan Dokumenter Indonesia Masuk Daftar Memori Dunia UNESCO

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com