Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

WHO: Banyak Negara di Asia-Pasifik Baru Dapat Vaksin Pertengahan 2021

Kompas.com - 19/12/2020, 14:05 WIB
Danur Lambang Pristiandaru

Editor

KOMPAS.com - Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengatakan negara-negara di kawasan Asia-Pasifik tidak dijamin untuk mendapat akses vaksin Covid-19 lebih awal.

WHO juga meminta pemerintah di beberapa negara Asia-Pasifik untuk lebih mengadopsi pendekatan jangka panjang dalam menangani pandemi.

Di Jakarta, koordinator WHO untuk pengobatan esensial dan teknologi kesehatan, Socorro Escalante, mengatakan bahwa dia saat beberapa negara telah membuat perjanjian pembelian vaksin yang independen.

Selain itu dia dan akan memulai kampanye vaksinasi dalam beberapa bulan mendatang, beberapa negara lain baru akan mendapat vaksinasi pada pertengahan atau bahkan akhir 2021.

Di sisi lain, Indonesia sudah menerima pengiriman pertama vaksin virus corona dari China.

Baca juga: Kanada Janji Bakal Membagi Kelebihan Vaksin Covid-19

Pemerintah Indonesia juga merencanakan program vaksinasi massal yang juga dilaporkan akan diberikan secara gratis.

"Penting untuk ditekankan sebagian besar, jika tidak semua, negara di kawasan Pasifik Barat adalah bagian dari Fasilitas COVAX," kata Escalante.

"Di dalam Fasilitas COVAX kami mengharapkan vaksin masuk pada kuartal kedua tahun 2021," tambah Escalante.

COVAX didirikan oleh WHO, aliansi vaksin GAVI dan CEPI, sebuah koalisi global untuk memerangi epidemi, dalam upaya memastikan akses yang adil terhadap vaksin di seluruh dunia.

Perwakilan WHO juga mendesak agar kelompok berisiko tinggi harus diprioritaskan untuk vaksinasi.

Baca juga: Pemerintah AS Jadikan Moderna sebagai Vaksin Covid-19 Kedua Setelah Pfizer

Direktur regional WHO, Takeshi Kasai, mengatakan bahwa pengembangan vaksin yang aman dan efektif adalah satu hal yang penting.

Namun, memproduksinya dalam jumlah yang memadai dan menjangkau semua orang yang membutuhkan merupakan soal lain.

Dia mengatakan, saat negara-negara menunggu vaksin, mereka perlu melanjutkan pertukaran teknis tentang masalah yang dialami.

Permasalahan tersebut seperti tes laboratorium dan manajemen klinis, komitmen untuk mendukung akses yang menjangkau semua ke vaksin Covid-19, dan komitmen kuat dari semua pihak untuk melindungi warga yang paling rentan.

"Negara-negara di kawasan ini telah menghabiskan lebih dari satu dekade untuk mempersiapkan peristiwa dengan potensi pandemi, dengan memperkuat sistem kesehatan mereka untuk mengantisipasi peristiwa seperti pandemi COVID-19," kata Dr Kasai.

Baca juga: Vaksin Covid-19 Pfizer Timbulkan 2 Kasus Alergi, BPOM AS Revisi Lembar Fakta

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com