Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pemerintah AS Jadikan Moderna sebagai Vaksin Covid-19 Kedua Setelah Pfizer

Kompas.com - 19/12/2020, 09:18 WIB
Miranti Kencana Wirawan

Penulis

Sumber BBC

WASHINGTON DC, KOMPAS.com - Pemerintah Amerika Serikat (AS) telah menyetujui vaksin Covid-19 Moderna sebagai vaksin kedua di negara itu.

Melansir BBC, Sabtu (19/12/2020) Badan Pengawas Obat dan Makanan (FDA) AS menyetujui pembelian 200 juta dosis Moderna dengan 6 juta dosis mungkin siap dikirim saat ini.

"Negeri Paman Sam" memiliki jumlah kematian dan kasus Covid-19 tertinggi di dunia. Menurut catatan Universitas Johns Hopkins, AS mencatat setidaknya 311.529 angka kematian dan 17.269.542 kasus infeksi akibat Covid-19.

Baca juga: Vaksin Covid-19 Pfizer Timbulkan 2 Kasus Alergi, BPOM AS Revisi Lembar Fakta

Menurut Dr James Hidreth, CEO Meharry Medical College di Tennessee bahwa memiliki 2 vaksin yang tersedia pada Desember 2020 adalah suatu pencapaian luar biasa.

Panel penasihat FDA pada Kamis memberikan suara 20-0 dengan satu abstain bahwa manfaat vaksin Moderna lebih besar daripada risikonya bagi mereka yang berusia 18 tahun ke atas, dan otorisasi diikuti pada Jumat.

Vaksin Moderna sendiri pada awal pekan ini dilaporkan pihak regulator sebagai vaksin yang aman dan punya efektivitas sebesar 94 persen.

Presiden AS Donald Trump beberapa jam sebelumnya mengumumkan melalui Twitter bahwa vaksin sudah disetujui dan akan segera didistribusikan. 

Baca juga: Putin Bakal Terima Vaksin Covid-19 Sputnik V jika Syarat Ini Terpenuhi

Siapa saja yang mendapatkan vaksin pertama kali?

Perawat New York, Sandra Lindsay termasuk di antara orang pertama di negara itu yang menerima vaksin virus corona ketika Pfizer-BioNTech dimulai pada Senin lalu.

Kabar tentang vaksinasi Lindsay dapat dilihat di Twitter Gubernur New York Andrew Cuomo, yang negara bagiannya merupakan pusat epidemi AS pada gelombang pertama awal tahun ini.

"Saya berharap ini menandai awal dari akhir masa yang sangat menyakitkan dalam sejarah kita. Saya ingin menanamkan kepercayaan publik bahwa vaksin itu aman. Kita sedang dalam pandemi dan kita semua harus melakukan peran kita," ungkap Lindsay.

Baca juga: Arab Saudi Umumkan Tiga Fase Pemberian Vaksin Covid-19

Pedoman Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) yang diserahkan ke negara bagian AS mengatakan petugas kesehatan harus diprioritaskan terlebih dahulu, juga orang Amerika yang tinggal di rumah perawatan jangka panjang.

Moncef Slaoui, kepala ilmuwan program distribusi vaksin federal Operation Warp Speed, mengatakan bahwa yang muda dan sehat harus berada di belakang antrean.

Setidaknya 70 persen atau 80 persen dari populasi AS perlu divaksinasi untuk mencapai kekebalan kawanan (herd immunity).

Baca juga: 11 Negara Ini Gratiskan Vaksin Covid-19 kepada Warganya

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com