Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Terinfeksi Covid-19, Presiden Perancis Salahkan Kelalaian dan Nasib Buruk

Kompas.com - 19/12/2020, 08:16 WIB
Miranti Kencana Wirawan

Penulis

PARIS, KOMPAS.com - Presiden Perancis Emmanuel Macron menyalahkan nasib buruk dan kelalaian sehingga dirinya terjangkit Covid-19.

Melansir Deutsche Welle, pada Jumat (18/12/2020) Macron menyalahkan kelalaian juga nasib buruk atas infeksi yang dideritanya. Macron dikabarkan positif Covid-19 pada Kamis.

Usai kabar tersebut, Macron pun dikabarkan menjalani masa karantina, diikuti oleh para pemimpin Uni Eropa dan pejabat-pejabat Perancis yang kerap dia temui.

Baca juga: Presiden Perancis Macron Konfirmasi Positif Covid-19, Tambah Daftar Pejabat Negara Terinfeksi

Macron mendesak warganya untuk tetap menjaga keselamatan seiring dengan meningkatkan kasus infeksi akhir-akhir ini di Perancis.

"Saya punya pesan untuk Anda semua: teruslah menjaga diri kalian baik-baik. Virus [corona] bisa menyerang siapa saja. Saya sebelumnya sudah sangat menjaga dan sangat hati-hati," ujar Macron dalam pesan singkat video di akun Twitter.

"Terlepas dari semua hal, saya terinfeksi virus. Mungkin itu karena kurangnya kehati-hatian namun bisa juga karena nasib buruk," imbuh Macron.

Baca juga: Selain Macron, Ini Deretan Kepala Negara yang Terinfeksi Covid-19

Setelah hasil menunjukkan positif Covid-19, Macron meninggalkan Istana Elysee di Paris. Dia melanjutkan tugas negaranya selama isolasi di La Lanterne, di luar ibu kota di Versailles menurut pejabat kepresidenan.

Presiden Macron mengakui bahwa dia bekerja lebih lambat namun tetap baik-baik saja dan akan fokus pada penanganan Perancis terhadap wabah virus corona juga Brexit.

"Saya baik-baik saja. Saya mengalami gejala yang sama seperti kemarin: kelelahan, sakit kepala, batuk kering. Seperti ratusan ribu orang lainnya," kata Marcon.

Baca juga: Presiden Macron Galang Dukungan Kabinet untuk RUU Anti-Separatime Perancis

 

"Aktivitas saya sedikit melambat karena virus. Tapi saya terus menangani masalah prioritas seperti epidemi atau, misalnya, Brexit," imbuh Macron.

Infeksi Macron terjadi di tengah negosiasi penting antara Inggris dan UE mengenai kesepakatan perdagangan pasca-Brexit karena London akan keluar dari pasar tunggal pada akhir tahun.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Dampak Penembakan Konser Moskwa, Etnis Tajik Alami Rasialisme di Rusia

Dampak Penembakan Konser Moskwa, Etnis Tajik Alami Rasialisme di Rusia

Global
Putin Tak Berencana Kunjungi Keluarga Korban Penembakan Konser Moskwa

Putin Tak Berencana Kunjungi Keluarga Korban Penembakan Konser Moskwa

Global
WHO Soroti Peningkatan Cyberbullying, Pengaruhi 1 dari 6 Anak Sekolah

WHO Soroti Peningkatan Cyberbullying, Pengaruhi 1 dari 6 Anak Sekolah

Global
TikTok Larang Influencer Australia Promosikan Produk Kantong Nikotin

TikTok Larang Influencer Australia Promosikan Produk Kantong Nikotin

Global
Otoritas Palestina Umumkan Kabinet Baru, Respons Seruan Reformasi

Otoritas Palestina Umumkan Kabinet Baru, Respons Seruan Reformasi

Global
Kisah Kota Emas Gordion di Turkiye dan Legenda Raja Midas

Kisah Kota Emas Gordion di Turkiye dan Legenda Raja Midas

Global
Penembakan Massal Konser Moskwa, Apakah Band Picnic Sengaja Jadi Sasaran?

Penembakan Massal Konser Moskwa, Apakah Band Picnic Sengaja Jadi Sasaran?

Global
AS Abstain dalam Resolusi DK PBB soal Gaza, Hubungan dengan Israel Retak?

AS Abstain dalam Resolusi DK PBB soal Gaza, Hubungan dengan Israel Retak?

Global
Pesan Paskah Raja Charles III Setelah Didiagnosis Kanker

Pesan Paskah Raja Charles III Setelah Didiagnosis Kanker

Global
Interpol Ungkap Fakta Jaringan Global Perdagangan Manusia di Asia Tenggara

Interpol Ungkap Fakta Jaringan Global Perdagangan Manusia di Asia Tenggara

Global
Ukraina Jatuhkan 26 Drone Rusia dalam Semalam

Ukraina Jatuhkan 26 Drone Rusia dalam Semalam

Global
Jembatan Baltimore Runtuh, Apa Penyebab Pastinya dan Siapa Bertanggung Jawab?

Jembatan Baltimore Runtuh, Apa Penyebab Pastinya dan Siapa Bertanggung Jawab?

Global
Kisah Padmarajan, Orang India yang Kalah 238 Kali di Pemilu, Pantang Menyerah dan Akan Maju Lagi

Kisah Padmarajan, Orang India yang Kalah 238 Kali di Pemilu, Pantang Menyerah dan Akan Maju Lagi

Global
Apakah Resolusi PBB tentang Gencatan Senjata di Gaza Mengikat Israel?

Apakah Resolusi PBB tentang Gencatan Senjata di Gaza Mengikat Israel?

Internasional
Indonesia-Singapore Business Forum 2024 Bahas Arah Kebijakan Ekonomi RI Usai Pemilu

Indonesia-Singapore Business Forum 2024 Bahas Arah Kebijakan Ekonomi RI Usai Pemilu

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com