Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Program WHO Vaksinasi Covid-19 Negara Miskin Terancam Gagal Total dan Mundur sampai 2024

Kompas.com - 17/12/2020, 13:31 WIB
Shintaloka Pradita Sicca

Penulis

Sumber Reuters

BRUSSEL, KOMPAS.com - Program Badan Kesehatan Dunia (WHO) untuk vaksinasi Covid-19 secara global kepada negara-negara miskin menghadapi risiko kegagalan "sangat tinggi", sehingga diperkirakan vaksin baru dapat disalurkan pada akhir 2024.

WHO menciptkan skema global utama untuk memvaksinasi orang-orang di negara-negara miskin dan menengah di seluruh dunia terhadap virus corona, yang disebut COVAX.

COVAX bertujuan untuk memberikan setidaknya 2 miliar dosis vaksin pada akhir 2021 untuk mencakup 20 persen dari orang yang paling rentan di 91 negara miskin dan berpenghasilan menengah, sebagian besar di Afrika, Asia dan Amerika Latin.

Menurut dokumen internal WHO yang diulas Reuters, disebutkan bahwa program WHO menghadapi masalah yang dapat membuat tidak tercapainya tujuan, meliputi kekurangan dana, risiko pasokan, serta pengaturan kontrak yang rumit, yang dapat membuat tujuan tidak tercapai.

Baca juga: Ketua MA Afrika Selatan Sebut Vaksinasi Corona Agenda Setan

"Risiko kegagalan sangat tinggi untuk membangun Fasilitas COVAX yang sukses," disebutkan dalam laporan internal kepada dewan Gavi, sebuah aliansi dari pemerintah, perusahaan obat, badan amal, dan badan vaksinasi global.

Dewan Gavi memimpin COVAX bersama dengan WHO.

Laporan dan dokumen lain yang disiapkan oleh Gavi akan dibahas pada rapat dewan Gavi pada 15-17 Desember.

Kegagalan fasilitas COVAX dapat membuat orang-orang di negara-negara miskin tanpa akses ke vaksin Covid-19, baru akan memperolehnya pada 2024, disebutkan dalam salah satu dokumen.

Baca juga: Negara Kaya Timbun Vaksin Covid-19, Miliaran Orang di Negara Miskin Terancam Tak Vaksinasi pada 2021

Risiko kegagalan lebih tinggi karena skema itu dibuat begitu cepat, beroperasi di "wilayah yang belum dipetakan", kata laporan itu seperti yang dilansir dari Reuters pada Rabu (16/12/2020).

"Eksposur risiko saat ini dianggap di luar kapasitas risiko sampai ada kejelasan penuh tentang ukuran risiko dan kemungkinan untuk menguranginya," kata laporan internal itu.

“Oleh karena itu, diperlukan upaya mitigasi yang intensif untuk membawa risiko sesuai kapasitas,” jelasnya.

Gavi mempekerjakan Citigroup pada bulan lalu, untuk memberikan nasihat tentang cara memitigasi risiko keuangan.

Baca juga: Joe Biden Janji Vaksinasi 100 Juta Rakyat AS dalam 100 Hari

Dalam satu memo yang keluar pada 25 November yang termasuk dalam dokumen yang diserahkan ke dewan Gavi, penasihat Citi, dikatan risiko terbesar program itu berasal dari klausul kontrak pasokan, yang memungkinkan negara-negara untuk tidak membeli vaksin yang dipesan melalui COVAX.

Potensi ketidaksesuaian antara penawaran dan permintaan vaksin “bukanlah risiko komersial yang secara efisien dimitigasi oleh pasar atau MDB,” tulis penasihat Citi, merujuk pada bank pembangunan multilateral seperti Bank Dunia.

“Sebab itu, masalah demikian harus dimitigasi melalui negosiasi kontrak atau melalui lapisan penyerapan risiko Gavi yang dikelola dengan hati-hati oleh struktur manajemen dan tata kelola,” lanjut nya.

Ditanya tentang dokumen tersebut, juru bicara Gavi mengatakan bahwa badan tersebut tetap yakin dapat mencapai tujuannya.

Baca juga: Mantan Presiden Obama, Bush, dan Clinton Kompak Sukarela akan Kampanyekan Vaksinasi Covid-19

“Tidaklah bertanggung jawab untuk tidak menilai risiko yang melekat pada usaha yang begitu besar dan kompleks, serta untuk membangun kebijakan dan instrumen untuk memitigasi risiko tersebut,” tambahnya.

WHO tidak menanggapi permintaan komentar tentang risiko tersebut. Di masa lalu, hal itu membuat Gavi memimpin dalam komentar publik tentang program COVAX.

Citibank mengatakan dalam sebuah pernyataan, "Sebagai penasihat keuangan, kami bertanggung jawab untuk membantu Gavi merencanakan berbagai skenario yang terkait dengan fasilitas COVAX dan mendukung upaya mereka untuk mengurangi potensi risiko."

Baca juga: Italia Tawarkan Vaksinasi Covid-19 Gratis Dimulai dari Dokter dan Penghuni Panti Jompo

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com