Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

China Gunakan Drone Pelontar Api untuk Basmi Sarang Tawon di Sebuah Desa

Kompas.com - 13/12/2020, 07:01 WIB
Shintaloka Pradita Sicca

Penulis

Sumber Sky News

BEIJING, KOMPAS.com - Sebuah kelompok di China menggunakan drone pelontar api untuk membasmi lebih dari 100 sarang tawon di sebuah desa di daerah Zhong dekat kota Chongqing.

Blue Sky Rescue, yang digambarkan oleh surat kabar China Daily sebagai organisasi kemanusiaan non-pemerintah terbesar di negara itu, bekerja sama dengan penduduk untuk melakukan operasi pembasmian.

Kelompok sukarelawan, yang biasanya melakukan pencarian dan penyelamatan dan pekerjaan darurat lainnya, mengumpulkan 80.000 yuan (Rp 172,5 juta) untuk membeli drone dan melengkapinya dengan tangki bensin dan nosel sepanjang lengan.

Baca juga: Serangan Gerombolan Lebah Tunda 2 Penerbangan Pesawat di India

Melansir Sky News pada Sabtu (12/12/2020), video menunjukkan misi baru-baru ini oleh drone yang melayang di atas sarang tawon, kemudian melepaskan semburan api, membakar sarang secara efektif.

Sebuah artikel di aplikasi berita lokal TV Chongqing yang dikelola pemerintah mengatakan, "Sarang tawon yang terbakar secara bertahap, terkelupas dan jatuh, membuat penduduk sekitarnya bertepuk tangan serta memuji tim penyelamat."

Sejauh ini, 11 sarang telah dihancurkan, menyisakan sekitar 100 sarang.

Baca juga: Ganggu Sarang Lebah, Muka Nenek Ini Penuh dengan Sengatan

Sengatan tawon dan lebah secara berkala bertanggung jawab atas serangkaian kematian di pedesaan China, biasanya karena waktu yang dibutuhkan terlalu lama untuk mendapatkan bantuan medis darurat.

Pada 2013, China Daily melaporkan bahwa lebih dari 100 orang telah meninggal akibat sengatan tawon yang parah di Sichuan, yang berbatasan dengan provinsi Chongqing, Shaanxi, Henan.

Baca juga: Sarang Lebah Pembunuh Ditemukan, Departemen Pertanian Washington Turunkan Kru Pembasmi

Menurut Asosiasi Pengendali Hama Inggris, meskipun disengat oleh satu tawon biasanya tidak berbahaya, 30 atau 40 sengatan sudah cukup untuk membunuh seseorang.

Umumnya, tawon aktif di bulan-bulan hangat dan mati saat cuaca menjadi dingin, tetapi ratu berhibernasi selama musim dingin, biasanya di kulit pohon atau di mana pun yang terlindung dari embun beku.

Baca juga: Disengat Lebah 50 Kali, Detektif Ini Tewas di Hutan

Sebuah koloni akan meninggalkan sarangnya setelah musim panas dan tidak akan kembali lagi ke sana tahun berikutnya, ketika ratu mulai membangun sarang baru.

Ahli ekologi melarang pemberantasan tawon karena mereka adalah karnivora, yang berarti mereka memakan makhluk yang dianggap oleh tukang kebun dan petani sebagai hama dan juga bertindak sebagai penyerbuk tanaman yang sangat baik.

Baca juga: Pensiunan Ini Baru Tahu Kalau Tinggal dengan 80.000 Ekor Lebah Madu di Rumahnya

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Kritikan Paling Keras AS untuk Israel, Dituduh Mungkin Langgar Hukum Internasional

Kritikan Paling Keras AS untuk Israel, Dituduh Mungkin Langgar Hukum Internasional

Global
Ukraina Evakuasi Ratusan Orang dari Kharkiv Usai Serangan Rusia

Ukraina Evakuasi Ratusan Orang dari Kharkiv Usai Serangan Rusia

Global
Sekitar 300.000 Warga Palestina Dilaporkan Mengungsi dari Rafah Timur

Sekitar 300.000 Warga Palestina Dilaporkan Mengungsi dari Rafah Timur

Global
Pria Rusia Dituntut karena Mewarnai Rambutnya Kuning, Biru, dan Hijau

Pria Rusia Dituntut karena Mewarnai Rambutnya Kuning, Biru, dan Hijau

Global
Otoritas Cuaca AS Sebut Dampak Badai Matahari Kuat yang Hantam Bumi

Otoritas Cuaca AS Sebut Dampak Badai Matahari Kuat yang Hantam Bumi

Global
Tabrakan 2 Kereta di Argentina, 57 Orang Dilarikan ke Rumah Sakit

Tabrakan 2 Kereta di Argentina, 57 Orang Dilarikan ke Rumah Sakit

Global
Inggris Cabut Visa Mahasiswa Pro-Palestina yang Protes Perang Gaza

Inggris Cabut Visa Mahasiswa Pro-Palestina yang Protes Perang Gaza

Global
3 Warisan Dokumenter Indonesia Masuk Daftar Memori Dunia UNESCO

3 Warisan Dokumenter Indonesia Masuk Daftar Memori Dunia UNESCO

Global
Israel Kirim 200.000 Liter Bahan Bakar ke Gaza Sesuai Permintaan

Israel Kirim 200.000 Liter Bahan Bakar ke Gaza Sesuai Permintaan

Global
China Buntuti Kapal AS di Laut China Selatan lalu Keluarkan Peringatan

China Buntuti Kapal AS di Laut China Selatan lalu Keluarkan Peringatan

Global
AS Kecam Israel karena Pakai Senjatanya untuk Serang Gaza

AS Kecam Israel karena Pakai Senjatanya untuk Serang Gaza

Global
9 Negara yang Tolak Dukung Palestina Jadi Anggota PBB di Sidang Majelis Umum PBB

9 Negara yang Tolak Dukung Palestina Jadi Anggota PBB di Sidang Majelis Umum PBB

Global
Jumlah Korban Tewas di Gaza Dekati 35.000 Orang, Afrika Selatan Desak IJC Perintahkan Israel Angkat Kaki dari Rafah

Jumlah Korban Tewas di Gaza Dekati 35.000 Orang, Afrika Selatan Desak IJC Perintahkan Israel Angkat Kaki dari Rafah

Global
Rangkuman Hari Ke-807 Serangan Rusia ke Ukraina: Putin Angkat Lagi Mikhail Mishustin | AS Pasok Ukraina Rp 6,4 Triliun

Rangkuman Hari Ke-807 Serangan Rusia ke Ukraina: Putin Angkat Lagi Mikhail Mishustin | AS Pasok Ukraina Rp 6,4 Triliun

Global
ICC Didesak Keluarkan Surat Perintah Penangkapan Netanyahu

ICC Didesak Keluarkan Surat Perintah Penangkapan Netanyahu

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com