Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jenderal AS: Irak Masih Ingin Pasukan Kami Ada di Sana

Kompas.com - 20/11/2020, 07:44 WIB
Ardi Priyatno Utomo

Penulis

Sumber AFP

WASHINGTON DC, KOMPAS.com - Seorang jenderal AS yang memimpin komando Timur Tengah menyatakan, Irak masih menginginkan pasukan mereka ada di sana.

Pernyataan itu dilontarkan Komandan Komando Sentral Jenderal Kenneth McKenzie menyikapi rencana Presiden Donald Trump memotong personel di Irak menjadi 2,500 orang.

Dalam konferensi pers, McKenzie menerangkan Baghdad masih menginginkan keberadaan pasukan AS demi membendung Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS).

Baca juga: Pasukan AS di Irak dan Afghanistan Bakal Dikurangi secara Drastis, Ini Rinciannya

Perwira tinggi yang berasal dari Korps Marinir itu mengatakan, keberadaan militer AS itu sukses menahan aktivitas Iran maupun ISIS di sana.

McKenzie berujar, baru-baru ini Teheran menghentikan serangan dengan harapan pemerintah Irak melobi tentara AS agar angkat kaki dari sana.

Tetapi McKenzie menegaskan, Baghdad menyiratkan keberlangsungkan kerja sama dengan AS dan koalisi untuk mengakhiri teror ISIS.

Berbicara dalam acara National Council on US-Arab Relations, dia mengestimasi ISIS masih punya 10.000 anggota sehingga masih dianggap ancaman.

"Progres yang ditunjukkan Pasukan Keamanan Irak membantu AS menekan musuh di sana," jelas McKenzie seperti dilansir AFP Kamis (19/11/2020).

Menurutnya, AS dan sekutunya harus berada di sana untuk mencegah kelompok teror bergabung dan merencanakan serangan berikutnya ke dunia.

"Ketika Anda kabur ke Lembah Sungai Eufrat dan mendengarkan suara dari drone MQ-9, sulit tentu bagi Anda mencoba merencanakan serangan ke Detroit," kata dia.

Jenderal AS berusia 63 tahun itu melanjutkan, relasi mereka juga berhasil mencegah Iran maupun proksinya menyerang kapal di kawasan Teluk.

"Hari ini, saya percaya Iran bisa dibendung karena pemerintahannya percaya kami punya kemampuan untuk merespons mereka," tegasnya.

Baca juga: Suriah Minta Tukar Sandera dengan Keringanan Sanksi dan Penarikan Pasukan AS

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Ini Penjara Terkecil di Dunia yang Terdiri 2 Sel Tanpa Jendela

Ini Penjara Terkecil di Dunia yang Terdiri 2 Sel Tanpa Jendela

Global
Carlo Acutis, Remaja Italia yang Dijuluki 'Influencer Tuhan' Akan Jadi Santo Milenial Pertama

Carlo Acutis, Remaja Italia yang Dijuluki 'Influencer Tuhan' Akan Jadi Santo Milenial Pertama

Internasional
Pasca Tanah Longsor Papua Nugini, PBB Ingatkan Adanya Risiko Penyakit

Pasca Tanah Longsor Papua Nugini, PBB Ingatkan Adanya Risiko Penyakit

Global
Gunung Meletus di Islandia Muntahkan Lava Setinggi 50 Meter

Gunung Meletus di Islandia Muntahkan Lava Setinggi 50 Meter

Global
Israel Rebut Seluruh Perbatasan Gaza dengan Mesir, Persempit Gerakan Hamas

Israel Rebut Seluruh Perbatasan Gaza dengan Mesir, Persempit Gerakan Hamas

Global
Rangkuman Hari Ke-826 Serangan Rusia ke Ukraina: Polemik Larangan Senjata | Belarus Tangguhkan CFE

Rangkuman Hari Ke-826 Serangan Rusia ke Ukraina: Polemik Larangan Senjata | Belarus Tangguhkan CFE

Global
Soal Larangan Ukraina Pakai Senjata Barat untuk Serang Wilayah Rusia, Ini Kata AS

Soal Larangan Ukraina Pakai Senjata Barat untuk Serang Wilayah Rusia, Ini Kata AS

Global
Putusan Mahkamah Internasional Tak Mampu Hentikan Operasi Militer Israel di Rafah

Putusan Mahkamah Internasional Tak Mampu Hentikan Operasi Militer Israel di Rafah

Internasional
Israel Sebut Perang Lawan Hamas di Gaza Bisa sampai Akhir 2024

Israel Sebut Perang Lawan Hamas di Gaza Bisa sampai Akhir 2024

Global
[POPULER GLOBAL] Politisi AS Tulisi Rudal Israel | Taiwan Minta Dukungan Indonesia

[POPULER GLOBAL] Politisi AS Tulisi Rudal Israel | Taiwan Minta Dukungan Indonesia

Global
Swedia Janjikan Bantuan Militer Rp 20,26 Triliun ke Ukraina

Swedia Janjikan Bantuan Militer Rp 20,26 Triliun ke Ukraina

Global
Tank-tank Israel Terus Menuju Jantung Kota Rafah, Perang Bisa Berlanjut Sepanjang Tahun

Tank-tank Israel Terus Menuju Jantung Kota Rafah, Perang Bisa Berlanjut Sepanjang Tahun

Global
Polandia Minta Barat Izinkan Ukraina Pakai Senjata Pasokan untuk Serang Wilayah Rusia

Polandia Minta Barat Izinkan Ukraina Pakai Senjata Pasokan untuk Serang Wilayah Rusia

Global
Ikuti Rusia, Belarus Tangguhkan Partisipasi di Perjanjian Pasukan Konvensional Eropa

Ikuti Rusia, Belarus Tangguhkan Partisipasi di Perjanjian Pasukan Konvensional Eropa

Global
 Temuan Terbaru Penyelidikan Insiden Turbulensi Parah Singapore Airlines

Temuan Terbaru Penyelidikan Insiden Turbulensi Parah Singapore Airlines

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com