Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 14/11/2020, 11:20 WIB
Ericssen,
Miranti Kencana Wirawan

Tim Redaksi

ATLANTA, KOMPAS.com – Setelah 10 hari, hasil akhir Pemilihan Presiden (Pilpres) Amerika Serikat (AS) akhirnya ketahuan.

Joe Biden yang terpilih sebagai presiden baru AS pekan lalu resmi menang dengan total 306 electoral votes atau suara elektoral.

Angka ini dipastikan setelah Biden dinyatakan sebagai pemenang di negara bagian Georgia, Jumat (13/11/2020) siang, oleh The New York Times, CNN, Politico, ABC, dan stasiun televisi lainnya.

Presiden petahana Donald Trump harus menelan pil pahit kekalahan setelah dia hanya mampu meraih 232 electoral votes.

Kedua capres sama-sama unggul di 25 negara bagian. Penghitungan popular vote terakhir menunjukkan Biden meraup 78 juta suara atau sekitar 50,8 persen. Angka ini adalah raihan suara nasional terbesar dalam sejarah Pilpres AS.

Sementara itu, Trump dipilih oleh 72,8 juta warga AS atau 47,4 persen.

Angka electoral votes ini sama dengan hasil pilpres 2016. Namun, ketika itu Trump-lah yang memenangi 306 electoral votes.

Baca juga: Joe Biden Menang Pilpres AS, Akankah Para Pemimpin Teluk Arab Hadapi Kenyataan Baru?

Biden Birukan Rust Belt, Sun Belt, dan Distrik Kongresional

Peta kemenangan Electoral College Joe Biden yang berhasil meraup 306 electoral votes pada pilpres AS 2020The New York Times Peta kemenangan Electoral College Joe Biden yang berhasil meraup 306 electoral votes pada pilpres AS 2020

Biden berhasil membirukan total 5 swing states dan 1 distrik kongresional dari tangan Trump. Warna biru seperti diketahui adalah warna yang identik dengan Partai Demokrat AS.

Negara-negara bagian itu di antaranya adalah trio Pennsylvania, Wisconsin, dan Michigan yang tersebar di daerah industrial Rust Belt.

Kemudian, Georgia dan Arizona yang berada di kawasan Sun Belt. Serta yang terakhir adalah Nebraska distrik kongresional kedua.

Kunci utama kemenangan Biden adalah kesuksesannya memulihkan kembali benteng pertahanan Demokrat atau “Blue Firewall” di Rust Belt.

Selama 6 pilpres berturut-turut sejak 1992 hingga 2016, Pennsylvania, Wisconsin, dan Michigan selalu kompak memilih capres Demokrat hingga Trump merobohkan keperkasaan Demokrat pada pilpres 2016.

Baca juga: Hubungan Diplomatik AS dengan Israel di Bawah Biden Diperkirakan Tidak Semulus pada Era Trump

Walau Trump tetap unggul di kalangan blok pemilih kerah biru yang mendominasi 3 negara bagian itu, Biden berhasil memotong mayoritas presiden berusia 74 tahun itu.

Keberhasilan ini ditambah dengan berpalingnya pemilih suburban ke Demokrat cukup bagi Biden menjadikan Trump sebagai presiden satu periode.

Halaman:

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com