Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hubungan Diplomatik AS dengan Israel di Bawah Biden Diperkirakan Tidak Semulus pada Era Trump

Kompas.com - 13/11/2020, 18:06 WIB
Shintaloka Pradita Sicca

Penulis

YERUSALEM, KOMPAS.com - Hubungan diplomasi Amerika Serikat melalui presiden terpilih Joe Biden, dengan Israel mungkin sedikit bergejolak dibandingkan pada era Donald Trump.

Hal itu, mungkin sedikit tergambar dari momen pada 2010 silam.

Pada kunjungan ke Israel pada 2010, Biden terkejut ketika pihak berwenang mengumumkan rencana untuk membangun ratusan rumah baru di pemukiman Yahudi yang luas di Yerusalem timur.

Insiden itu membuat malu Biden dan memicu keretakan diplomatik dengan pemerintahan Obama. Meskipun Biden menentang proyek tersebut, selama satu dekade kemudian permukiman di Ramat Shlomo telah berkembang.

Melansir Associated Press pada Jumat (13/11/2020), episode itu dapat memberi pertanda apa yang akan terjadi di bawah pemerintahan Biden.

Presiden terpilih AS mungkin menentang pembangunan Israel di tanah yang diduduki yang diklaim oleh Palestina, tetapi tampaknya terbatas dalam kemampuannya untuk menghentikan itu, terutama ketika berurusan dengan Timur Tengah yang berubah dan disibukkan oleh prioritas domestik.

Proyeksi kerja presiden AS 2 bulan mendatang memberikan ujian utama bagi Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu tentang masalah tersebut.

Pemimpin Israel, pendukung lama permukiman, mungkin berusaha memanfaatkan hari-hari terakhir pemerintahan Trump yang ramah permukiman dan mendorong kesibukan proyek konstruksi hingga menit terakhir.

Baca juga: Pompeo Akan Jadi Menlu AS Pertama yang Kunjungi Permukiman Ilegal Israel

Namun, terus melakukan pembangunan permukiman di tanah Yerusalem itu dapat menimbulkan konflik dengan pemerintahan AS yang baru.

Baik pendukung pemukiman maupun kritikus memperkirakan Netanyahu akan melanjutkan proyeknya dengan hati-hati.

Hal itu didorong dengan proyeksi bahwa pemerintahan Biden akan kembali dalam kesepakatan nuklir internasional yang melibatkan Iran, yang mana Iran menjadi kekhawatiran keamanan utama bagi Israel.

Sementara, ia tampaknya tidak mungkin bertengkar dengan presiden terpilih. Sejauh ini, kantor pemerintahan Netanyahu belum memberikan tanggapan komentar.

Martin Indyk, mantan negosiator perdamaian AS selama pemerintahan Clinton dan Obama, mengatakan konflik Israel-Palestina tidak lagi menjadi "kepentingan nasional yang vital" bagi Washington dan bahwa dia tidak mengharapkan Biden untuk menjadikannya sebagai prioritas.

Meski demikian, dia mengatakan Biden masih memiliki keakraban yang kuat dengan daerah tersebut.

“Saya tidak berpikir dia akan ingin bertengkar tentang permukiman. Tapi, kalau Bibi (Netanyahu) mempersoalkan, maka akan ada masalah di sana,” kata Indyk.

Baca juga: Israel Ungkap Benteng Era Raja Daud di Wilayah Golan yang Diduduki

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com