PARIS, KOMPAS.com - Sebuah komisi independen yang dibentuk Gereja Katolik di Perancis untuk menyelidiki klaim pelecehan seksual oleh para pastor, pada Rabu (11/11/2020) mengatakan telah menerima 6.500 panggilan telepon dalam 17 bulan dari terduga korban dan para saksi.
Saluran hotline itu sendiri telah ditutup pada 31 Oktober.
Jean-Marc Sauve yang memimpin komisi itu dalam konferensi video di badan-badan keagamaan mengatakan, 62 persen penelepon adalah laki-laki, dan hampir 90 persen dari tuduhan itu berkaitan dengan kejahatan terhadap anak di bawah umur.
Baca juga: Polisi Akan Panggil Aurel JKT48 Terkait Laporan Pelecehan Seksual
Sekitar sepertiganya mengatakan, mereka berusia antara 6-10 tahun saat menjadi korban, dan sekitar sepertiga lainnya berusia 11-15 tahun.
Separuh dari kasus yang dilaporkan terjadi pada 1950-an dan 1960-an, 18 persen dari 1970-an, 12 persen dari 1980-an, 7 persen dari 1990-an, dan 5,7 persen pada dekade sejak 2010.
Sekitar sepertiga dari dugaan pelanggaran terjadi di sekolah dan sekitar 12 persen di program pemuda dan kamp musim panas.
Baca juga: Laporan Vatikan: 2 Paus Gereja Katolik Abaikan Tuduhan Pelecehan Seks Kardinal AS
Sauve mengatakan, ada kebutuhan mendalam untuk pengakuan individu dan kolektif dari para korban dan apa yang mereka alami.
Kemudian dia juga mengatakan, kasus ini tidak dapat diselesaikan hanya dengan pembayaran sejumlah uang, terutama jika harus disertai dengan perintah untuk tetap diam.