Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Terus Diserang China, Taiwan: Mana Janjimu?

Kompas.com - 10/10/2020, 14:24 WIB
Shintaloka Pradita Sicca

Penulis

Sumber AFP

TEIPEI, KOMPAS.com - Pemimpin Taiwan pada Sabtu (10/10/2020) memohon kepada lawannya dari China, Xi Jinping untuk mengurangi ketegangan militer dan memenuhi janjinya untuk "tidak pernah mencari hegemoni" setelah berbulan-bulan Beijing meningkatkan serangan jet tempur.

Melansir AFP pada Sabtu (10/10/2020), dalam pidatonya pada hari nasional Taiwan, Presiden Tsai Ing-wen mengatakan masyarakat internasional menjadi prihatin tentang "perluasan hegemoni" China.

Beijing memandang Taiwan yang telah berdiri sebagai negara demokratis dan berpemerintahan sendiri, masih dianggap sebagai wilayahnya dan China selalu menggunakan kekuatan militer untuk mengembalikan Taiwan ke posisi semula.

Baca juga: Taiwan Gelontorkan Uang Hampir Rp 13,3 Triliun untuk Lawan Serangan Udara China

Namun, Tsai berpegang pada pidato presiden Xi baru-baru ini kepada Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) yang katanya memberi Taiwan harapan untuk berdaulat penuh.

"Saya juga sadar bahwa pemimpin di seberang Selat (Xi) telah secara terbuka menyatakan dalam pesan video kepada Majelis Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa bahwa China tidak akan pernah mencari hegemoni, ekspansi, atau lingkup pengaruh...kami berharap ini adalah permulaan perubahan sejati," ujar Tsai.

Baca juga: Anggaran Militer Taiwan Naik Rp 18 Triliun, tetapi Belum Cukup untuk Lawan China

"Kami berkomitmen untuk menegakkan stabilitas lintas selat, tetapi ini bukan sesuatu yang dapat dipikul Taiwan sendirian. Ini adalah tanggung jawab bersama kedua belah pihak," tambahnya.

Sikap permusuhan Beijing terhadap Taiwan telah meningkat secara dramatis di bawah kepemimpinan Xi, yang menggambarkan tujuan penyatuan Taiwan dengan pusat daratan sebagai "tak terhindarkan".

Sikap Beijing yang semakin keras juga merupakan tanggapan atas terpilihnya Tsai pada 2016 lalu dan terpilih lagi pada awal tahun ini.

Baca juga: Taiwan Berharap Trump Cepat Sembuh dan Kembali Pimpin Dunia Lawan China

Tsai memandang Taiwan sebagai negara berdaulat dan menolak gagasan bahwa negaranya adalah bagian dari "satu China".

Militer China telah menambah tekanan bahkan lebih dari biasanya pada tahun ini, mengirimkan pesawat tempurnya ke zona pertahanan udara Taiwan pada frekuensi yang belum pernah terjadi sebelumnya, dan terkadang juga melintasi apa yang disebut "garis tengah" Selat Taiwan.

Seorang pejabat kementerian luar negeri China pada bulan lalu, bahkan mengatakan tidak ada yang namanya garis median antara China dan Taiwan, seperti "Taiwan adalah bagian tak terpisahkan dari wilayah China", yang memicu kecaman dari Taipei.

Baca juga: Taiwan Desak China Mundur: Kembali ke Standar Internasional yang Beradab

Pada Jumat, jet tempur China memasuki zona pertahanan udara Taiwan untuk ketujuh kalinya bulan ini dan hari keempat berturut-turut pada pekan ini, menurut kementerian pertahanan Taipei.

Tsai berjanji bahwa Taiwan "tidak akan bertindak gegabah" dan akan bekerja untuk menurunkan risiko konflik militer.

"Selama otoritas Beijing bersedia menyelesaikan antagonisme dan meningkatkan hubungan lintas selat...kami bersedia bekerja sama untuk memfasilitasi dialog yang bermakna," pungkas Tsai.

Baca juga: Berhasil Usir Jet Tempur China, Presiden Taiwan Sebut Pilotnya Heroik

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Swedia Janjikan Bantuan Militer Rp 20,26 Triliun ke Ukraina

Swedia Janjikan Bantuan Militer Rp 20,26 Triliun ke Ukraina

Global
Tank-tank Israel Terus Menuju Jantung Kota Rafah, Perang Bisa Berlanjut Sepanjang Tahun

Tank-tank Israel Terus Menuju Jantung Kota Rafah, Perang Bisa Berlanjut Sepanjang Tahun

Global
Polandia Minta Barat Izinkan Ukraina Pakai Senjata Pasokan untuk Serang Wilayah Rusia

Polandia Minta Barat Izinkan Ukraina Pakai Senjata Pasokan untuk Serang Wilayah Rusia

Global
Ikuti Rusia, Belarus Tangguhkan Partisipasi di Perjanjian Pasukan Konvensional Eropa

Ikuti Rusia, Belarus Tangguhkan Partisipasi di Perjanjian Pasukan Konvensional Eropa

Global
 Temuan Terbaru Penyelidikan Insiden Turbulensi Parah Singapore Airlines

Temuan Terbaru Penyelidikan Insiden Turbulensi Parah Singapore Airlines

Global
Rusia Bergeser ke Arah Ekonomi Perang, AS Mulai Siapkan Sanksi Khusus

Rusia Bergeser ke Arah Ekonomi Perang, AS Mulai Siapkan Sanksi Khusus

Global
WHO Beri Peringatan Keras, Serangan Israel ke Rafah Bisa Hancurkan Rumah Sakit Terakhir

WHO Beri Peringatan Keras, Serangan Israel ke Rafah Bisa Hancurkan Rumah Sakit Terakhir

Global
Korsel Sebut Korea Utara Terbangkan Balon Isi Sampah dan Kotoran ke Perbatasan

Korsel Sebut Korea Utara Terbangkan Balon Isi Sampah dan Kotoran ke Perbatasan

Global
Terkait Berita Presiden Lai Dikecam Publik, Berikut Klarifikasi Kantor Perwakilan Taiwan di Indonesia

Terkait Berita Presiden Lai Dikecam Publik, Berikut Klarifikasi Kantor Perwakilan Taiwan di Indonesia

Global
Kredibilitas Biden Dipertanyakan Setelah Serangan Brutal Israel ke Rafah

Kredibilitas Biden Dipertanyakan Setelah Serangan Brutal Israel ke Rafah

Global
Melihat Dampak dari Mengakui Palestina sebagai Negara

Melihat Dampak dari Mengakui Palestina sebagai Negara

Internasional
Israel Klaim Senjatanya Sendiri Tak Mungkin Picu Kebakaran Besar yang Tewaskan 45 Orang di Rafah

Israel Klaim Senjatanya Sendiri Tak Mungkin Picu Kebakaran Besar yang Tewaskan 45 Orang di Rafah

Global
Bagaimana Rencana 'The Day After' Bisa Bantu Mengakhiri Perang di Gaza

Bagaimana Rencana "The Day After" Bisa Bantu Mengakhiri Perang di Gaza

Internasional
Jelang Pemilu, Meksiko Akan Kerahkan 27.000 Tentara dan Garda Nasional

Jelang Pemilu, Meksiko Akan Kerahkan 27.000 Tentara dan Garda Nasional

Global
Saat Politikus AS Nikki Haley Tulis 'Habisi Mereka' di Rudal Israel...

Saat Politikus AS Nikki Haley Tulis "Habisi Mereka" di Rudal Israel...

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com