Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Berhasil Usir Jet Tempur China, Presiden Taiwan Sebut Pilotnya "Heroik"

Kompas.com - 22/09/2020, 14:04 WIB
Danur Lambang Pristiandaru

Penulis

TAIPEI, KOMPAS.com – Presiden Taiwan heroik memuji pilot Angkatan Udara Taiwan yang berhasil mencegat jet tempur China yang mendekati pulau itu sebagai “aksi heroik".

China mengklaim Taiwan sebagai bagian dari wilayahnya. Sedangkan Taiwan menolak tunduk terhadap China.

Ketegangan antara keduanya melonjak ke level tertinggi setelah China mengirim banyak jet tempurnya melewati garis tengah Selat Taiwan pekan lalu.

Dilansir dari The Straits Times, Selasa (22/9/2020), aksi China tersebut dibalas dengan peluncuran jet tempur Taiwan untuk mengusir jet China.

Baca juga: Jet Tempur China Terus Berseliweran, Taiwan Keluarkan Senjata Perang

Ketika mengunjungi pangkalan Angkatan Udara Taiwan di Penghu, Tsai mengatakan kepada pilot dan insinyur bahwa dia menyadari "aksi heroik" mereka ketika mencegat dan mengusir pesawat China.

"Aku sangat percaya padamu. Sebagai tentara Republik China (nama resmi Taiwan), bagaimana kita bisa membiarkan musuh mondar-mandir di wilayah udara kita sendiri?" ujar Tsai.

"Saya sadar bahwa menghadapi perilaku provokatif dari pesawat komunis yang telah mengepung pulau dan merusak perdamaian regional dalam beberapa hari terakhir, tugas Anda di garis depan wilayah udara di Penghu harus lebih berat,” lanjut Tsai.

Pangkalan tersebut merupakan rumah bagi jet tempur buatan Taiwan, F-CK-1 Ching-kuo Indigenous Defense Fighters (IDF), yang memasuki masa tugas pertama kali pada 1997.

Wang Chia-chu, salah satu perwira senior dari skuadron Heavenly Colt IDF, mengatakan kepada Reuters bahwa hanya butuh waktu lima menit untuk meluncurkan pesawat setelah pesawat China terlihat.

Baca juga: Media China Ancam Presiden Taiwan Bakal Dimusnahkan

"Kami akan mempertahankan wilayah udara kami secara real time selama ada ancaman," kata Wang.

Perwira senior lainnya, yang enggan mengungkapkan namanya, mengatakan kepada Reuters bahwa IDF yang berbasis di Penghu sekarang berjuang "hampir setiap hari" karena ketegangan yang memuncak dengan China.

Angkatan Udara Taiwan juga memamerkan rudal jelajah udara-ke-darat (AGM) baru, Wan Chien, yang mulai beroperasi pada 2018.

Rudal itu dapat ditembakkan pada target sekitar 200 kilometer, menempatkan fasilitas China atau kapal yang mendekati dalam pandangan mereka.

Tidak seperti biasanya, pesawat China pekan lalu menembus garis tengah Selat Taiwan.

Baca juga: Intensitas Ancaman China Meninggi, Taiwan Nyatakan Berhak Membalas

Garis tengah Selat Taiwan adalah garis batas tidak resmi untuk pesawat tempur kedua belah pihak.

Pada Senin (21/9/2020) Kementerian Luar Negeri China mengatakan garis tersebut tidak ada sehingga memicu kecaman dari Menteri Luar Negeri Taiwan Joseph Wu.

Pada Selasa, Wu menyebut garis itu sebagai "simbol" penting untuk menghindari bentrokan militer dan mendesak negara lain untuk mengutuk China.

"Kami menuntut masyarakat internasional mengecam keras kata-kata dan tindakan China dan menuntut pemerintah China menghentikan semua yang telah dilakukannya," ujar Wu.

Baca juga: Presiden Taiwan Kecam China: Eksistensi Beijing akan Membawa Ancaman

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com