ISTANBUL, KOMPAS.com - Turki meminta kepada Amerika Serikat (AS) pada Senin pagi (14/9/2020) untuk bersikap netral terhadap masalah Siprus, setelah Washington dan Nicosia menandatangani nota kesepahaman untuk membuat pusat pelatihan.
Menteri Luar Negeri Mike Pompeo mengatakan awal bulan ini bahwa Amerika Serikat akan mencabut embargo senjata selama 33 tahun di Siprus dan memperdalam kerja sama keamanannya dengan Nicosia.
Baca juga: Siprus Mengutuk Latihan Militer Turki, Mediterania Timur Makin Tegang
Selama kunjungan ke Siprus, Pompeo mengatakan pada Sabtu (12/9/2020) bahwa Washington tetap "sangat prihatin" tentang tindakan Turki di Mediterania timur, di mana Turki berada dalam kebuntuan dengan Yunani dan Siprus atas wilayah maritim yang dianggap kaya akan gas alam.
“Nota kesepahaman tidak akan melayani perdamaian dan stabilitas di Mediterania timur dan akan merusak solusi masalah Siprus,” kata Kementerian Luar Negeri Turki seperti yang dilansir Reuters pada Senin (14/9/2020).
Baca juga: Erdogan ke Presiden Perancis: Jangan Main-main dengan Turki
Ia menambahkan bahwa langkah baru-baru ini yang diambil Amerika Serikat justru meningkatkan ketegangan di Mediterania timur, antara Turki dan Siprus.
"Kami mengundang AS untuk kembali ke kebijakan netralitas yang secara tradisional diikuti di pulau Siprus dan berkontribusi pada upaya yang ditujukan untuk solusi masalah Siprus," kata kementerian itu.
Baca juga: Bahrain-Israel Damai: Mesir Gembira, Turki dan Iran Murka
Pulau Mediterania timur terpecah dalam invasi Turki pada 1974, yang dipicu oleh kudeta singkat yang diilhami oleh Yunani.
Pemerintah Siprus Yunani yang diakui secara internasional mewakili seluruh pulau di Uni Eropa, meskipun otoritasnya secara efektif terbatas pada bagian selatan.
Siprus Utara adalah negara Siprus Turki, tapi yang hanya diakui oleh Ankara.
Baca juga: Hari Ini dalam Sejarah: Kudeta Militer Turki, Memukul Demokrasi
Turki telah mengirim 2 kapal survei ke kawasan itu secara terpisah, memicu protes keras dari Siprus dan Yunani, yang mengatakan Ankara beroperasi di kontinental yang tidak tepat.
Namun, Turki mengatakan memiliki klaim yang sah atas wilayah tersebut.
Tidak ada kesepakatan antara Yunani dan Turki untuk membatasi landas kontinen mereka, sementara Turki membantah klaim apa pun dari Siprus, yang tidak memiliki hubungan diplomatik.
Baca juga: Bunuh 39 Orang di Kelab Malam Turki, Abdulkadir Masharipov Dipenjara Seumur Hidup
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.