Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hari Ini dalam Sejarah: Kudeta Militer Turki, Memukul Demokrasi

Kompas.com - 12/09/2020, 16:45 WIB
Danur Lambang Pristiandaru

Penulis

Sumber Yeni Safak

ANKARA, KOMPAS.com - Sabtu (12/9/2020) ini menandai 40 tahun kudeta militer di Turki yang terjadi pada 12 September 1980.

Kudeta tersebut dikenang sebagai kudeta berdarah yang menyebabkan penahanan ratusan ribu orang, penyiksaan, dan eksekusi.

Dilansir dari Yeni Safak, pemimpin pemberontakan Jenderal Kenan Evren muncul di televisi dan menyatakan intervensi militer pada suatu pagi 12 September 1980.

Dia mengumumkan kudeta dan menyatakan keadaan darurat militer di Turki. Para pemberontak lalu menguasai negara itu pada 12 September 1980 pagi.

Aksi itu menyusul intervensi angkatan bersenjata Turki dengan Dewan Keamanan Nasional bersama dengan komandan angkatan darat, angkatan udara, angkatan laut, serta komandan pasukan gendarmerie.

Baca juga: Bunuh 39 Orang di Kelab Malam Turki, Abdulkadir Masharipov Dipenjara Seumur Hidup

Kudeta itu menimbulkan pukulan berat pada demokrasi Turki ketika para pemberontak membatalkan konstitusi, membubarkan parlemen, mengumumkan darurat militer, dan membubarkan partai politik.

Para pemimpin partai politik juga diasingkan dalam kudeta tersebut.

Penyiksaan, perlakuan buruk, dan kondisi tidak sehat di penjara menyebabkan 299 orang tewas setelah kudeta berlangsung.

Beberapa orang yang selamat mengatakan bahwa mereka mengalami penyiksaan fisik, mental, dan spiritual selama bertahun-tahun.

Lebih dari 650.000 orang ditahan dan 230.000 diadili terutama karena alasan politik. Sedangkan sebanyak 50 orang dieksekusi.

Baca juga: Penasihat Erdogan Sesumbar Turki Mampu Jatuhkan 5 sampai 6 Jet Tempur Yunani

Eksekusi pertama dilakukan pada 9 Oktober 1980.

Sebanyak 14.000 orang dilucuti dari kewarganegaraan mereka dan 30.000 diberhentikan dari jabatannya, termasuk 4.000 guru dan akademisi.

Sektor budaya dan kesenian turut menderita karena lebih dari 1.000 judul film dilarang.

Konstitusi baru yang dibuat oleh Dewan Keamanan Nasional menerima 98 persen suara dalam referendum yang diadakan pada 1982.

Banyak rakyat yang mempertanyakan hasil referendum tersebut karena junta militer bertanggung jawab penuh atas semua kegiatan di Turki.

Baca juga: 5 Pembunuh Jamal Khashoggi Batal Dihukum Mati, Turki Kecewa Berat

Halaman:
Sumber Yeni Safak
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com