Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kebakaran Besar di Kamp Moria, Yunani Diindikasi Ulah Pengungsi

Kompas.com - 10/09/2020, 12:18 WIB
Shintaloka Pradita Sicca

Penulis

Sumber Daily Mail

ATHENA, KOMPAS.com - Menteri Migrasi Yunani Notis Mitarachi mengatakan kebakaran yang terjadi di kamp pengungsian Moria diindikasi karena tindakan para pencari suaka, tapi tidak dikonfirmasi apakah disengaja atau tidak.

Kamp Moria adalah rumah bagi 12.000 pengungsi di pulau Lesbos, Yunani, hancur total oleh kobaran api yang dimulai pada Rabu dini hari waktu setempat (9/9/2020).

Kebakaran kedua terjadi lagi malam harinya di kamp pengungsi yang terkenal sangat padat itu.

"Banyak kebakaran terjadi di kamp semalam dari Selasa hingga Rabu...insiden di Moria dimulai dengan para pencari suaka protes karena karantina yang diberlakukan, 'setelah 35 kasus virus corona terdeteksi di kamp," kata Mitarachi seperti yang dilansir dari Daily Mail pada Rabu (9/9/2020).

Sementara ini, dilaporkan tidak ada korban luka parah dalam kobaran api.

Perdana Menteri Yunani Kyriakos Mitsotakis menganggap kobaran api yang terjadi merupakan "reaksi kekerasan" dari para pengungsi terhadap hasil tes virus corona.

Terdapat laporan sebelumnya, bahwa ada indikasi beberapa kebakaran terjadi karena dinyalakan secara sengaja oleh para migran yang marah karena diisolasi setelah dites positif Covid-19.

Sejak wabah Covid-19 terdeteksi di kamp minggu lalu, terdapat 35 orang telah dipastikan positif terinfeksi virus corona.

Baca juga: Ribuan Pengungsi Kembali ke Jalanan Setelah Kebakaran Kamp di Moria, Yunani

Kasus virus corona tersebut ditemukan selama pengujian secara luas dan pelacakan kontak, setelah seorang pria Somalia yang telah diberikan suaka dan telah meninggalkan pulau itu pada Juli diketahui jatuh sakit.

Saat ini, pihak berwenang berusaha secepat mungkin untuk melacak orang-orang yang positif virus corona, setelah ratusan orang melarikan diri ke kota dan desa terdekat pada dini hari, mencari perlindungan.

Moria adalah rumah bagi hampir 13.000 orang, lebih dari 4 kali kapasitas resminya, sebelum kebakaran.

Layanan darurat sekarang bekerja untuk mengevakuasi sebagian dari para pengungsi di pulau itu, dan mencarikan perlindungan untuk mereka.

Polisi belum memastikan apakah kebakaran itu terjadi dengan sengaja, tetapi telah mengonfirmasi bahwa penyelidikan pembakaran sedang dilakukan.

Secara terpisah, petugas pemadam kebakaran mengungkapkan bahwa mereka dilarang memasuki kamp dan dilempari batu oleh sekelompok migran, dan harus meminta dukungan polisi untuk dapat masuk memadamkan api. 

Kebakaran kedua pada Rabu malam terjadi di dalam bagian kamp Moria yang tidak terbakar dalam kobaran api pertama, membuat orang-orang berlarian dari kamp dengan barang-barang mereka, menurut seorang fotografer Associated Press di lokasi.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Biden Menyesal AS Kirim Senjata ke Israel yang Menewaskan Warga Palestina

Biden Menyesal AS Kirim Senjata ke Israel yang Menewaskan Warga Palestina

Global
AS Tegas Peringatkan Israel, Pasokan Senjata Akan Disetop jika Lanjutkan Serang Rafah

AS Tegas Peringatkan Israel, Pasokan Senjata Akan Disetop jika Lanjutkan Serang Rafah

Global
[POPULER GLOBAL] PRT Dapat Warisan Rp 43,5 Miliar | Israel Serang Rafah

[POPULER GLOBAL] PRT Dapat Warisan Rp 43,5 Miliar | Israel Serang Rafah

Global
Israel Serang Rafah: Hamas Lawan Balik, AS Hentikan Pengiriman Senjata

Israel Serang Rafah: Hamas Lawan Balik, AS Hentikan Pengiriman Senjata

Global
Militer Taiwan Siap Hadapi Apapun Langkah China saat Presiden Lai Mulai Menjabat

Militer Taiwan Siap Hadapi Apapun Langkah China saat Presiden Lai Mulai Menjabat

Global
Ada Air Terjun di Kantor, Ternyata Ini Penyebabnya

Ada Air Terjun di Kantor, Ternyata Ini Penyebabnya

Global
Pria China Bangun dari Koma 10 Tahun Berkat Perawatan Tulus Istrinya

Pria China Bangun dari Koma 10 Tahun Berkat Perawatan Tulus Istrinya

Global
Ukraina Kemungkinan Mati Listrik di Seluruh Negeri Usai Serangan Besar Rusia

Ukraina Kemungkinan Mati Listrik di Seluruh Negeri Usai Serangan Besar Rusia

Global
India Tangkap 4 Orang yang Dituduh Selundupkan Orang untuk Jadi Tentara Rusia di Ukraina

India Tangkap 4 Orang yang Dituduh Selundupkan Orang untuk Jadi Tentara Rusia di Ukraina

Global
Kepala Propaganda yang Melayani Ketiga Pemimpin Korea Utara Meninggal

Kepala Propaganda yang Melayani Ketiga Pemimpin Korea Utara Meninggal

Global
Jika Pasukan Perancis Dikirim ke Ukraina, Rusia Anggap Sasaran Sah

Jika Pasukan Perancis Dikirim ke Ukraina, Rusia Anggap Sasaran Sah

Global
Israel Buka Lagi Penyeberangan Kerem Shalom untuk Bantuan ke Gaza

Israel Buka Lagi Penyeberangan Kerem Shalom untuk Bantuan ke Gaza

Global
Di Museum Australia, Ada Toilet Khusus Perempuan

Di Museum Australia, Ada Toilet Khusus Perempuan

Global
Israel Buru Hamas dalam Serangan Besar-besaran di Rafah

Israel Buru Hamas dalam Serangan Besar-besaran di Rafah

Global
Malaysia Akan Hadiahkan Orangutan kepada Negara Pembeli Minyak Sawit, Serupa Diplomasi Panda dari China

Malaysia Akan Hadiahkan Orangutan kepada Negara Pembeli Minyak Sawit, Serupa Diplomasi Panda dari China

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com