Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ratusan Demonstran Ditangkap Aparat di Belarus

Kompas.com - 07/09/2020, 19:20 WIB
Miranti Kencana Wirawan

Penulis

Sumber BBC

MINSK, KOMPAS.com - Polisi di Belarus telah menangkap setidaknya 100 orang di ibu kota Minsk dan kota-kota lain saat protes terhadap Presiden Alexander Lukashenko diadakan untuk akhir pekan keempat berturut-turut.

Di Minsk, mereka menyerang demonstran di dekat istana kepresidenan, dengan menembakkan semprotan merica dan memukuli dengan tongkat.

Puluhan ribu orang menentang pengamanan ketat dan melakukan unjuk rasa di kota.

Demonstran menuduh presiden yang baru terpilih kembali bulan lalu itu melakukan kecurangan.

Kerusuhan massal sejak pemilihan umum bulan lalu telah menyebabkan sedikitnya empat orang tewas dan ratusan lainnya mengalami luka-luka ketika pemerintah berusaha mengekang kebebasan berpendapat.

Sejumlah tokoh oposisi telah meninggalkan negara itu. Pada Sabtu, aktivis Olga Kovalkova baru-baru ini mengatakan bahwa dia telah berlindung di negara tetangga Polandia di tengah ancaman penahanan terhadapnya.

Lukashenko, yang berkuasa sejak 1994, menuduh negara-negara Barat telah ikut campur.

Para pengunjuk rasa, aktivis hak asasi manusia, dan pengamat mengatakan polisi anti huru hara secara brutal menekan demonstrasi damai di negara bekas jajahan Soviet itu.

Belarus berbatasan dengan Rusia, di mana negara itu sangat bergantung pada energi dan secara historis memiliki hubungan dekat, seperti Ukraina dan Uni Eropa.

Baca juga: Minggu Kelima Demo Anti-rezim Lukashenko, Massa Bawa Bendera Lama Belarus

Seperti apa keadaan di Minsk?

Setelah organisasi non-pemerintah Viasna melaporkan 130 penangkapan pada Minggu, kementerian dalam negeri Belarus mengonfirmasi kepada kantor berita Rusia Interfax setidaknya terdapat 100 penahanan di seluruh republik itu.

Saksi mata mengatakan kepada Interfax bahwa polisi mulai melakukan penangkapan di Minsk setelah demonstrasi yang tidak mengantongi izin itu berakhir dan orang-orang beranjak pulang.

Rekaman video pada Minggu kemarin menunjukkan pria berpakaian preman memukuli pengunjuk rasa damai dengan tongkat.

Menanggapi hal itu, Menteri Dalam Negeri Yuri Karayev membela tindakan aparat keamanan.

"Mereka berbicara tentang kebrutalan polisi Belarus, dan saya ingin mengatakan, tidak ada polisi yang lebih manusiawi, terkendali, dan berkepala dingin di mana pun di dunia ini," kata Karayev seperti dikutip oleh kantor berita resmi Belta.

Hari Minggu kemarin telah menjadi hari penting bagi para demonstran jalanan sejak awal demonstrasi yang mereka lakukan.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Warga Sipil Israel Kembali Berulah, Truk Bantuan di Tepi Barat Dibakar

Warga Sipil Israel Kembali Berulah, Truk Bantuan di Tepi Barat Dibakar

Global
13 Negara Ini Desak Israel agar Menahan Diri dari Invasinya ke Rafah

13 Negara Ini Desak Israel agar Menahan Diri dari Invasinya ke Rafah

Global
Kera Tergemuk di Thailand Mati karena Sering Diberi Permen dan Minuman Manis

Kera Tergemuk di Thailand Mati karena Sering Diberi Permen dan Minuman Manis

Global
Israel: Kasus Genosida di Pengadilan PBB Tak Sesuai Kenyataan

Israel: Kasus Genosida di Pengadilan PBB Tak Sesuai Kenyataan

Global
Minim Perlindungan, Tahanan di AS yang Jadi Buruh Rawan Kecelakaan Kerja

Minim Perlindungan, Tahanan di AS yang Jadi Buruh Rawan Kecelakaan Kerja

Internasional
Korut Tembakkan Rudal Balistik Tak Dikenal, Ini Alasannya

Korut Tembakkan Rudal Balistik Tak Dikenal, Ini Alasannya

Global
Siapa 'Si Lalat' Mohamed Amra, Napi yang Kabur dalam Penyergapan Mobil Penjara di Prancis?

Siapa "Si Lalat" Mohamed Amra, Napi yang Kabur dalam Penyergapan Mobil Penjara di Prancis?

Internasional
Tekno-Nasionalisme Xi Jinping dan Dampaknya pada Industri Global

Tekno-Nasionalisme Xi Jinping dan Dampaknya pada Industri Global

Global
2 Polisi Malaysia Tewas Ditembak dan Diserang, Pelaku Disebut Terafiliasi Jemaah Islamiyah

2 Polisi Malaysia Tewas Ditembak dan Diserang, Pelaku Disebut Terafiliasi Jemaah Islamiyah

Global
AS Sebut Dermaga Terapungnya Mulai Dipakai untuk Kirim Bantuan ke Gaza

AS Sebut Dermaga Terapungnya Mulai Dipakai untuk Kirim Bantuan ke Gaza

Global
Suara Tembakan di Dekat Kedutaan Israel, Polisi Swedia Menahan Beberapa Orang

Suara Tembakan di Dekat Kedutaan Israel, Polisi Swedia Menahan Beberapa Orang

Global
Kharkiv Jadi Kota Kedua Ukraina yang Sering Diserang Drone Rusia

Kharkiv Jadi Kota Kedua Ukraina yang Sering Diserang Drone Rusia

Global
China Disebut Berencana Kembangkan Reaktor Nuklir Terapung di Laut China Selatan

China Disebut Berencana Kembangkan Reaktor Nuklir Terapung di Laut China Selatan

Global
Pemungutan Suara di Paris Bikin Pulau Milik Perancis di Pasifik Mencekam, Mengapa?

Pemungutan Suara di Paris Bikin Pulau Milik Perancis di Pasifik Mencekam, Mengapa?

Internasional
Rangkuman Hari Ke-813 Serangan Rusia ke Ukraina: Xi Jinping dan Putin Buat Kesepakatan | Zelensky Akui Situasi Sulit di Kharkiv 

Rangkuman Hari Ke-813 Serangan Rusia ke Ukraina: Xi Jinping dan Putin Buat Kesepakatan | Zelensky Akui Situasi Sulit di Kharkiv 

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com