Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tersangka Penusukan di Birmingham Inggris Ditangkap, Tewaskan 1 Orang dan 2 Kritis

Kompas.com - 07/09/2020, 16:33 WIB
Aditya Jaya Iswara

Penulis

Sumber AFP

BIRMINGHAM, KOMPAS.com - Seorang pria 27 tahun ditangkap pada Senin (7/9/2020), karena diduga terkait dengan insiden penusukan di kota Birmingham, Inggris.

Penusukan pada Minggu (6/9/2020) dini hari itu menewaskan 1 orang dan 2 lainnya luka parah.

Menurut keterangan polisi yang dikutip AFP, pria itu ditahan karena dicurigai melakukan pembunuhan dan 7 percobaan pembunuhan, kata polisi West Midlands.

Baca juga: Misteri Penusukan di 4 Lokasi Birmingham Inggris, Begini Penuturan Saksi

Tersangka dibekuk di daerah Selly Oak sekitar pukul 04.00 dini hari, dan dia ditahan untuk interogasi.

Seorang pria berusia 23 tahun tewas akibat penusukan ini, sedangkan seorang pria dan wanita masing-masing berusia 19 dan 32 tahun, dalam kondisi kritis di rumah sakit.

"Polisi bekerja dari kemarin hingga dini hari tadi untuk melacak orang yang kami yakini bertanggung jawab atas kejahatan mengerikan ini," kata Kepala Polisi Birmingham Steve Graham.

"Tentu ini perkembangan yang krusial tapi penyelidikan kami terus berlanjut," tambahnya dikutip dari AFP.

Baca juga: Penusukan di Birmingham Inggris jadi Insiden Besar, 1 Tewas dan 2 Kritis

Penusukan terjadi di empat lokasi terpisah antara pukul 00.30-2.30 dini hari.

Salah satu TKP berlokasi di tengah Gay Village Birmingham, tetapi polisi mengatakan itu bukan kejahatan rasial. Mereka juga menampik kaitan apa pun dengan kekerasan geng dan terorisme.

"Tampaknya itu acak dalam kaitannya dengan orang-orang yang diserang," kata Kepala Inspektur Steve Graham dari polisi West Midlands.

"(Kasus) ini ditangani sebagai pembunuhan," terangnya dikutip dari AFP.

Baca juga: Rusia Tolak Klaim Alexei Navalny Diracuni, Inggris Curiga

Inggris Raya sempat siaga tinggi setelah terjadi dua penikaman massal di London tahun lalu, yang membuat kedua pelaku ditembak mati oleh polisi.

Pada Juni seorang pria didakwa menikam tiga orang hingga tewas di sebuah taman di Reading, barat London, dalam kasus yang masih diselidiki polisi anti-terorisme.

Kemudian 6 orang termasuk seorang polisi terluka di Glasgow, Skotlandia. Polisi lalu menembak mati tersangka penyerangan itu.

Tindak kejahatan dengan pisau di Inggris dan Wales meningkat 6 persen dalam setahun hingga akhir Maret, menurut Badan Statistik Nasional Inggris.

Baca juga: Situasi dengan Rusia Makin Memanas, Inggris Kerahkan Jet Tempur Ke Laut Hitam

Birmingham salah satu kota dengan etnis beragam di Inggris yang berpenduduk lebih dari 1 juta jiwa, memiliki riwayat kekerasan geng yang eksplosif baru-baru ini.

PM Inggris Boris Johnson dan Menteri Dalam Negeri Priti Patel sama-sama menyampaikan belasungkawas kepada para korban.

Mereka juga berterima kasih kepada layanan darurat, yang langsung menyatakan "insiden" besar dalam menindak serangan itu.

Baca juga: Gadis 16 Tahun Berhasil Seberangi Selat Inggris, Setara 10 Kali Lintasi Selat Madura

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Siapa Saja yang Berkuasa di Wilayah Palestina Sekarang?

Siapa Saja yang Berkuasa di Wilayah Palestina Sekarang?

Internasional
Ikut Pendaftaran Wajib Militer, Ratu Kecantikan Transgender Thailand Kejutkan Tentara

Ikut Pendaftaran Wajib Militer, Ratu Kecantikan Transgender Thailand Kejutkan Tentara

Global
Presiden Ukraina Kecam Risiko Nuklir Rusia karena Mengancam Bencana Radiasi

Presiden Ukraina Kecam Risiko Nuklir Rusia karena Mengancam Bencana Radiasi

Global
Jelang Olimpiade 2024, Penjara di Paris Makin Penuh

Jelang Olimpiade 2024, Penjara di Paris Makin Penuh

Global
Polisi Diduga Pakai Peluru Karet Saat Amankan Protes Pro-Palestina Mahasiswa Georgia

Polisi Diduga Pakai Peluru Karet Saat Amankan Protes Pro-Palestina Mahasiswa Georgia

Global
Pemilu India: Pencoblosan Fase Kedua Digelar Hari Ini di Tengah Ancaman Gelombang Panas

Pemilu India: Pencoblosan Fase Kedua Digelar Hari Ini di Tengah Ancaman Gelombang Panas

Global
Kim Jong Un: Peluncur Roket Teknologi Baru, Perkuat Artileri Korut

Kim Jong Un: Peluncur Roket Teknologi Baru, Perkuat Artileri Korut

Global
Anggota DPR AS Ini Gabung Aksi Protes Pro-Palestina di Columbia University

Anggota DPR AS Ini Gabung Aksi Protes Pro-Palestina di Columbia University

Global
Ditipu Agen Penyalur Tenaga Kerja, Sejumlah Warga India Jadi Terlibat Perang Rusia-Ukraina

Ditipu Agen Penyalur Tenaga Kerja, Sejumlah Warga India Jadi Terlibat Perang Rusia-Ukraina

Internasional
Rangkuman Hari Ke-792 Serangan Rusia ke Ukraina: Jerman Didorong Beri Rudal Jarak Jauh ke Ukraina | NATO: Belum Terlambat untuk Kalahkan Rusia

Rangkuman Hari Ke-792 Serangan Rusia ke Ukraina: Jerman Didorong Beri Rudal Jarak Jauh ke Ukraina | NATO: Belum Terlambat untuk Kalahkan Rusia

Global
PBB: 282 Juta Orang di Dunia Kelaparan pada 2023, Terburuk Berada di Gaza

PBB: 282 Juta Orang di Dunia Kelaparan pada 2023, Terburuk Berada di Gaza

Global
Kata Alejandra Rodriguez Usai Menang Miss Universe Buenos Aires di Usia 60 Tahun

Kata Alejandra Rodriguez Usai Menang Miss Universe Buenos Aires di Usia 60 Tahun

Global
Misteri Kematian Abdulrahman di Penjara Israel dengan Luka Memar dan Rusuk Patah...

Misteri Kematian Abdulrahman di Penjara Israel dengan Luka Memar dan Rusuk Patah...

Global
Ikut Misi Freedom Flotilla, 6 WNI Akan Berlayar ke Gaza

Ikut Misi Freedom Flotilla, 6 WNI Akan Berlayar ke Gaza

Global
AS Sebut Mulai Bangun Dermaga Bantuan untuk Gaza, Seperti Apa Konsepnya?

AS Sebut Mulai Bangun Dermaga Bantuan untuk Gaza, Seperti Apa Konsepnya?

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com