TEL AVIV, KOMPAS.com - Foto-foto dan video seorang tentara Israel yang menindih leher aktivis lansia Palestina dengan lututnya, memicu kecaman khalayak luas.
Aktivis itu bernama Khairi Hanoun berusia akhir 60-an. Dia ikut berdemo pada Selasa (1/9/2020) di dekat Tulkarm, utara Tepi Barat.
Demo itu dilakukan untuk menentang langkah-langkah perluasan permukiman Israel.
Baca juga: Hujan Ganja di Israel, Kok Bisa?
Video yang diambil AFP dari beberapa aksi protes baru-baru ini menunjukkan dia meneriaki tentara Israel.
AFP pada Jumat (4/9/2020) memberitakan, Hanoun berdemo di jalan yang berbatasan dengan desa Shufah, antara Nablus dan Tulkarm.
Dia terlihat mengibarkan bendera Palestina, bersama puluhan demonstran lainnya yang disaksikan beberapa jurnalis.
Israeli soldier holds elderly Palestinian protester in chokehold similar to one that killed George Floyd, during rally in the occupied West Bank https://t.co/hZCJIzYVND pic.twitter.com/33ivW5SRt1
— Al Jazeera English (@AJEnglish) September 2, 2020
Dalam rekaman video, Hanoun tampak menyentuh seorang tentara Israel yang kemudian menjorokkannya ke tanah, lalu menindih leher lansia itu dengan lutut saat membekuknya dengan borgol plastik.
Video hasil editan insiden itu beredar luas di media sosial dan saluran tv Palestina.
Beberapa diunggah dengan tagar #PalestinianLivesMatter.
Baca juga: Tindih Leher Pria Palestina, Tentara Israel Dikecam
Mereka membandingkan foto itu dengan George Floyd, pria Afro-Amerika tak bersenjata yang tewas usai lehernya ditindih lutut polisi kulit putih.
Saeb Erakat Sekretaris Jenderal Organisasi Pembebasan Palestina (PLO) pada Rabu (2/9/2020) menulis di Twitter dengan mengecam foto tersebut.
Sementara itu kelompok Hamas yang berkuasa di Jalur Gaza mengatakan, "tindakan seperti itu" termasuk "penyebab utama" ketegangan di wilayah tersebut.
Baca juga: Pencaplokan Tepi Barat oleh Israel Ditunda atau Ditangguhkan? Palestina Tuduh UEA Bermain Retorika
Namun militer Israel mengatakan gambar itu tidak menunjukkan peningkatan konfrontasi.
"Kami menekankan bahwa video di media sosial itu hanya sebagian, banyak diedit dan tidak mencerminkan kerusuhan atau kekerasan terhadap pasukan IDF (Israel) yang terjadi sebelum penangkapan," kata keterangan tentara Israel.
Mereka juga mengatakan, "seorang warga Palestina yang dikenal sebagai penghasut" telah "mendorong" seorang tentara "beberapa kali".
Menurut militer Israel, tentara itu sudah "menahan diri" tetapi "akhirnya terpaksa menangkap tersangka yang berulang kali menyerang mereka."
Ditambahkan pula di keterangan itu bahwa tentara memberikan perawatan medis setelah penangkapannya.
Baca juga: UEA-Israel Bangun Pangkalan Intelijen, Dinamika Timur Tengah dan Asia Selatan Bakal Berubah
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.