Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Israel-UAE Berdamai, Ini Jalan Panjang Normalisasi Hubungan Mereka

Kompas.com - 01/09/2020, 15:51 WIB
Shintaloka Pradita Sicca

Penulis

TEL AVIV, KOMPAS.com - Kesepakatan damai atau normalisasi antara Israel, Palestina, dan negara Teluk lainnya memiliki perjalanan panjang, sebelum pada 13 Agustus lahir perjanjian normalisasi antara Israel dengan Uni Emirat Arab (UEA) yang ditengahi oleh Amerika Serikat (AS).

Sebagai tindak lanjut perjanjian tersebut, pertemuan bersejarah trilateral antara Israel, Amerika Serikat (AS), dan Uni Emirat Arab (UEA) dengan bendera masing-masing negara berkibar, dilaksanakan pada Senin (31/8/2020).

Melansir Reuters pada Senin (31/8/2020), berikut adalah prakarsa perdamaian Timur Tengah utama yang dilakukan sejak perang 1967, ketika Israel merebut Tepi Barat dan Yerusalem Timur, semenanjung Sinai, dan Jalur Gaza serta Dataran Tinggi Golan:

1967 - Resolusi Dewan Keamanan PBB 242

Setelah perang 6 hari, Resolusi 242 Dewan Keamanan PBB menyerukan "penarikan angkatan bersenjata Israel dari wilayah yang diduduki dalam konflik baru-baru ini", dengan imbalan semua negara di wilayah itu untuk saling menghormati kedaulatan, integritas wilayah, dan kemerdekaan satu sama lain.

Resolusi adalah dasar dari banyak prakarsa perdamaian, tetapi ungkapannya yang tidak tepat, apakah mengacu pada semua wilayah atau hanya beberapa? Memiliki upaya yang rumit selama beberapa dekade.

1978 - Perjanjian Camp David

Menachem Begin dari Israel dan Anwar Sadat dari Mesir menyetujui kerangka kerja untuk perdamaian regional, yang menyerukan penarikan Israel secara bertahap dari Sinai Mesir dan pemerintahan transisi Palestina di Tepi Barat dan Gaza.

Baca juga: Momen Bersejarah, Penerbangan Komersial Pertama Israel-UEA Mendarat di Abu Dhabi

1979 - Perjanjian perdamaian Israel-Mesir

Perjanjian perdamaian pertama antara Israel dan sebuah negara Arab menetapkan rencana penarikan Israel sepenuhnya dari Sinai dalam waktu 3 tahun. Pada 1981, Sadat dibunuh oleh kaum revolusioner Islam yang menentang kesepakatan tersebut.

1991 - KTT Madrid

Perwakilan Israel dan Organisasi Pembebasan Palestina (PLO) menghadiri konferensi perdamaian. Tidak ada kesepakatan yang dicapai, tetapi tempat diatur untuk kontak langsung.

1994 - Perjanjian Israel-Yordania

Yordania menjadi negara Arab kedua yang menandatangani perjanjian damai dengan Israel. Namun, perjanjian itu tidak populer dan sentimen pro-Palestina tersebar luas di Yordania.

1993-1995 - Deklarasi Prinsip / Persetujuan Oslo

Israel dan Organisasi Pembebasan Palestina (PLO) mengadakan pembicaraan rahasia di Norwegia yang menghasilkan kesepakatan perdamaian, di mana menyerukan pembentukan pemerintahan Palestina sendiri dan memilih dewan di Tepi Barat dan Gaza untuk masa transisi 5 tahun, penarikan pasukan Israel dan negosiasi pemukiman permanen.

2000 - KTT Camp David

Presiden AS Bill Clinton bertemu dengan pemimpin Palestina Yasser Arafat dan Perdana Menteri Israel Ehud Barak di Camp David. Mereka gagal untuk sepakat. Pemberontakan Palestina lainnya terjadi.

Baca juga: Penasihat Sekaligus Menantu Trump, Jared Kushner Puji Kesepakatan Damai Israel-UEA

2002-2003 - Deklarasi Bush / Inisiatif perdamaian Arab / peta jalan

George W. Bush menjadi presiden AS pertama yang menyerukan pembentukan negara Palestina, hidup berdampingan dengan Israel "dalam perdamaian dan keamanan".

Pada 2002, Arab Saudi mempresentasikan rencana perdamaian yang didukung Liga Arab untuk penarikan penuh Israel dari wilayah pendudukan dan penerimaan Israel atas negara Palestina sebagai imbalan atas hubungan normal dengan negara-negara Arab.

AS, Uni Eropa, PBB, dan Rusia menyajikan peta jalan mereka sendiri menuju solusi permanen 2 negara untuk konflik tersebut.

2007 - KTT Annapolis

Presiden Palestina Mahmoud Abbas dan Perdana Menteri Israel Ehud Olmert gagal mencapai kesepakatan pada pertemuan puncak yang diselenggarakan AS.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com